وَمِن شَرِّ حاسِدٍ إِذا حَسَدَ
“Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki” (Q.S Al-Falaq [113] : 5)
atau
apabila ia menampakkan kedengkiannya lalu berusaha atas kedengkian yang
dipendamnya itu, sebagaimana yang telah dikerjakan oleh Lubaid si Yahudi tadi;
dia termasuk orang-orang yang dengki terhadap Nabi saw. Ketiga jenis kejahatan
yang disebutkan sesudah lafal Maa Khalaq, padahal semuanya itu telah terkandung
di dalam maknanya, hal ini tiada lain mengingat kejahatan yang ditimbulkan oleh
ketiga perkara tersebut sangat parah.
Dalam hadist
Rasulullah saw bersabda :
Dari Abu Hurairah radhiyallohu'anhu berkata; Rasululloh shallallohu'alaihi wa sallam pernah bersabda: "Jauhilah atas kalian perasangka, karena perasangka itu sedusta-dusta perkataan. Dan janganlah kalian saling mendahului dalam penawaran, janganlah saling hasad, janganlah saling membenci, janganlah saling mendahului, janganlah saling membelakangi, dan jadilah kalian hamba-hamba Alloh yang bersaudara". (Bukhori dan Muslim, sebagaimana juga di dalam Ghoyatul Marom 173)(H.R. Muslim dari anas bin Malik r.a.)
Faktor yang membawa kepada hasad/dengki:
1) Permusuhan
2) Sifat ujub ataupun banggga diri
3) Cintakan pangkat dan kedudukan
4) Jiwa yang kotor
5) Benci membenci
Bahaya Hasad
Orang hasad selalu berupaya untuk mencari dan
melakukan cara agar nikmat atau anugerah itu hilang dari orang lain dan atau
berpindah kepada dirinya.
َعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ:
قَالَرَسُول اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ فَإِنَّ
اَلْحَسَدَ يَأْكُلُ اَلْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ اَلنَّارُ اَلْحَطَبَ )
أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ
Dari Abu Hurairah
Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
bersabda: "Jauhilah sifat hasad karena hasad itu memakan (pahala) kebaikan
sebagaimana api memakan kayu bakar."
(H.R. Abu Dawud)
Jadi alangkah baik nya kita tidak mempunyai sifat
hasad ini. Bahkan sifat hasud ini dapat membuat
Perbuatan yang jelek lainnya yaitu fitnah , ghibah,
dan masih banyak yang lain nya karena seseorang yang sudah termakan nafsu
amarah nya dapat menggunakan berbagai cara untuk memuaskan nafsu amarahnya itu.betapa
bahayanya apabila sifat hasad ini
melekat pada diri seseorang. Maka dia akan tersiksa didunia maupun di akhirat.
Macam-Macam Hasad
Hasad terbagi menjadi 2 macam:
1. Hasad yang tercela. seorang yang
berangan-angan hilangnya nikmat dari saudaranya, dan hukumnya adalah haram.
2. Hasad yang terpuji (Ghibthoh). Seorang yang
berkeinginan serupa dengan saudaranya dalam hal kebaikan dan tidak berharap
nikmat atas saudaranya hilang
Tanda-Tanda Orang Yang Hasad
1. Mengungkit dan mengumumkan kekeliruan saudara/saingannya.
2. Merasa puas kalau saingannya dicela orang.
3. Merasa puas kalau saingannya tidak hadir.
4. Merasa dan sesak dadanya apabila saingannya
dipuji orang.
5. Berusaha menyalahkan saudaranya walaupun
saudaranya/ saingannya benar, dll
Akibat Hasad
- Menyebabkan ketidaktenangan dan kerisauan yang tidak putus-putus kerena akan selalu memikirkan bagaimana agar kebaikan itu hilang dari orang lain
- Menghancurkan persatuan, kesatuan dan persaudaraan , karena biasanya orang yang hasud akan mengadu domba dan suka memfitnah.
- Mendapat kehinaan dan ketercelaan baik di dunia maupun di akhirat. Apalagi bila orang menyadari perbuatan hasudnya, maka orang lain akan memandang rendah dan menjauhinya.
- Akan menghancurkan kebaikan padanya
Cara Menghindari Hasad
- Meyakini ke-mahaadilaan allah . bahwa allah telah memberikan kelebihan dan kekurangan yang tidak selalu sama kepada setiap manusia agar dapat bekerjasama dan saling tolong menolong serta saling melengkapi
- Menyadari dengan sepenuh hati bahwa perbuatan hasud tidak akan memberikan manfaat apapun selain kehinaan, kerugian dan kesengsaraan bahkan dapat menghilangkan kebaikan
- Selalu melihat dan membantu orang yang kemampuanya ada di bawah kita.
- Sholat
- Menganggap rekan kita sebagai kawan, teman dekat, dan teman seperjuangan, bukan sebagai musuh atau saingan.
- Mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan allah swt, walaupun hal itu kita anggap kecil
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan
oleh Imam Bukhari, dari Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda,
"Tidak boleh seseorang iri terhadap orang lain
kecuali dalam dua hal yaitu seseorang yang diberi
pengertian Al Qur'an lalu ia mempergunakannya
sebagai pedoman amalnya siang-malam dan
seseorang yang diberi oleh Allah kekayaan harta lalu
ia membelanjakannya siang-malam untuk segala
amal kebaikan."
Dari hadits
tersebut, kita bisa menyimpulkan bahwa hasad
(iri) itu tidak diperbolehkan,
KECUALI :
1. Iri
terhadap seseorang yang memahami Al Qur’an dan kemudian mengamalkannya dalam
keseharian, dan
2. Iri
terhadap seseorang yang diberikan kekayaan oleh Allah dan ia belanjakan untuk
amal kebajikan.
No comments:
Post a Comment