Wednesday, 28 December 2016

Hasad Dengki

Surah Al-Falaq Ayat 5
وَمِن شَرِّ حاسِدٍ إِذا حَسَدَ 
“Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki” (Q.S Al-Falaq [113] : 5)
atau apabila ia menampakkan kedengkiannya lalu berusaha atas kedengkian yang dipendamnya itu, sebagaimana yang telah dikerjakan oleh Lubaid si Yahudi tadi; dia termasuk orang-orang yang dengki terhadap Nabi saw. Ketiga jenis kejahatan yang disebutkan sesudah lafal Maa Khalaq, padahal semuanya itu telah terkandung di dalam maknanya, hal ini tiada lain mengingat kejahatan yang ditimbulkan oleh ketiga perkara tersebut sangat parah.

    Dalam hadist Rasulullah saw  bersabda :

Dari Abu Hurairah radhiyallohu'anhu berkata; Rasululloh shallallohu'alaihi wa sallam pernah bersabda: "Jauhilah atas kalian perasangka, karena perasangka itu sedusta-dusta perkataan. Dan janganlah kalian saling mendahului dalam penawaran, janganlah saling hasad, janganlah saling membenci, janganlah saling mendahului, janganlah saling membelakangi, dan jadilah kalian hamba-hamba Alloh yang bersaudara". (Bukhori dan Muslim, sebagaimana juga di dalam Ghoyatul Marom 173)
(H.R. Muslim dari anas bin Malik r.a.)

Faktor yang membawa kepada hasad/dengki:
1) Permusuhan
2) Sifat ujub ataupun banggga diri
3) Cintakan pangkat dan kedudukan
4) Jiwa yang kotor
5) Benci membenci
Bahaya Hasad
Orang hasad selalu berupaya untuk mencari dan melakukan cara agar nikmat atau anugerah itu hilang dari orang lain dan atau berpindah kepada dirinya.
َعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَرَسُول اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ فَإِنَّ اَلْحَسَدَ يَأْكُلُ اَلْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ اَلنَّارُ اَلْحَطَبَ )  أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ 
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Jauhilah sifat hasad karena hasad itu memakan (pahala) kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar." 

(H.R. Abu Dawud)
Jadi alangkah baik nya kita tidak mempunyai sifat hasad ini. Bahkan sifat hasud ini dapat membuat 

Perbuatan yang jelek lainnya yaitu fitnah , ghibah, dan masih banyak yang lain nya karena seseorang yang sudah termakan nafsu amarah nya dapat menggunakan berbagai cara untuk memuaskan nafsu amarahnya itu.betapa bahayanya apabila sifat hasad  ini melekat pada diri seseorang. Maka dia akan tersiksa didunia maupun di akhirat.

Macam-Macam Hasad
Hasad terbagi menjadi 2 macam:

1. Hasad yang tercela. seorang yang berangan-angan hilangnya nikmat dari saudaranya, dan hukumnya adalah haram.

2. Hasad yang terpuji (Ghibthoh). Seorang yang berkeinginan serupa dengan saudaranya dalam hal kebaikan dan tidak berharap nikmat atas saudaranya hilang


Tanda-Tanda Orang Yang Hasad

1. Mengungkit dan mengumumkan kekeliruan saudara/saingannya. 2. Merasa puas kalau saingannya dicela orang.

3. Merasa puas kalau saingannya tidak hadir.

4. Merasa dan sesak dadanya apabila saingannya dipuji orang.

5. Berusaha menyalahkan saudaranya walaupun saudaranya/ saingannya benar, dll


Akibat Hasad 
  1. Menyebabkan ketidaktenangan dan kerisauan yang tidak putus-putus kerena akan selalu memikirkan bagaimana agar kebaikan itu hilang dari orang lain
  2. Menghancurkan persatuan, kesatuan dan persaudaraan , karena biasanya orang yang hasud akan mengadu domba dan suka memfitnah.
  3. Mendapat kehinaan dan ketercelaan baik di dunia maupun di akhirat. Apalagi bila orang menyadari perbuatan hasudnya, maka orang lain akan memandang rendah dan menjauhinya.
  4. Akan menghancurkan kebaikan padanya 


Cara Menghindari Hasad 
  • Meyakini ke-mahaadilaan allah . bahwa allah telah memberikan kelebihan dan kekurangan yang tidak selalu sama kepada setiap manusia agar dapat bekerjasama dan saling tolong menolong serta saling melengkapi
  • Menyadari dengan sepenuh hati bahwa perbuatan hasud tidak akan memberikan manfaat apapun selain kehinaan, kerugian dan kesengsaraan bahkan dapat menghilangkan kebaikan
  • Selalu melihat dan membantu orang yang kemampuanya ada di bawah kita.
  • Sholat
  • Menganggap rekan kita sebagai kawan, teman dekat, dan teman seperjuangan, bukan sebagai musuh atau saingan.
  • Mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan allah swt, walaupun hal itu kita anggap kecil       
    
    Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, dari Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, 
"Tidak boleh seseorang iri terhadap orang lain 
kecuali dalam dua hal yaitu seseorang yang diberi 
pengertian Al Qur'an lalu ia mempergunakannya 
sebagai pedoman amalnya siang-malam dan 
seseorang yang diberi oleh Allah kekayaan harta lalu 
ia membelanjakannya siang-malam untuk segala 
amal kebaikan." 
Dari hadits tersebut, kita bisa menyimpulkan bahwa hasad 
 
(iri) itu tidak diperbolehkan, KECUALI :
 
1. Iri terhadap seseorang yang memahami Al Qur’an dan kemudian mengamalkannya dalam keseharian, dan
2. Iri terhadap seseorang yang diberikan kekayaan oleh Allah dan ia belanjakan untuk amal kebajikan.

No comments:

Post a Comment