Wednesday, 25 January 2017

Solat Awal Waktu

Hikmah, pahala, manfaat dan keutamaan Shalat di Awal Waktu sangat besar untuk kesehatan jasmani-rohani juga keselamatan dunia-akhirat.

ISTILAH shalat di awal waktu adalah pendapat para ulama dalam menafsirkan 
ash-sholatu ‘ala waqtiha” 
(sholat pada waktunya) sebagai salah satu amalan yang paling dicintai Allah SWT.
Ayat Al-Quran dan hadits tidak menyebutkan istilah “shalat di awal waktu” 
 secara eksplisit. 
Namun, 
bukan berarti ini menjadi “pembenaran” atau jadi alasan untuk menunda-nunda atau mengulur-ulur pelaksanaan shalat.

Hadits Rasulullah Saw tentang shalat pada waktunya terdapat dalam Shahih Bukari dan Muslim yang artinya:
“Amalan yang paling dicintai oleh Allah Swt adalah Shalat pada waktunya, Berbakti kepada kedua orang tua, dan Jihad di jalan Allah Swt.” (HR Bukhari & Muslim).

Nabi Saw menyebutkan “Shalat pada waktunya”  
karena memang shalat wajib (fardhu) dalam Islam Subuh, Zhuhur, Ashar, Magrib, dan Isya sudah tentukan waktunya oleh Allah SWT.

“Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS. An Nisaa : 103).

Seorang Muslim dilarang shalat di luar waktu yang telah ditentukan. Yang mungkin paling sering terjadi adalah “bangun kesiangan” sehingga shalat Subuhnya berada di luar waktu Subuh.

Shalat di awal waktu menunjukkan tingkat keimanan, ketakwaan, dan kecintaan kepada Allah SWT. Kecintaan kepada Allah (mahabbatullah) akan melahirkan rasa rindu selalu ingin bertemu. Dan pertemuan dengan Allah terutama terjadi dalam Shalat.

Lagi pula, dengan di segerakanya shalat, seorang mukmin berarti menunjukkan ingin segera diampuni dosa-dosanya.

“Sesungguhnya shalat lima waktu itu menghilangkan dosa-dosa sebagaimana air menghilangkan kotoran.” (HR Muslim).

Keutamaan Shalat di Awal Waktu
Keutamaan terbesar shalat di awal waktu atau shalat pada waktunya adalah masuk surga.

Diriwayatkan oleh Abu Daud dari Abu Qatadah bin Rib’iy mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Allah Ta’ala berfirman: ” ‘Sesungguhnya Aku mewajibkan umatmu shalat lima waktu, dan Aku berjanji bahwa barangsiapa yang menjaga waktu-waktunya pasti Aku akan memasukkannya ke dalam surga, dan barangsiapa yang tidak menjaganya maka dia tidak mendapatkan apa yang aku janjikan”.

Keutamaan lainnya adalah setiap perpindahan waktu sholat, bersamaan dengan terjadinya perubahan tenaga alam dan dirasakan melalui perubahan warna alam. Kondisi tersebut dapat berpengaruh pada kesehatan, psikologis, dan lainnya.
Berikut ini kaitan antara Manfaat shalat di awal waktu dengan warna alam sebagaimana dikemukakan para ahli yang dikutip SyaamilQuran.com dari  Motivasi Islami Abadi, terutama untuk kesehatan jasmani dan rohani:
  1. Waktu Subuh.
Alam berwarna biru muda simbol kekuatan tenaga alam. Saat awal waktu Subuh (azan Subuh berkumandang), 
tenaga alam berada pada tingkatan optimal. Tenaga inilah yang kemudian diserap oleh tubuh kita terutama pada waktu ruku dan sujud.
  1. Waktu Zhuhur.
Alam berubah menguning dan ini berpengaruh kepada perut dan sistem pencernaan manusia secara keseluruhan. Warna ini juga punya pengaruh terhadap hati. 
Warna kuning ini mempunyai rahasia berkaitan dengan keceriaan seseorang. 
Mereka yang selalu ketinggalan atau melewatkan sholat Zuhur berulang kali akan menghadapi masalah dalam sistem pencernaan serta berkurang keceriaannya.
  1. Waktu Ashar. 
Alam berubah lagi warnanya menjadi oranye. 
Hal ini berpengaruh cukup signifikan terhadap organ tubuh yaitu prostat, rahim, ovarium/ indung telur dan testis yang merupakan sistem reproduksi secara keseluruhan. 
Warna oranye di alam juga mempengaruhi kreativitas seseorang. 
Orang yang sering ketinggalan waktu Ashar akan menurun daya kreativitasnya. 
Di samping itu organ-organ reproduksi ini juga akan kehilangan tenaga positif dari warna alam tersebut.
  1. Waktu Maghrib. 
Warna alam kembali berubah menjadi merah. 
Sering pada waktu ini kita mendengar banyak nasehat orang tua agar tidak berada di luar rumah. 
Nasehat tersebut ada benarnya karena pada saat Maghrib tiba, spektrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis.
Pada waktu ini jin dan iblis amat bertenaga karena mereka ikut bergetar dengan warna alam. 
Mereka yang sedang dalam perjalanan sebaiknya berhenti sejenak dan mengerjakan sholat Maghrib terlebih dahulu. 
Hal ini lebih baik dan lebih selamat karena pada waktu ini banyak gangguan atau terjadi tumpang-tindih dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama atau hampir sama dan bisa menimbulkan fatamorgana yang bisa mengganggu penglihatan kita.
  1. Waktu Isya
    Pada waktu ini, warna alam berubah menjadi nila dan selanjutnya menjadi gelap. Waktu Isya mempunyai rahasia ketenteraman dan kedamaian yang frekuensinya sesuai dengan sistem kontrol otak.
Mereka yang sering ketinggalan waktu Isya akan sering merasa gelisah. 
Untuk itulah ketika alam mulai diselimuti kegelapan, kita dianjurkan untuk mengistirahatkan tubuh ini.
 Dengan tidur pada waktu Isya, keadaan jiwa kita berada pada gelombang Delta dengan frekuensi dibawah 4 Hertz dan seluruh sistem tubuh memasuki waktu rehat.
Selepas tengah malam, 
alam mulai bersinar kembali dengan warna-warna putih, merah jambu dan ungu. 
Perubahan warna ini selaras dengan kelenjar pineal (badan pineal atau “mata ketiga”, 
sebuah kelenjar endokrin pada otak) kelenjar pituitary, 
thalamus(struktur simetris garis tengah dalam otak yang fungsinya mencakup sensasi menyampaikan, rasa khusus dan sinyal motor ke korteks serebral, bersama dengan pengaturan kesadaran, 
tidur dan kewaspadaan) dan hypothalamus (bagian otak yang terdiri dari sejumlah nucleus dengan berbagai fungsi yang sangat peka terhadap steroid, glukokortikoid, glukosa dan suhu). 
Maka sebaiknya kita bangun lagi pada waktu ini untuk mengerjakan sholat malam (tahajud).

No comments:

Post a Comment