Thursday, 29 September 2016
Luasnya Pengampunan Allah
Begitu banyak dosa-dosa yang setiap hari manusia buat.
Bagi mereka yang berpikir tentu saja akan bertaubat dan memohon ampunan dari Allah SWT.
Namun terkadang kita diuji dengan doa-doa tidak dikabulkan,
permasalahan yang datang bertubi-tubi.
Sering kali kita bertanya, apakah ini merupakan pertanda bahwa Allah sudah tidak sayang pada kita atau sebaliknya?
Apakah ini pertanda adzab?
Jika kita mengingat kisah Nabi Adam as yang saat itu diusir dari surga karena membangkang perintah Allah hingga akhirnya ia diberikan kesempatan untuk meminta ampun lalu Allah mengampuni.
Begitu juga dengan Fir’aun yang pernah diberi kesempatan oleh Allah untuk minta ampun namun disia-siakan.
Maka sahabat SMI yang mempunyai salah, berbahagialah karena Allah Maha Pengampun.
Anas ra. berkata, aku mendengar Rasulullah saw. bersaba, Allah swt berfirman:
“Hai anak Adam, selama kalian mau berdoa dan berharap kepada-Ku, pasti Kuampuni dosa yang pernah kalian lakukan,
dan Aku tidak peduli. Hai anak Adam, s
eandainya dosa kalian membumbung setinggi langit lalu kalian memohon ampun kepada-Ku, pasti Ku-ampuni. Hai anak Adam, seandainya kalian datang kepada-Ku dengan membawa kesalahan sepenuh bumi,
asalkan tidak menyekutukan Aku, pasti Aku mendatangimu dengan membawa ampunan sepenuh bumi pula.” (HR Tirmidzi, dia berkata: hadits ini hasan shahih)
“Kita perlu pengampunan banyak dari Allah. Kadang pengampunan itu datangnya lewat jalan yang kita ga suka. Atau pengampunan itu datang lewat banyaknya masalah yang membuat kita pusing, hingga makin istighfar dan mendekat ke Allah,” kata Ustadz Yusuf Mansur.
Tidak hanya itu,
bisa saja pengampunan datang dan diberikan lewat tidak atau belum dikabulnya doa-doa kita, hingga kita terus bersabar dan baik sangka kepada Alllah.
“Jika terhadap itu semua kita ikhlas, sabar dan baik sangka, bukan hanya pengampunan yang diberikan, tapi juga kenaikan derajat dan perubahan hidup,” ujar Ustadz Yusuf Mansur
Cara Hilangkan Sakit Hati
Dalam menjalani kehidupan sehari-hari kita seringkali berbenturan
dengan hal-hal yang dapat menyebabkan kita sakit hati.
Misalnya, karena difitnah, karena menjadi bahan gunjingan, karena dicurangi, dibohongi, ditipu, iri hati, ditimpa musibah, bahkan berburuk sangka atau su’udzon kepada orang lain maupun kepada Allah juga dianggap sebagai bentuk sakit hati.
Tentu ada bentuk sakit hati yang lainnya.
Maka dari itu,
mari kita bahas mengenai beberapa obat penawar sakit hati di dalam Islam.
Cara menghilangkan sakit hati menurut Islam diantaranya adalah:
Dalam syair Tombo Ati, yang artinya “obat hati” atau obat sakit hati, yang pertama dikatakan bahwa kita harus membaca Al-quran beserta maknanya.
Jika kita kaji lebih dalam, dan jika kita telaah lebih jauh, obat penyakit hati tersebut tidak hanya membaca Al-quran.
Melainkan beserta maknanya.
Dan tentunya juga kajilah tafisrnya menurut para ulama mufasir yang mu’tabar.
dalam Islam obat sakit hati selanjutnya adalah berpuasa.
Puasa adalah bentuk ibadah yang lainnya yang dianjurkan selain sholat, bersedekah, dan lain-lain.
Secara khusus, puasa adalah cara terbaik untuk mengekang hawa nafsu dan untuk melawan amarah.
Karena ketika kita berpuasa, kita tidak hanya diminta untuk menahan rasa lapar dan dahaga, melainkan juga kita diminta untuk menahan hawa nafsu, menahan amarah atau emosi, serta menjauhkan diri dari perbuatan maksiat.
Dengan mengekang hawa nafsu, menjauhi maksiat, dan dengan banyak bersabar, akan membuat hati tidak memiliki kesempatan untuk sakit dan rusak.
Mendirikan shalat di dalam Al-quran disebutkan dapat menjauhkan kita dari perbuatan keji dan mungkar. Tentu saja perbuatan tersebut (keji dan munkar) adalah perbuatan yang pada awalnya didasari karena hati yang kotor.
Berbicara mengenai mendirikan sholat,
ternyata masih banyak di antara kita yang belum bisa melakukannya.
Jika boleh jujur,
ada banyak diantara kita yang masih sholat tanpa ilmu.
Banyak diantara kita yang hanya sholat ikut-ikutan sehingga manfaat shalat hampir tidak kita dapatkan. Padahal, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah bersabda,
“Satu ahli ilmu lebih baik daripada 1000 ahli ibadah.”
Sebuah hadis yang seharusnya membuat kita sadar bahwa kita harus berbuat apapun berdasarkan ilmu.
Ber-i’tikaf bisa dilakukan di Masjid baik siang maupun malam.
Dan berdiam diri di Masjid tidak hanya diam dalam arti menenangkan diri,
bisa juga kita introspeksi diri dan mengkaji kembali sepak terjang yang kita lakukan selama ini.
Terlalu banyak dosa dan terlalu banyak perbuatan maksiat,
perbuatan buruk dan hal-hal tidak terpuji yang kita lakukan akan membuat hati menjadi sakit dan tertutup dari cahaya kebenaran.
Harapannya, dengan i’tikaf,
kita akan menyadari setiap kesalahan dan dan menyesali perbuatan dosa.
Dan banyak mengingat mati adalah salah satu cara mengobati hati yang sakit,
terutama sakit dalam arti, sering ingin dipuji, sering iri hati, sering sombong, dan sejenisnya.
Dengan banyak mengingat kematian,
bahwa kita akan kembali kepada Allah subhanahu wa ta’ala,
akan membuat kita mengerti bahwa segala sesuatu di Bumi ini hanyalah milik Allah.
Tidak ada hal yang bisa kita sombongkan karena semua yang kita miliki di dunia ini hanyalah sementara saja.
Seringkali, berprasangka buruk tidak hanya kita layangkan kepada sesama manusia melainkan juga kepada Allah. Padahal, di dalam Islam, kita dilarang untuk berprasangka buruk.
“Waspada” tentu saja diperbolehkan, asalkan proporsional.
Akan tetapi berprasangka buruk kepada setiap orang terutama yang tidak menyukai kita atau sebaliknya yang tidak kita sukai dapat membuat hati menjadi sakit.
Bahkan, beberapa orang ada yang berprasangka buruk terhadap Allah karena tidak mendapatkan apa yang diinginkan atau karena ditimpakan musibah.
Padahal, Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana, dan Maha segala-galanya. Allah lebih tahu apa yang terbaik bagi kita.
Sebisa mungkin, ber-dzikir-lah kepada Allah dan pikirkan serta masukkan ke dalam hati apa makna dzikir yang kita baca sehingga kita akan berfikir dan menyadari bahwa kita hanyalah makhluk lemah dihadapan Allah. Karena selama ini, banyak diantara kita yang hanya ber-dzikir di lisan saja namun hati tidak menyadari apa yang sedang diucapkan oleh lisan.
Dengan memperbanyak dzikir terutama dalam keadaan suci (sudah berwudhu) akan membuat hati kita lebih bersih. Selain itu, berdoa dan memohon kepada Allah serta hanya meminta kepada Allah juga ada bentuk obat hati lainnya yang bisa kita manfaatkan untuk menghilangkan sakit hati.
Tentu ada banyak cara menghilangkan sakit hati menurut Islam yang lainnya. Misalnya, dengan rajin belajar untuk menghilangkan kebodohan dan selalu menambah pengetahuan terutama ilmu-ilmu agama akan membantu kita terhindar dari berbagai penyakit hati.
Misalnya, karena difitnah, karena menjadi bahan gunjingan, karena dicurangi, dibohongi, ditipu, iri hati, ditimpa musibah, bahkan berburuk sangka atau su’udzon kepada orang lain maupun kepada Allah juga dianggap sebagai bentuk sakit hati.
Tentu ada bentuk sakit hati yang lainnya.
Maka dari itu,
mari kita bahas mengenai beberapa obat penawar sakit hati di dalam Islam.
Cara menghilangkan sakit hati menurut Islam diantaranya adalah:
1. Membaca Al-quran beserta maknanya
Poin yang pertama ini mestinya sudah tidak asing ditelingamu.Dalam syair Tombo Ati, yang artinya “obat hati” atau obat sakit hati, yang pertama dikatakan bahwa kita harus membaca Al-quran beserta maknanya.
Jika kita kaji lebih dalam, dan jika kita telaah lebih jauh, obat penyakit hati tersebut tidak hanya membaca Al-quran.
Melainkan beserta maknanya.
Dan tentunya juga kajilah tafisrnya menurut para ulama mufasir yang mu’tabar.
2. Berpuasa
Masih terinspirasi dari syair Tombo Ati,dalam Islam obat sakit hati selanjutnya adalah berpuasa.
Puasa adalah bentuk ibadah yang lainnya yang dianjurkan selain sholat, bersedekah, dan lain-lain.
Secara khusus, puasa adalah cara terbaik untuk mengekang hawa nafsu dan untuk melawan amarah.
Karena ketika kita berpuasa, kita tidak hanya diminta untuk menahan rasa lapar dan dahaga, melainkan juga kita diminta untuk menahan hawa nafsu, menahan amarah atau emosi, serta menjauhkan diri dari perbuatan maksiat.
Dengan mengekang hawa nafsu, menjauhi maksiat, dan dengan banyak bersabar, akan membuat hati tidak memiliki kesempatan untuk sakit dan rusak.
3. Mendirikan sholat
Selain berpuasa, sholat juga adalah obat sakit hati di dalam Islam.Mendirikan shalat di dalam Al-quran disebutkan dapat menjauhkan kita dari perbuatan keji dan mungkar. Tentu saja perbuatan tersebut (keji dan munkar) adalah perbuatan yang pada awalnya didasari karena hati yang kotor.
Berbicara mengenai mendirikan sholat,
ternyata masih banyak di antara kita yang belum bisa melakukannya.
Jika boleh jujur,
ada banyak diantara kita yang masih sholat tanpa ilmu.
Banyak diantara kita yang hanya sholat ikut-ikutan sehingga manfaat shalat hampir tidak kita dapatkan. Padahal, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah bersabda,
“Satu ahli ilmu lebih baik daripada 1000 ahli ibadah.”
Sebuah hadis yang seharusnya membuat kita sadar bahwa kita harus berbuat apapun berdasarkan ilmu.
4. I’tikaf
Di dalam Islam, salah satu cara untuk bermuhasabah atau untuk introspeksi diri adalah dengan cara beri’tikaf.Ber-i’tikaf bisa dilakukan di Masjid baik siang maupun malam.
Dan berdiam diri di Masjid tidak hanya diam dalam arti menenangkan diri,
bisa juga kita introspeksi diri dan mengkaji kembali sepak terjang yang kita lakukan selama ini.
Terlalu banyak dosa dan terlalu banyak perbuatan maksiat,
perbuatan buruk dan hal-hal tidak terpuji yang kita lakukan akan membuat hati menjadi sakit dan tertutup dari cahaya kebenaran.
Harapannya, dengan i’tikaf,
kita akan menyadari setiap kesalahan dan dan menyesali perbuatan dosa.
5. Banyak mengingat mati
Semua makhluk hidup pasti akan mati.Dan banyak mengingat mati adalah salah satu cara mengobati hati yang sakit,
terutama sakit dalam arti, sering ingin dipuji, sering iri hati, sering sombong, dan sejenisnya.
Dengan banyak mengingat kematian,
bahwa kita akan kembali kepada Allah subhanahu wa ta’ala,
akan membuat kita mengerti bahwa segala sesuatu di Bumi ini hanyalah milik Allah.
Tidak ada hal yang bisa kita sombongkan karena semua yang kita miliki di dunia ini hanyalah sementara saja.
6. Berprasangka baik
Berprasangka baik adalah kebalikan dari su’uzon yang artinya berprasangka buruk.Seringkali, berprasangka buruk tidak hanya kita layangkan kepada sesama manusia melainkan juga kepada Allah. Padahal, di dalam Islam, kita dilarang untuk berprasangka buruk.
“Waspada” tentu saja diperbolehkan, asalkan proporsional.
Akan tetapi berprasangka buruk kepada setiap orang terutama yang tidak menyukai kita atau sebaliknya yang tidak kita sukai dapat membuat hati menjadi sakit.
Bahkan, beberapa orang ada yang berprasangka buruk terhadap Allah karena tidak mendapatkan apa yang diinginkan atau karena ditimpakan musibah.
Padahal, Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana, dan Maha segala-galanya. Allah lebih tahu apa yang terbaik bagi kita.
7. Perbanyak dzikir dan berdoa
Dzikir tidak hanya bisa dilakukan selepas sholat, melainkan bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja.Sebisa mungkin, ber-dzikir-lah kepada Allah dan pikirkan serta masukkan ke dalam hati apa makna dzikir yang kita baca sehingga kita akan berfikir dan menyadari bahwa kita hanyalah makhluk lemah dihadapan Allah. Karena selama ini, banyak diantara kita yang hanya ber-dzikir di lisan saja namun hati tidak menyadari apa yang sedang diucapkan oleh lisan.
Dengan memperbanyak dzikir terutama dalam keadaan suci (sudah berwudhu) akan membuat hati kita lebih bersih. Selain itu, berdoa dan memohon kepada Allah serta hanya meminta kepada Allah juga ada bentuk obat hati lainnya yang bisa kita manfaatkan untuk menghilangkan sakit hati.
Tentu ada banyak cara menghilangkan sakit hati menurut Islam yang lainnya. Misalnya, dengan rajin belajar untuk menghilangkan kebodohan dan selalu menambah pengetahuan terutama ilmu-ilmu agama akan membantu kita terhindar dari berbagai penyakit hati.
Cara Malakat Maut Cabut Nyawa
Sebahagian
Para Nabi berkata kepada Malaikat pencabut Nyawa. "Tidakkah Kau
memberikan Aba- aba atau peringatan kepada Manusia bahawa kau datang
sebagai malaikat pencabut nyawa sehingga mereka akan lebih hati - hati? "
Malaikat
itu menjawab . "Demi Allah, aku sudah memberikan aba -aba dan tanda-
tandamu yang sangat banyak berupa penyakit , uban , kurang pendengaran ,
penglihatan mulai tidak jelas ( terutama ketika sudah tua). Semua itu
adalah peringatan bahawa sebentar lagi aku akan menjemputnya. Apabila
setelah datang aba -aba tadi ia tidak segera bertaubat dan tidak
mempersiapkan bekal yang cukup, maka aku akan serukan kepadanya ketika
aku cabut nyawanya : "Bukan kah aku telah memberimu banyak aba -aba dan
peringatan bahawa aku sebentar lagi akan datang? Ketahuilah , aku adalah
peringatan terakhir , setelah ini tidak akan datang peringatan lainnya "
( HR imam qurthubi )
Beginilah cara kerja Malaikat MautNabi Ibrahim pernah bertanya kepada Malaikat maut yang mempunya dua mata diwajahnya dan dua lagi tengkuknya . "Wahai malaikat pencabut nyawa , apa yang kau lakukan seandainya ada dua orang yang meninggal diwaktu yang sama; yang satu berada di hujung timur yang satu berada diujung barat, serta ditempat lain tersebar penyakit yang mematikan dan dua ekor bintang melata pun akan mati? "
Malaikat
pencabut nyawa berkata: "Aku akan panggil ruh - ruh tersebut , dengan
izin Allah , sehingga semuanya berada diantara dua jariku , Bumi ini aku
bentangkan kemudian aku biarkan seperti sebuah bejana besar dan dapat
mengambil yang mana saja sekehendak hatiku " ( HR abu Nu ' aim )
Ternyata Orang Mati Mendengar Tapi Tidak Bisa MenjawabRasullullah SAW memerintahkan agar mayat- mayat orang kafir yang tewas pada perang badar dilemparkan ke sebuah sumur tua. Kemudian beliau mendatanginya dan berdiri di hadapannya. Selepas itu, beliau memanggil nama mereka satu- satu: "Wahai fulan bin fulan , fulan bin fulan , apakah kalian mendapatkan apa yang telah dijanjikan oleh Tuhan kalian untuk kaliab betul- betul ada? Ketahuilah sesungguhnya aku mendapatkan apa yang dijanjikan Tuhanku itu benar -benar ada dan terbukti. "
Ternyata Orang Mati Mendengar Tapi Tidak Bisa MenjawabRasullullah SAW memerintahkan agar mayat- mayat orang kafir yang tewas pada perang badar dilemparkan ke sebuah sumur tua. Kemudian beliau mendatanginya dan berdiri di hadapannya. Selepas itu, beliau memanggil nama mereka satu- satu: "Wahai fulan bin fulan , fulan bin fulan , apakah kalian mendapatkan apa yang telah dijanjikan oleh Tuhan kalian untuk kaliab betul- betul ada? Ketahuilah sesungguhnya aku mendapatkan apa yang dijanjikan Tuhanku itu benar -benar ada dan terbukti. "
Umar lalu bertanya kepada Rasulullah . "Wahai Rasul, mengapa engkau mengajak bicara orang -orang yang sudah menjadi mayat? "
Rasulullah
menjawab . "Demi Tuhan yang mengutusku dengan kebenaran, kalian memang
tidak mendengar jawapan mereka atas apa yang tadi aku ucapkan , Tapi
ketahuilah , mereka mendengarnya , hanya saja tidak dapat menjawab " (HR
Bukhari Muslim)
Jaga Solat
Demi
Allah, masalah kita tidak akan selesai, kekhawatiran kita tidak akan
usai, dan situasi kita tidak akan berubah, kecuali kita menjaga ibadah
kita. Demi Allah seseorang tidak akan di jalan yang benar kecuali dia
menjaga shalatnya. Rasulullah s.a.w bersabda “Lakukan amal kebaikan
sebanyak yang kalian bisa karena amal yang paling baik adalah shalat.”
Demi Allah tidak ada puasa, berhaji, sedekah, atau amal baik apapun yang akan bermanfaat bagimu kecuali shalatmu benar. Hal pertama yang akan ditanyakan pada seorang hamba di hari kiamat adalah shalatnya. Jika shalatnya benar dan baik, Allah akan lanjut melihat buku catatan amalnya.
Demi Allah tidak ada puasa, berhaji, sedekah, atau amal baik apapun yang akan bermanfaat bagimu kecuali shalatmu benar. Hal pertama yang akan ditanyakan pada seorang hamba di hari kiamat adalah shalatnya. Jika shalatnya benar dan baik, Allah akan lanjut melihat buku catatan amalnya.
Tapi jika tidak benar, Allah berfirman:
“Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan.” (Qs. Al-Furqaan[25]: 23)
Allah s.w.t mewahyukan ayatnya kepada Rasulullah s.a.w:
“Kemudian datanglah setelah mereka, pengganti yang mengabaikan shalat dan mengikuti keinginannya, maka kelak mereka akan tersesat.” (Qs. Maryam [19]: 59)
“Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan.” (Qs. Al-Furqaan[25]: 23)
Allah s.w.t mewahyukan ayatnya kepada Rasulullah s.a.w:
“Kemudian datanglah setelah mereka, pengganti yang mengabaikan shalat dan mengikuti keinginannya, maka kelak mereka akan tersesat.” (Qs. Maryam [19]: 59)
Tuesday, 27 September 2016
SATU RASA YANG TAK BIASA
Semua orang pernah merasakan perasaan negatif seperti sedih, cemas, bosan, bahkan marah. Menurut psikolog Tim Lomas, semua itu ternyata punya kekuatan positif dan bisa digunakan untuk memberdayakan diri.
Peneliti dan dosen di bidang psikologi positif itu bahkan menjelaskan, semua perasaan negatif adalah rahasia dari kebahagiaan. Ia juga mengulas masing-masing fungsi perasaan negatif itu dalam buku The Positive Power Of Negative Emotions yang disarikan berikut.
Sedih
Emosi dan rasa sakit akibat kesedihan memiliki fungsi pelindung saat seseorang berada dalam posisi paling rentan. Kesedihan membuat kita melepaskan diri dan mundur sejenak dari dunia sampai kembali sembuh dan kuat berdiri, juga melihat segalanya dengan lebih realistis.
Bosan
Melamun saat bosan rupanya bisa menjadi kunci menuju kreativitas dan inovasi. Ini dipicu adanya aktivitas khusus pada otak setiap kali kita tidak terfokus sehingga alam bawah sadar mengambil alih.
Rasa bersalah
Rasa bersalah yang kerap membebani dalam waktu lama dapat membantu seseorang menjadi lebih baik. Ada motivasi untuk tumbuh dan berkembang serta pengalaman belajar yang kuat usai merenungkan kesalahan yang telah diperbuat.
Marah
Energi kemarahan bisa mendorong maju dalam cara positif, bahkan membentuk moral seseorang. Misalnya, kemarahan terhadap kondisi ekonomi kurang beruntung dapat membuat seseorang berusaha menjadi sukses dan terbaik di bidangnya.
Kesepian
Semua orang benci kesepian, tetapi mengakui bahwa kadang-kadang rindu untuk menyendiri. Kesepian bisa menjadi positif jika Anda menghargai kedamaian waktu bersama diri sendiri dan memanfaatkannya untuk menjadi pribadi yang lebih independen.
Cemas
Kecemasan pada dasarnya adalah detektor risiko dan ancaman, serta menjadi tanda bahwa ada jalur baru yang akan dilalui. Perasaan ini berguna mendorong batas-batas, memaksa kita mempelajari dan membedah semua kemungkinan kegagalan agar siap menghadapi pengalaman baru.
7 Kategori Isteri Yang .....
Di dunia ini ada pelbagai jenis wanita. Isteri yang baik atau wanita
solehah, adalah harta simpanan yang terbaik bagi seorang suami.
Rasulullah Shallallahu’ alaihi Wasallam bersabda, ” Mahukah kamu keberitahu suatu harta simpanan (perhiasan) yang sangat baik? Iaitu wanita solehah, yang apabila kamu melihatnya, ia menyeronokkan. Apabila kamu perintah, dia patuh. Dan apabila ditinggal pergi, dia selalu menjaga diri dan harta suaminya. ” (Riwayat Abu Dawud)
Kalau dilihat dia menyenangkan, itu disebabkan budi yang luhur, pakaian bersih, dandanan yang serasi di hadapan suaminya dan berusaha yang terbaik untuk tampil menarik hanya di depan suami dan anak-anaknya.Jika diperintahkan, dia akan patuh, menunjukkan ketaatan dan baktinya pada suaminya. Dia ingin selalu memberikan kepuasan bagi suaminya.
Sentiasa memelihara diri dan harta suaminya, menggambarkan betapa besar kekuatan agama dan ketebalan imannya terhadap ALLAH dan Rasul-Nya. Apabila suaminya tidak ada, dia tetap memelihara kehormatan diri dan harta suaminya.
Bila seorang wanita tidak solehah dan mempunyai sifat atau kebiasaan yang buruk, suka menyusahkan suaminya tentulah itu bukan perhiasan bagi seorang suami. Bahkan, boleh jadi suami tidak suka bersamanya, kemudian menceritakannya.
Jika engkau, wahai isteri menginginkan rumah tangga yang bahagia di dunia dan akhirat, buanglah jauh-jauh dari dirimu tujuh sifat tersebut. Bila tidak, engkau celaka di dunia dan akhirat .
Berikut ini tujuh jenis wanita yang sering diceraikan suami.
1. Tidak punya rasa malu . Yang tidak malu melakukan hal-hal yang dilarang ALLAH. Dia jauh dari sifat takwa dan banyak melakukan maksiat.
2. Ausyarah (kotor) iaitu tidak pandai mengatur rumah, malas mengemas diri, dan malas melakukan apa-apa sehingga dirinya, anak-anak dan rumahnya kotor dan tidak menyenangkan.
3. Asysyakasah (berani/mencabar) iaitu suka membebankan suaminya di luar kemampuannya sehingga mendorong suami melakukan hal hal yang dimurkai ALLAH.
4. Innah (berani/mencabar) yang tidak mahu diperintah suaminya untuk melakukan hal-hal yang baik. Berani melanggar apa yang diperintahkan, bahkan menentang si suami dengan tetap melakukan maksiat.
5. Bitnah (mementingkan isi perut dan banyak menuntut) yang tidak suka berinfak dan enggan mengeluarkan zakat. Selalu terkumpul harta kekayaan dan mengenyangkan perut dengan makanan-makanan yang tiada habisnya. Tidak terlintas dibenaknya untuk menyumbangkan kepada fakir miskin dan anak yatim. Untuk memenuhi segala keinginan nafsunya, dia mendorong suaminya untuk melakukan hal-hal yang boleh mendatangkan kemurkaan ALLAH.
6. Bahriyah (mendorong suami untuk berbuat jahat) iaitu selalu menghalang suami untuk berbuat baik. Jika melihat suami menyisihkan beberapa peratus dan pendapatan untuk zakat dan infak, dia sibuk mencerca dan mengadu pada suami tentang keadaan ekonomi rumah tangga, keperluan anak yang semakin membesar, pakaian yang telah koyak, kasut yang telah usang dan sebagainya sehingga suami menjadi ragu- ragu.
7. Tidak aktif iaitu malas berbuat apa-apa. Tidak mempunyai keinginan untuk menambah ilmu duniawi maupun ukhrawi .
Rasulullah Shallallahu’ alaihi Wasallam bersabda, ” Mahukah kamu keberitahu suatu harta simpanan (perhiasan) yang sangat baik? Iaitu wanita solehah, yang apabila kamu melihatnya, ia menyeronokkan. Apabila kamu perintah, dia patuh. Dan apabila ditinggal pergi, dia selalu menjaga diri dan harta suaminya. ” (Riwayat Abu Dawud)
Kalau dilihat dia menyenangkan, itu disebabkan budi yang luhur, pakaian bersih, dandanan yang serasi di hadapan suaminya dan berusaha yang terbaik untuk tampil menarik hanya di depan suami dan anak-anaknya.Jika diperintahkan, dia akan patuh, menunjukkan ketaatan dan baktinya pada suaminya. Dia ingin selalu memberikan kepuasan bagi suaminya.
Sentiasa memelihara diri dan harta suaminya, menggambarkan betapa besar kekuatan agama dan ketebalan imannya terhadap ALLAH dan Rasul-Nya. Apabila suaminya tidak ada, dia tetap memelihara kehormatan diri dan harta suaminya.
Bila seorang wanita tidak solehah dan mempunyai sifat atau kebiasaan yang buruk, suka menyusahkan suaminya tentulah itu bukan perhiasan bagi seorang suami. Bahkan, boleh jadi suami tidak suka bersamanya, kemudian menceritakannya.
Jika engkau, wahai isteri menginginkan rumah tangga yang bahagia di dunia dan akhirat, buanglah jauh-jauh dari dirimu tujuh sifat tersebut. Bila tidak, engkau celaka di dunia dan akhirat .
Berikut ini tujuh jenis wanita yang sering diceraikan suami.
1. Tidak punya rasa malu . Yang tidak malu melakukan hal-hal yang dilarang ALLAH. Dia jauh dari sifat takwa dan banyak melakukan maksiat.
2. Ausyarah (kotor) iaitu tidak pandai mengatur rumah, malas mengemas diri, dan malas melakukan apa-apa sehingga dirinya, anak-anak dan rumahnya kotor dan tidak menyenangkan.
3. Asysyakasah (berani/mencabar) iaitu suka membebankan suaminya di luar kemampuannya sehingga mendorong suami melakukan hal hal yang dimurkai ALLAH.
4. Innah (berani/mencabar) yang tidak mahu diperintah suaminya untuk melakukan hal-hal yang baik. Berani melanggar apa yang diperintahkan, bahkan menentang si suami dengan tetap melakukan maksiat.
5. Bitnah (mementingkan isi perut dan banyak menuntut) yang tidak suka berinfak dan enggan mengeluarkan zakat. Selalu terkumpul harta kekayaan dan mengenyangkan perut dengan makanan-makanan yang tiada habisnya. Tidak terlintas dibenaknya untuk menyumbangkan kepada fakir miskin dan anak yatim. Untuk memenuhi segala keinginan nafsunya, dia mendorong suaminya untuk melakukan hal-hal yang boleh mendatangkan kemurkaan ALLAH.
6. Bahriyah (mendorong suami untuk berbuat jahat) iaitu selalu menghalang suami untuk berbuat baik. Jika melihat suami menyisihkan beberapa peratus dan pendapatan untuk zakat dan infak, dia sibuk mencerca dan mengadu pada suami tentang keadaan ekonomi rumah tangga, keperluan anak yang semakin membesar, pakaian yang telah koyak, kasut yang telah usang dan sebagainya sehingga suami menjadi ragu- ragu.
7. Tidak aktif iaitu malas berbuat apa-apa. Tidak mempunyai keinginan untuk menambah ilmu duniawi maupun ukhrawi .
SABAR DAN SHALAT, OBAT HADAPI MASALAH
Biarlah masalah mewarnai hidup kita, Sebesar apa pun, semua itu pasti
akan sirna seiring kita memohon solusi kepada Allah dengan sabar dan
shalat
Satu ciri utama dunia yang tidak akan pernah hilang ialah masalah.
Siapapun yang namanya masih hidup di bumi ini pasti akan menghadapi masalah, karena masalah ada di mana-mana, mulai dari kolong jembatan sampai istana kekuasaan.
Dari anak-anak hingga kakek-nenek, semua berhadapan dengan masalah. Prinsipnya setiap jiwa memiliki masalah.
Allah Ta’ala sebagai Pencipta Alam Semesta sudah mengetahui dan karena itu juga telah mempersiapkan metode terbaik dalam menghadapi setiap masalah, yakni dengan sabar dan shalat.
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah [2]: 153).
Aid Al-Qarni dalam buku fenomenalnya La Tahzan menuturkan bahwa jika Rasulullah diimpa sebuah ketakutan, maka beliau akan segera melakukan shalat. Suatu waktu beliau berkata kepada Bilal, “Ketenanganku ada pada shalat.”
Lebih lanjut Aid Al-Qarni menjelaskan,
“Jika hati terasa menyesak, masalah yang dihadapi terasa sangat rumit dan tipu muslihat sangat banyak, maka bersegeralah datang ke tempat shalat, dan shalatlah.”
KH Abdullah Said, pendiri Pesantren Hidayatullah di Kalimantan Timur pernah berkata bahwa shalat adalah media terbaik seorang Muslim mengadukan segala masalahnya kepada Allah Ta’ala.
Kita banyak menemukan riwayat yang menuturkan bahwa Nabi di kala shalat sungguh sangat thuma’ninah dan bisa dikatakan cukup panjang, utamanya kala beliau shalat sendiri di malam hari.
Bahkan Situ ‘Aisyah pernah menuturkan, kaki Rasulullah sampai bengkak karena lamanya shalat beliau.
Semua itu tidak lain karena beliau sedang mengadu, memohon, dan berharap kepada Allah agar segala rusan yang berkaitan dengan umat Islam diberikan jalan, diberikan kemudahan, diberikan keberkahan, sehingga umat Islam bisa menjadi umat terbaik yang mampu menjadi tauladan bagi seluruh umat manusia di muka bumi ini.
Kala kita memohon kepada Allah melalui shalat, tentu sangat tidak elok jika dilakukan dengan tergesa-gesa. Harus tenang dan sabar dalam menjalankannya. “Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya.” (QS. Thaha [20]: 132).
Jadi, shalat sebenarnya bukan semata ritual, ia sumber menyedot dan menyadap kekuatan Ilahiyah untuk setiap jiwa mampu menghadapi masalah dengan tenang, cerdas dan solutif. Sebab dalam shalat ada masa dimana Allah sangat dekat pada seorang hamba, yakni di kala sujud.
“Sedekat-dekat seorang hamba kepada Tuhannya yaitu ketika ia sujud, maka perbanyaklah berdo’a di dalam sujud.” (HR. Muslim).
Satu ciri utama dunia yang tidak akan pernah hilang ialah masalah.
Siapapun yang namanya masih hidup di bumi ini pasti akan menghadapi masalah, karena masalah ada di mana-mana, mulai dari kolong jembatan sampai istana kekuasaan.
Dari anak-anak hingga kakek-nenek, semua berhadapan dengan masalah. Prinsipnya setiap jiwa memiliki masalah.
Allah Ta’ala sebagai Pencipta Alam Semesta sudah mengetahui dan karena itu juga telah mempersiapkan metode terbaik dalam menghadapi setiap masalah, yakni dengan sabar dan shalat.
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah [2]: 153).
Aid Al-Qarni dalam buku fenomenalnya La Tahzan menuturkan bahwa jika Rasulullah diimpa sebuah ketakutan, maka beliau akan segera melakukan shalat. Suatu waktu beliau berkata kepada Bilal, “Ketenanganku ada pada shalat.”
Lebih lanjut Aid Al-Qarni menjelaskan,
“Jika hati terasa menyesak, masalah yang dihadapi terasa sangat rumit dan tipu muslihat sangat banyak, maka bersegeralah datang ke tempat shalat, dan shalatlah.”
KH Abdullah Said, pendiri Pesantren Hidayatullah di Kalimantan Timur pernah berkata bahwa shalat adalah media terbaik seorang Muslim mengadukan segala masalahnya kepada Allah Ta’ala.
Kita banyak menemukan riwayat yang menuturkan bahwa Nabi di kala shalat sungguh sangat thuma’ninah dan bisa dikatakan cukup panjang, utamanya kala beliau shalat sendiri di malam hari.
Bahkan Situ ‘Aisyah pernah menuturkan, kaki Rasulullah sampai bengkak karena lamanya shalat beliau.
Semua itu tidak lain karena beliau sedang mengadu, memohon, dan berharap kepada Allah agar segala rusan yang berkaitan dengan umat Islam diberikan jalan, diberikan kemudahan, diberikan keberkahan, sehingga umat Islam bisa menjadi umat terbaik yang mampu menjadi tauladan bagi seluruh umat manusia di muka bumi ini.
Kala kita memohon kepada Allah melalui shalat, tentu sangat tidak elok jika dilakukan dengan tergesa-gesa. Harus tenang dan sabar dalam menjalankannya. “Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya.” (QS. Thaha [20]: 132).
Jadi, shalat sebenarnya bukan semata ritual, ia sumber menyedot dan menyadap kekuatan Ilahiyah untuk setiap jiwa mampu menghadapi masalah dengan tenang, cerdas dan solutif. Sebab dalam shalat ada masa dimana Allah sangat dekat pada seorang hamba, yakni di kala sujud.
“Sedekat-dekat seorang hamba kepada Tuhannya yaitu ketika ia sujud, maka perbanyaklah berdo’a di dalam sujud.” (HR. Muslim).
SABAR DAN SHALAT, OBAT HADAPI MASALAH
Biarlah masalah mewarnai hidup kita, Sebesar apa pun, semua itu pasti akan sirna seiring kita memohon solusi kepada Allah dengan sabar dan shalat
Satu ciri utama dunia yang tidak akan pernah hilang ialah masalah.
Siapapun yang namanya masih hidup di bumi ini pasti akan menghadapi
masalah, karena masalah ada di mana-mana, mulai dari kolong jembatan
sampai istana kekuasaan. Dari anak-anak hingga kakek-nenek, semua
berhadapan dengan masalah. Prinsipnya setiap jiwa memiliki masalah.
Allah Ta’ala sebagai Pencipta Alam Semesta sudah mengetahui dan karena itu juga telah mempersiapkan metode terbaik dalam menghadapi setiap masalah, yakni dengan sabar dan shalat.
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah [2]: 153).
Aid Al-Qarni dalam buku fenomenalnya La Tahzan menuturkan bahwa jika Rasulullah diimpa sebuah ketakutan, maka beliau akan segera melakukan shalat. Suatu waktu beliau berkata kepada Bilal, “Ketenanganku ada pada shalat.”
Lebih lanjut Aid Al-Qarni menjelaskan, “Jika hati terasa menyesak, masalah yang dihadapi terasa sangat rumit dan tipu muslihat sangat banyak, maka bersegeralah datang ke tempat shalat, dan shalatlah.”
Kala kita memohon kepada Allah melalui shalat, tentu sangat tidak elok jika dilakukan dengan tergesa-gesa. Harus tenang dan sabar dalam menjalankannya.
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya.” (QS. Thaha [20]: 132).
Jadi, shalat sebenarnya bukan semata ritual, ia sumber menyedot dan menyadap kekuatan Ilahiyah untuk setiap jiwa mampu menghadapi masalah dengan tenang, cerdas dan solutif. Sebab dalam shalat ada masa dimana Allah sangat dekat pada seorang hamba, yakni di kala sujud.
“Sedekat-dekat seorang hamba kepada Tuhannya yaitu ketika ia sujud, maka perbanyaklah berdo’a di dalam sujud.” (HR. Muslim).
Allah Ta’ala sebagai Pencipta Alam Semesta sudah mengetahui dan karena itu juga telah mempersiapkan metode terbaik dalam menghadapi setiap masalah, yakni dengan sabar dan shalat.
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah [2]: 153).
Aid Al-Qarni dalam buku fenomenalnya La Tahzan menuturkan bahwa jika Rasulullah diimpa sebuah ketakutan, maka beliau akan segera melakukan shalat. Suatu waktu beliau berkata kepada Bilal, “Ketenanganku ada pada shalat.”
Lebih lanjut Aid Al-Qarni menjelaskan, “Jika hati terasa menyesak, masalah yang dihadapi terasa sangat rumit dan tipu muslihat sangat banyak, maka bersegeralah datang ke tempat shalat, dan shalatlah.”
Kala kita memohon kepada Allah melalui shalat, tentu sangat tidak elok jika dilakukan dengan tergesa-gesa. Harus tenang dan sabar dalam menjalankannya.
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya.” (QS. Thaha [20]: 132).
Jadi, shalat sebenarnya bukan semata ritual, ia sumber menyedot dan menyadap kekuatan Ilahiyah untuk setiap jiwa mampu menghadapi masalah dengan tenang, cerdas dan solutif. Sebab dalam shalat ada masa dimana Allah sangat dekat pada seorang hamba, yakni di kala sujud.
“Sedekat-dekat seorang hamba kepada Tuhannya yaitu ketika ia sujud, maka perbanyaklah berdo’a di dalam sujud.” (HR. Muslim).
Monday, 26 September 2016
DOA MOHON KEMUDAHAN
Dari Anas bin Malik, beliau berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Bismillahirrahmanirrahim...
اللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً
“Allahumma laa sahla illa maa ja’altahu sahlaa, wa anta taj’alul hazna idza syi’ta sahlaa”
artinya: Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah.
Hadits ini dikeluarkan oleh Ibnu Hibban dalam Shahihnya (3/255). Dikeluarkan pula oleh Ibnu Abi ‘Umar, Ibnus Suni dalam ‘Amal Yaum wal Lailah. (Lihat Jaami’ul Ahadits, 6/257, Asy Syamilah)
Sanad hadits ini shahih sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauth dalam tahqiqnya terhadap Shahih Ibnu Hibban.
Faedah singkat dari do’a di atas:
Yang namanya kemudahan hanya datang dari Allah. Sesuatu yang sulit sekalipun bisa menjadi mudah jika Allah kehendaki.
Hendaklah hati selalu bergantung pada Allah, bukan bergantung pada diri sendiri yang lemah. Jika hati terlalu yakin atau terlalu percaya diri sehingga melupakan Rabb di atas sana, maka sungguh urusan tersebut akan semakin sulit.
Ingatlah bahwa barangsiapa yang senantiasa bertawakkal pada Allah, maka Allah akan mempermudah urusannya.
Manusia punya kehendak. Namun kehendak tersebut bisa terealisasi dengan baik dan sempurna, jika Allah menghendakinya.
Oleh karena itu, hati seharusnya bersandar pada Sang Kholiq, Allah Ta’ala.
Perlunya beriman kepada takdir ilahi dengan baik sehingga tidak membuat seseorang semakin sedih atas musibah atau kesulitan yang menimpanya.
Takdir di satu sisi terasa menyakitkan. Namun jika kita memandang dari sisi lain, pasti ada yang terbaik dan hikmah yang besar di balik itu semua. Yakinlah!
Semoga kita bisa mengamalkan do’a ini di kala kita sulit dan di saat mengharap kemudahan dari Allah. Semoga sajian singkat ini bermanfaat.
Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.
“Allahumma laa sahla illa maa ja’altahu sahlaa, wa anta taj’alul hazna idza syi’ta sahlaa”
artinya: Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah.
Hadits ini dikeluarkan oleh Ibnu Hibban dalam Shahihnya (3/255). Dikeluarkan pula oleh Ibnu Abi ‘Umar, Ibnus Suni dalam ‘Amal Yaum wal Lailah. (Lihat Jaami’ul Ahadits, 6/257, Asy Syamilah)
Sanad hadits ini shahih sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauth dalam tahqiqnya terhadap Shahih Ibnu Hibban.
Faedah singkat dari do’a di atas:
Yang namanya kemudahan hanya datang dari Allah. Sesuatu yang sulit sekalipun bisa menjadi mudah jika Allah kehendaki.
Hendaklah hati selalu bergantung pada Allah, bukan bergantung pada diri sendiri yang lemah. Jika hati terlalu yakin atau terlalu percaya diri sehingga melupakan Rabb di atas sana, maka sungguh urusan tersebut akan semakin sulit.
Ingatlah bahwa barangsiapa yang senantiasa bertawakkal pada Allah, maka Allah akan mempermudah urusannya.
Manusia punya kehendak. Namun kehendak tersebut bisa terealisasi dengan baik dan sempurna, jika Allah menghendakinya.
Oleh karena itu, hati seharusnya bersandar pada Sang Kholiq, Allah Ta’ala.
Perlunya beriman kepada takdir ilahi dengan baik sehingga tidak membuat seseorang semakin sedih atas musibah atau kesulitan yang menimpanya.
Takdir di satu sisi terasa menyakitkan. Namun jika kita memandang dari sisi lain, pasti ada yang terbaik dan hikmah yang besar di balik itu semua. Yakinlah!
Semoga kita bisa mengamalkan do’a ini di kala kita sulit dan di saat mengharap kemudahan dari Allah. Semoga sajian singkat ini bermanfaat.
Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.
JANGAN MENGELUH
TADABBUR QS AL MA’ARIJ 19-35, JANGAN MENGELUH
Bismillahirrohmaniirohiim
Pernahkan sobat melihat orang stress, gila karena tiba-tiba perusahaannya bangkrut? Atau pernahkah kita membaca berita di Koran tentang seorang yang bunuh diri karena cinta nya bertepuk sebelah tangan? Atau mungkin ini yang sering kita lihat di social media saat ini, update status MENGELUH terjebak macet dan hujan di facebook atau nge-tweet GALAU diputusin pacar di twitter ?
Sobat, banyak hal terjadi dalam kehidupan ini yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Dan Alloh, sebagai Khaliq dari manusia, memang menciptakan ujian-ujian bagi manusia untuk mengetahui mana manusia pilihan yang Dia cintai atau yang Dia murkai. Sobat tau ga kalau ternyata secara default, Alloh menciptakan manusia dalam keadaan lemah dan suka berkeluh kesah?
Coba dibuka Al Quran juz 29, surah Al Ma’arij, ayat 19-21 deh.
إِنَّ الْإِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا {19}
Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.
إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا {20}
Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,
وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا {21}
dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir,
Tuh kan bener, Alloh menciptakan kita, manusia, defaultnya suka mengeluh jika ditimpa kesusahan ataupun hal-hal yang tidak kita harapkan. Disadari atau tidak, kita sering mengeluh dan ngomel-ngomel jika terjebak macet di jalan, tidak jarang juga kita mengeluh saat sakit yang diderita tidak kunjung sembuh, kadang kita “complain” pada Alloh mengapa kita dikaruniakan rezeki yang pas-pas an padahal sudah berusaha maksimal. Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata: “Tuhanku menghinakanku”. (QS Al Fajr : 16)
Selain bersifat keluh kesah, ternyata sifat alami manusia yang lain itu adalah “matre”, suka ijo matanya lihat duit, kikir! sehingga ketika ia mendapat rezeki yang lebih, ia cenderung berpikir bagaimana hartanya bisa bertambah banyak lagi dan jangan dikeluarkan hartanya tersebut untuk kebaikan.
Susah-susah ngumpulin harta kok dibagi ke orang lain?
Tetapi jangan khawatir sobat, Alloh adalah dzat yang Maha Bijaksana dan Adill. Tidak mungkin Alloh memberi manusia suatu penyakit tanpa obat, suatu permasalahan tanpa solusi. Begitu juga dengan keluh kesah yang sering kita lakukan itu, Alloh sudah mempersiapkan obat dan solusi agar manusia tidak bekeluh kesah dalam menjalani hidup ini. Coba kita lanjutin baca surah AL Ma’arij nya sobat, ayat 22 – 34.
Di ayat ini, solusi keluhan dan obat galau di sebutkan secara jelas seperti berikut :
1. Sholat
إِلَّا الْمُصَلِّينَ {22}
kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat,
الَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَاتِهِمْ دَائِمُونَ {23}
yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya,
Dengan sholat, galau bisa hilang sob. Di ayat 22-23 bisa kita pahami bahwa obat galau yang pertama adalah sholat yang “daiim” atau istiqomah. Jalankan sholat lima waktu, berjamaah bagi laki-laki tanpa udzur, on time! Jangan lupa sholat sunnahnya juga dilakukan sebagai tambahan ya. Keampuhan sholat mengatasi galau dan keluh kesah akan berkurang jika sholatnya hanya dilakukan saat kita tertimpa musibah atau sedang galau berat. Sholat yang dimaksud disini adalah sholat wajib ya. Galau tidak galau, senang susah, tertimpa musibah atau tidak, sholat lima waktu WAJIB dilakukan sob ya.
2. Menafkahkan Harta nya
وَالَّذِينَ فِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ مَعْلُومٌ {24}
dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu,
لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ {25}
bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta),
Menafkahkan harta ini lebih baik di planning, kita rencanakan berapa persen bagian dari rezeki yang kita dapatkan tiap bulanya untuk bersedekah, infaq dan juga zakat. Insya Alloh, dengan berbagi kita bisa menghilangkan sifat kikir dan keluh kesah. Dengan mensedekahkan harta kita ke kaum dhuafa, kita bisa tahu terrnyata masih banyak manusia yang diuji Alloh lebih berat daripada kita. Dan betapa seharusnya kita malu sob jika mengeluh tentang keadaan ekonomi kita yang masih bisa makan tiga kali sehari dengan lauk yang enak. Mereka para penghuni bantaran kali yang tinggal di kolong jembatan harus mengais sampah untuk mendapatkan nasi basi untuk dimakan.
3. Percaya hari pembalasan dan takut adanya adzab.
وَالَّذِينَ يُصَدِّقُونَ بِيَوْمِ الدِّينِ {26}
dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan,
وَالَّذِينَ هُمْ مِنْ عَذَابِ رَبِّهِمْ مُشْفِقُونَ {27}
dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya.
إِنَّ عَذَابَ رَبِّهِمْ غَيْرُ مَأْمُونٍ {28}
Karena sesungguhnya azab Tuhan mereka tidak dapat orang merasa aman (dari kedatangannya).
Sobat, ayo dibayangkan bagaimana mencekamnya hari kiamat kelak dimana matahari tinggal sejengkal jaraknya dari kepala, gunung-gunung berterbangan dan manusia berlarian tidak peduli lagi pada anaknya, ibu bapaknya maupun sahabatnya. Saat itu, mereka hanya sibuk menyelamatkan dirinya. Coba kita bayangkan pedihnya adzab neraka yang jika api itu menyentuh telapak kaki kita maka ubun-ubun ini akan mendidih.
Ah.. sungguh mencekamnya musibah di dunia tidak sebanding mencekamnya hari kiamat kelak. Sungguh menderitanya kita di dunia tidak ada apa-apanya disbanding derita di neraka kelak. Kalau sudah begini, masih mau galau dan mengeluh sob?
4. Memelihara kemaluan dari zina
وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ {29}
Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya,
إِلَّا عَلَىٰ أَزْوَاجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ {30}
kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak-budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.
فَمَنِ ابْتَغَىٰ وَرَاءَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْعَادُونَ {31}
Barangsiapa mencari yang di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.
Zina adalah salah satu dosa besar dari sepuluh dosa besar versi ustadz Yusuf Mansyur yang hukumannya di dunia bisa dicambuk/dera seratus kali sampai dirajam. Memang zina ini dilarang dalam islam, jangankan zina mendekatinya saja kita dilarang kok. Oleh karena itu, bagi sobat-sobat yang pacaran, segera tanggalkan status “pacaran” nya. Kalau berani ya dilanjutkan ke pernikahan, kalau belum mampu mendingan jomblo aja sampai aqadmitsaqan ghalidho diucapkan.
5. Memelihara amanat, menepati janji
وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ {32}
Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.
وَالَّذِينَ هُمْ بِشَهَادَاتِهِمْ قَائِمُونَ {33}
Dan orang-orang yang memberikan kesaksiannya.
6. Memelihara sholat nya
وَالَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ {34}
Dan orang-orang yang memelihara shalatnya.
Orang yang memelihara sholat nya, sudah disebutkan di poin satu ya. Kata “yuhaafidzzun” disini bisa diartikan dengan khusyuk. sedangkan “daaimuun” pada poin satu bisa diartikan istiqomah, konsisten. Jadi, sholatnya khusyuk dan istiqomah sob.
Setelah Alloh menjabarkan solusi dari berkeluh kesah dan kikir diatas, maka bagi manusia yang lulus ujian dengan tidak berkeluh kesah dan termasuk kriteria-kriteria diatas, maka syurga lah tempat mereka kelak di akhirat. Dan ini adalah janji Alloh yang pasti dan benar.
أُولَٰئِكَ فِي جَنَّاتٍ مُكْرَمُونَ {35}
Mereka itu (kekal) di surga lagi dimuliakan.
Ternyata Alloh sudah mempersiapkan semuanya. Sifat dasar manusia, ujian-ujian dalam kehidupan, cara-cara melewati ujian tersebut dan akhir dari kehidupan manusia. Sekarang tinggal manusia nya, mau mengikuti petunjuk yang haq dari penciptanya atau tidak.
Masalah itu ibarat sesendok garam, dan hati kita adalah air. Jika garam sesendok tadi kita taruh di segelas air, maka air tadi akan terasa asin yang sangat. Tetapi jika sesendok garam tadi kita taburkan di kolam air, maka air tetaplah tawar.
Stop complaining, keep moving, Semoga tidak ada lagi GALAU diantara kita.
Bismillahirrohmaniirohiim
Pernahkan sobat melihat orang stress, gila karena tiba-tiba perusahaannya bangkrut? Atau pernahkah kita membaca berita di Koran tentang seorang yang bunuh diri karena cinta nya bertepuk sebelah tangan? Atau mungkin ini yang sering kita lihat di social media saat ini, update status MENGELUH terjebak macet dan hujan di facebook atau nge-tweet GALAU diputusin pacar di twitter ?
Sobat, banyak hal terjadi dalam kehidupan ini yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Dan Alloh, sebagai Khaliq dari manusia, memang menciptakan ujian-ujian bagi manusia untuk mengetahui mana manusia pilihan yang Dia cintai atau yang Dia murkai. Sobat tau ga kalau ternyata secara default, Alloh menciptakan manusia dalam keadaan lemah dan suka berkeluh kesah?
Coba dibuka Al Quran juz 29, surah Al Ma’arij, ayat 19-21 deh.
إِنَّ الْإِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا {19}
Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.
إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا {20}
Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,
وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا {21}
dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir,
Tuh kan bener, Alloh menciptakan kita, manusia, defaultnya suka mengeluh jika ditimpa kesusahan ataupun hal-hal yang tidak kita harapkan. Disadari atau tidak, kita sering mengeluh dan ngomel-ngomel jika terjebak macet di jalan, tidak jarang juga kita mengeluh saat sakit yang diderita tidak kunjung sembuh, kadang kita “complain” pada Alloh mengapa kita dikaruniakan rezeki yang pas-pas an padahal sudah berusaha maksimal. Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata: “Tuhanku menghinakanku”. (QS Al Fajr : 16)
Selain bersifat keluh kesah, ternyata sifat alami manusia yang lain itu adalah “matre”, suka ijo matanya lihat duit, kikir! sehingga ketika ia mendapat rezeki yang lebih, ia cenderung berpikir bagaimana hartanya bisa bertambah banyak lagi dan jangan dikeluarkan hartanya tersebut untuk kebaikan.
Susah-susah ngumpulin harta kok dibagi ke orang lain?
Tetapi jangan khawatir sobat, Alloh adalah dzat yang Maha Bijaksana dan Adill. Tidak mungkin Alloh memberi manusia suatu penyakit tanpa obat, suatu permasalahan tanpa solusi. Begitu juga dengan keluh kesah yang sering kita lakukan itu, Alloh sudah mempersiapkan obat dan solusi agar manusia tidak bekeluh kesah dalam menjalani hidup ini. Coba kita lanjutin baca surah AL Ma’arij nya sobat, ayat 22 – 34.
Di ayat ini, solusi keluhan dan obat galau di sebutkan secara jelas seperti berikut :
1. Sholat
إِلَّا الْمُصَلِّينَ {22}
kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat,
الَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَاتِهِمْ دَائِمُونَ {23}
yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya,
Dengan sholat, galau bisa hilang sob. Di ayat 22-23 bisa kita pahami bahwa obat galau yang pertama adalah sholat yang “daiim” atau istiqomah. Jalankan sholat lima waktu, berjamaah bagi laki-laki tanpa udzur, on time! Jangan lupa sholat sunnahnya juga dilakukan sebagai tambahan ya. Keampuhan sholat mengatasi galau dan keluh kesah akan berkurang jika sholatnya hanya dilakukan saat kita tertimpa musibah atau sedang galau berat. Sholat yang dimaksud disini adalah sholat wajib ya. Galau tidak galau, senang susah, tertimpa musibah atau tidak, sholat lima waktu WAJIB dilakukan sob ya.
2. Menafkahkan Harta nya
وَالَّذِينَ فِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ مَعْلُومٌ {24}
dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu,
لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ {25}
bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta),
Menafkahkan harta ini lebih baik di planning, kita rencanakan berapa persen bagian dari rezeki yang kita dapatkan tiap bulanya untuk bersedekah, infaq dan juga zakat. Insya Alloh, dengan berbagi kita bisa menghilangkan sifat kikir dan keluh kesah. Dengan mensedekahkan harta kita ke kaum dhuafa, kita bisa tahu terrnyata masih banyak manusia yang diuji Alloh lebih berat daripada kita. Dan betapa seharusnya kita malu sob jika mengeluh tentang keadaan ekonomi kita yang masih bisa makan tiga kali sehari dengan lauk yang enak. Mereka para penghuni bantaran kali yang tinggal di kolong jembatan harus mengais sampah untuk mendapatkan nasi basi untuk dimakan.
3. Percaya hari pembalasan dan takut adanya adzab.
وَالَّذِينَ يُصَدِّقُونَ بِيَوْمِ الدِّينِ {26}
dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan,
وَالَّذِينَ هُمْ مِنْ عَذَابِ رَبِّهِمْ مُشْفِقُونَ {27}
dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya.
إِنَّ عَذَابَ رَبِّهِمْ غَيْرُ مَأْمُونٍ {28}
Karena sesungguhnya azab Tuhan mereka tidak dapat orang merasa aman (dari kedatangannya).
Sobat, ayo dibayangkan bagaimana mencekamnya hari kiamat kelak dimana matahari tinggal sejengkal jaraknya dari kepala, gunung-gunung berterbangan dan manusia berlarian tidak peduli lagi pada anaknya, ibu bapaknya maupun sahabatnya. Saat itu, mereka hanya sibuk menyelamatkan dirinya. Coba kita bayangkan pedihnya adzab neraka yang jika api itu menyentuh telapak kaki kita maka ubun-ubun ini akan mendidih.
Ah.. sungguh mencekamnya musibah di dunia tidak sebanding mencekamnya hari kiamat kelak. Sungguh menderitanya kita di dunia tidak ada apa-apanya disbanding derita di neraka kelak. Kalau sudah begini, masih mau galau dan mengeluh sob?
4. Memelihara kemaluan dari zina
وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ {29}
Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya,
إِلَّا عَلَىٰ أَزْوَاجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ {30}
kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak-budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.
فَمَنِ ابْتَغَىٰ وَرَاءَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْعَادُونَ {31}
Barangsiapa mencari yang di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.
Zina adalah salah satu dosa besar dari sepuluh dosa besar versi ustadz Yusuf Mansyur yang hukumannya di dunia bisa dicambuk/dera seratus kali sampai dirajam. Memang zina ini dilarang dalam islam, jangankan zina mendekatinya saja kita dilarang kok. Oleh karena itu, bagi sobat-sobat yang pacaran, segera tanggalkan status “pacaran” nya. Kalau berani ya dilanjutkan ke pernikahan, kalau belum mampu mendingan jomblo aja sampai aqadmitsaqan ghalidho diucapkan.
5. Memelihara amanat, menepati janji
وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ {32}
Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.
وَالَّذِينَ هُمْ بِشَهَادَاتِهِمْ قَائِمُونَ {33}
Dan orang-orang yang memberikan kesaksiannya.
6. Memelihara sholat nya
وَالَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ {34}
Dan orang-orang yang memelihara shalatnya.
Orang yang memelihara sholat nya, sudah disebutkan di poin satu ya. Kata “yuhaafidzzun” disini bisa diartikan dengan khusyuk. sedangkan “daaimuun” pada poin satu bisa diartikan istiqomah, konsisten. Jadi, sholatnya khusyuk dan istiqomah sob.
Setelah Alloh menjabarkan solusi dari berkeluh kesah dan kikir diatas, maka bagi manusia yang lulus ujian dengan tidak berkeluh kesah dan termasuk kriteria-kriteria diatas, maka syurga lah tempat mereka kelak di akhirat. Dan ini adalah janji Alloh yang pasti dan benar.
أُولَٰئِكَ فِي جَنَّاتٍ مُكْرَمُونَ {35}
Mereka itu (kekal) di surga lagi dimuliakan.
Ternyata Alloh sudah mempersiapkan semuanya. Sifat dasar manusia, ujian-ujian dalam kehidupan, cara-cara melewati ujian tersebut dan akhir dari kehidupan manusia. Sekarang tinggal manusia nya, mau mengikuti petunjuk yang haq dari penciptanya atau tidak.
Masalah itu ibarat sesendok garam, dan hati kita adalah air. Jika garam sesendok tadi kita taruh di segelas air, maka air tadi akan terasa asin yang sangat. Tetapi jika sesendok garam tadi kita taburkan di kolam air, maka air tetaplah tawar.
Stop complaining, keep moving, Semoga tidak ada lagi GALAU diantara kita.
Sunday, 25 September 2016
LAA TAHZAN, INNALLAHA MA"ANA
Saat kita menempuhi onak duri dunia, ya mungkin ada kalanya, kesedihan
itu terus memanjat-manjat di dasar hati lantaran ada dugaan yang
memedihkan dan mengusik ketenangan jiwa. Air mata seakan bersedia mahu
keluar agar tidak terus berombak di kolam hati. Saat itu mungkin sabar
tidak dikenali lagi. Dalam terharu, air mata tumpah juga, mengalir deras
mengeringkan derita. Kemudian ada sedikit ketenangan mula menyusup
membalut lara, sinar-sinar harapan menampakkan cahaya menyuluh jalan
yang lebih bahagia. Keyakinan seakan tumbuh dari sokongan dan kesedaran,
wajah mula tenang dan senyuman mudah terbentuk. Cerialah diri. Suka
duka, sedih gembira bagaikan silih berganti. Wahai hati, ingatlah diri
kita ini tidak hidup abadi. esok, lusa, mana tahu kita akan mati.
Wahai Hamba Ilahi,
Allah mendugamu bukan kerna Dia mahu menyusahkan dirimu tetapi Dia ingin mengetuk hatimu yang tidak pernah lelah bermain dengan dunia agar dirimu kembali lurus pada jalanNya..
Ingatlah, Allah tidak pernah melupakan kita tetapi mungkin kita yang selalu melupakanNya, melupakan ayat-ayatNya, melupakan nikmat-nikmat yang telah kita pinjam dariNya..
Ketika kita senang, dengan enteng kita meninggalkanNya. Ketika kita susah, kita meraung menyeru namaNya. tidak malukah kita padaNya? Sedarlah! kita hambaNya bukan siapa-siapa. Jika tidak kerna kasih sayangNya kita tidak akan dapat merasai apa yang kita miliki ketika ini..
Sedarlah jiwa-jiwa yang terleka.
Hadapilah segala ujian dengan rasa kehambaan kepadaNya. Tersenyumlah kerna setiap kesulitan itu pasti akan disusuli oleh kemudahan. Sesungguhnya dugaan dan ujian hadir dalam hidup kita adalah tanda sayangnya Allah pada kita. Oh untungnya kita.
Ayuh kembali menjadi hamba-Nya, kesilapan yang lalu jadikanlah sebagai pengajaran buat kita agar terus berjaya di masa depan. Jangan biarkan kegagalan itu membunuh jiwa kita untuk terus bangkit.
Buatmu wahai jiwa–jiwa yang terluka..
Jangan bersedih, kerana qadha’ telah ditetapkan, sesuatu yang ditakdirkan telah terjadi, pena-pena telah mengering, lembaran-lembaran catatan ketentuan telah pun dilipat, dan setiap perkara telah ditetapkan! Betapapun, kesedihan anda tidak dapat mendahulukan atau menta’khirkan kenyataan yang terjadi, dan tidak juga mampu menambahkan atau mengurangi apa yang telah ditetapkan.
Jangan bersedih, kerana kita telah melalui kesedihan itu kelmarin dan ia sama sekali tidak memberi sebarang manfaat pun pada keesokan harinya. kesedihan demi kesedihan bakal membuat kita semakin terperuk dalam keputus-asaan dan dunia yang luas dirasakan sempit dan tidak lagi berguna. Padahal, dunia inilah kesempatan untuk kita dekatkan diri kepada Allah untuk kita raih syurgaNya yang tersangat indah serta bebas daripada rasa kesedihan.
Jangan bersedih, sebab usia anda yang sebenarnya adalah kebahagiaan dan ketenangan anda. Oleh sebab itu, jangan habiskan usia anda dalam kesedihan, jangan biarkan malam-malam anda dalam kecemasan, jangan anda tukar kebahagiaan dengan ketakutan, dan jangan mensia-siakan waktu anda yang masih tersisa, kerana sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang mensia-siakan waktu.
Wahai hamba Allah, iaitu saya dan kamu..
Gara-gara kesedihan, air yang manis akan terasa pahit, makanan yang lazat terasa hambar dan bunga mawar yang mekar mewangi terus menjadi layu. Kita sendirilah yang menggerakkan saraf pemikiran kita, mengubah situasi kita, meletihkan hati kita dan menganggu tidur kita dengan rasa kesedihan itu.
Ingatlah tangisan terindah itu apabila butir-butir airmata mengalir hangat di pipi lantaran terasa diri kita begitu kerdil di sisi Allah dan begitu berdosanya kita di sisi Allah. Jika kita soal pada hati kita yang paling dalam. Berapa banyakkah dosa kita? Sikitkah? Banyakkah? Terhitungkah? Allahu Rabbi… Semoga Allah sentiasa mengampuni dosa-dosa kita serta menggerakkan hati-hati kita supaya sentiasa bertaubat kepadaNya agar diri kita tidak tenggelam dengan dosa-dosa yang menggelapkan hati lalu memadam nur hidayah yang diidami.. Sama-sama kita renungi diri kita ini lebih-lebih lagi yang menulis ini dan sahabat-sahabat yang dikasihi. InsyaAllah, semoga Allah redha ke atas kita semua.
Lihatlah disekeliling kamu dan teguhkan pendirianmu, sepanjang hidup dan usiamu jangan mudah berputus asa, senyuman yang kau berikan dan airmata yang kau titiskan, simpan.. jadikan tauladan, segala yang kau pandang dan dengar, simpan.. buat pedoman.
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi darjatnya, jika kamu orang-orang yang beriman.” – (Surah Al-Imran:139)
#SharingHappiness #DonasiOnline #Berbagi #Sharing #Donasi #Zakat #Infak #Sedekah #RumahZakat #RZ18
Wahai Hamba Ilahi,
Allah mendugamu bukan kerna Dia mahu menyusahkan dirimu tetapi Dia ingin mengetuk hatimu yang tidak pernah lelah bermain dengan dunia agar dirimu kembali lurus pada jalanNya..
Ingatlah, Allah tidak pernah melupakan kita tetapi mungkin kita yang selalu melupakanNya, melupakan ayat-ayatNya, melupakan nikmat-nikmat yang telah kita pinjam dariNya..
Ketika kita senang, dengan enteng kita meninggalkanNya. Ketika kita susah, kita meraung menyeru namaNya. tidak malukah kita padaNya? Sedarlah! kita hambaNya bukan siapa-siapa. Jika tidak kerna kasih sayangNya kita tidak akan dapat merasai apa yang kita miliki ketika ini..
Sedarlah jiwa-jiwa yang terleka.
Hadapilah segala ujian dengan rasa kehambaan kepadaNya. Tersenyumlah kerna setiap kesulitan itu pasti akan disusuli oleh kemudahan. Sesungguhnya dugaan dan ujian hadir dalam hidup kita adalah tanda sayangnya Allah pada kita. Oh untungnya kita.
Ayuh kembali menjadi hamba-Nya, kesilapan yang lalu jadikanlah sebagai pengajaran buat kita agar terus berjaya di masa depan. Jangan biarkan kegagalan itu membunuh jiwa kita untuk terus bangkit.
Buatmu wahai jiwa–jiwa yang terluka..
Jangan bersedih, kerana qadha’ telah ditetapkan, sesuatu yang ditakdirkan telah terjadi, pena-pena telah mengering, lembaran-lembaran catatan ketentuan telah pun dilipat, dan setiap perkara telah ditetapkan! Betapapun, kesedihan anda tidak dapat mendahulukan atau menta’khirkan kenyataan yang terjadi, dan tidak juga mampu menambahkan atau mengurangi apa yang telah ditetapkan.
Jangan bersedih, kerana kita telah melalui kesedihan itu kelmarin dan ia sama sekali tidak memberi sebarang manfaat pun pada keesokan harinya. kesedihan demi kesedihan bakal membuat kita semakin terperuk dalam keputus-asaan dan dunia yang luas dirasakan sempit dan tidak lagi berguna. Padahal, dunia inilah kesempatan untuk kita dekatkan diri kepada Allah untuk kita raih syurgaNya yang tersangat indah serta bebas daripada rasa kesedihan.
Jangan bersedih, sebab usia anda yang sebenarnya adalah kebahagiaan dan ketenangan anda. Oleh sebab itu, jangan habiskan usia anda dalam kesedihan, jangan biarkan malam-malam anda dalam kecemasan, jangan anda tukar kebahagiaan dengan ketakutan, dan jangan mensia-siakan waktu anda yang masih tersisa, kerana sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang mensia-siakan waktu.
Wahai hamba Allah, iaitu saya dan kamu..
Gara-gara kesedihan, air yang manis akan terasa pahit, makanan yang lazat terasa hambar dan bunga mawar yang mekar mewangi terus menjadi layu. Kita sendirilah yang menggerakkan saraf pemikiran kita, mengubah situasi kita, meletihkan hati kita dan menganggu tidur kita dengan rasa kesedihan itu.
Ingatlah tangisan terindah itu apabila butir-butir airmata mengalir hangat di pipi lantaran terasa diri kita begitu kerdil di sisi Allah dan begitu berdosanya kita di sisi Allah. Jika kita soal pada hati kita yang paling dalam. Berapa banyakkah dosa kita? Sikitkah? Banyakkah? Terhitungkah? Allahu Rabbi… Semoga Allah sentiasa mengampuni dosa-dosa kita serta menggerakkan hati-hati kita supaya sentiasa bertaubat kepadaNya agar diri kita tidak tenggelam dengan dosa-dosa yang menggelapkan hati lalu memadam nur hidayah yang diidami.. Sama-sama kita renungi diri kita ini lebih-lebih lagi yang menulis ini dan sahabat-sahabat yang dikasihi. InsyaAllah, semoga Allah redha ke atas kita semua.
Lihatlah disekeliling kamu dan teguhkan pendirianmu, sepanjang hidup dan usiamu jangan mudah berputus asa, senyuman yang kau berikan dan airmata yang kau titiskan, simpan.. jadikan tauladan, segala yang kau pandang dan dengar, simpan.. buat pedoman.
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi darjatnya, jika kamu orang-orang yang beriman.” – (Surah Al-Imran:139)
#SharingHappiness #DonasiOnline #Berbagi #Sharing #Donasi #Zakat #Infak #Sedekah #RumahZakat #RZ18
Thursday, 22 September 2016
MANFAAT ISTIGFAR BAGI KEHIDUPAN MANUSIA
Di zaman yang serba tidak menentu ini ada baiknya kita menjadikan istighfar sebagai salah satu amalan kita, untuk lebih membuat kita semangat melakukannya.
Berikut uraian manfaat dari ber-istighfar.
1. Menggembirakan Allah
Rasulullah bersabda, “Sungguh, Allah lebih gembira dengan taubat hamba-Nya daripada kegembiraan salah seorang dari kalian yang menemukan ontanya yang hilang di padang pasir.” (HR. Bukhari dan Muslim).
2. Dicintai Allah
Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222).
Rasulullah bersabda, “Orang yang bertaubat adalah kekasih Allah. Orang yang bertaubat atas dosanya, bagaikan orang yang tidak berdosa.” (HR. Ibnu Majah).
3. Dosa-dosanya diampuni
Rasulullah bersabda, “Allah telah berkata, ‘Wahai hamba-hamba-Ku, setiap kalian pasti berdosa kecuali yang Aku jaga. Maka beristighfarlah kalian kepada-Ku, niscaya kalian Aku ampuni. Dan barangsiapa yang meyakini bahwa Aku punya kemampuan untuk mengamouni dosa-dosanya, maka Aku akan mengampuninya dan Aku tidak peduli (beberapa banyak dosanya).” (HR.Ibnu Majah, Tirmidzi).
Imam Qatadah berkata, “Al-Qur’an telah menunjukkan penyakit dan obat kalian. Adapun penyakit kalian adalah dosa, dan obat kalian adalah istighfar.” (Kitab Ihya ‘Ulumuddin: 1/410).
4. Selamat dari api neraka
Hudzaifah pernah berkata, “Saya adalah orang yang tajam lidah terhadap keluargaku, Wahai Rasulullah, aku takut kalau lidahku itu menyebabkan ku masuk neraka’. Rasulullah bersabda,’Dimana posisimu terhadap istighfar? Sesungguhnya, aku senantiasa beristighfar kepada Allah sebanyak seratus kali dalam sehari semalam’.” (HR. Nasa’i, Ibnu Majah, al-Hakim dan dishahihkannya).
5. Mendapat balasan surga
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang didalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal didalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.” (QS. Ali ‘Imran: 135-136).
6. Mengecewakan syetan
Sesungguhnya syetan telah berkata, “Demi kemulian-Mu ya Allah, aku terus-menerus akan menggoda hamba-hamba-Mu selagi roh mereka ada dalam badan mereka (masih hidup). Maka Allah menimpalinya,”Dan demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku senantiasa mengampuni mereka selama mereka memohon ampunan (beristighfar) kepada-Ku.” (HR. Ahmad dan al-Hakim).
7. Membuat syetan putus asa
Ali bin Abi thalib pernah didatangi oleh seseorang, “Saya telah melakukan dosa’. “Bertaubatlah kepada Allah, dan jangan kamu ulangi,” kata Ali. Orang itu menjawab, ‘Saya telah bertaubat, tapi setelah itu saya berdosa lagi’. Ali berkata, ‘Bertaubatlah kepada Allah, dan jangan kamu ulangi’. Orang itu bertanya lagi, ‘Sampai kapan?’ Ali menjawab, ‘Sampai syetan berputus asa dan merasa rugi.” (Kitab Tanbihul Ghafilin: 73).
8. Meredam azab
Allah berfirman, “Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.” (QS. Al-Anfal: 33)
9. Mengusir kesedihan
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan bagi setiap kesempitannya, dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangka.” (HR.Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad).
10. Melapangkan kesempitan
Rasulullah bersabda,”Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan bagi setiap kesempitannya dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangka,” (HR.Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad).
11. Melancarkan rizki
Rasulullah bersabda,”Sesungguhnya seorang hamba bisa tertahan rizkinya karena dosa yang dilakukannya.” (HR.Ahmad, Ibnu Hibban dan Ibnu Majah).
12. Membersihkan hati
Rasulullah bersabda, “Apabila seorang mukmin melakukan suatu dosa, maka tercoretlah noda hitam di hatinya. Apabila ia bertaubat, meninggalkannya dan beristighfar, maka bersihlah hatinya.” (HR.Nasa’i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Tirmidzi).
13. Mengangkat derajatnya di surga
Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat seorang hamba di surga. Hamba itu berkata,’Wahai Allah, dari mana saya dapat kemuliaan ini?’ Allah berkata,’Karena istighfar anakmu untukmu’.” (HR.Ahmad dengan sanad hasan).
14. Mengikut sunnah Rosulullah shallalhu ‘alaihi wasallam
Abu Hurairah berkata, “Saya telah mendengar Rasulullah bersabda,’Demi Allah, Sesungguhnya aku minta ampun kepada Allah (beristighfar) dan bertaubat kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali’.” (HR.Bukhari).
15. Menjadi sebaik-baik orang yang bersalah
Rasulullah bersabda, “Setiap anak Adam pernah bersalah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang segera bertaubat.” (HR.Tirmidzi, Ibnu Majah, al-Hakim).
16. Bersifat sebagai hamba Allah yang sejati
Allah berfirman, “Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (Yaitu) orang-orang yang berdo’a:”Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka,”(yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap ta’at, yang menafkahkan hartanya (dijalan Allah), dan yang memohon ampun (beristighfar) di waktu sahur.” (QS. Ali ‘Imran: 15-17).
17. Terhindar dari stampel kezhaliman
Allah berfirman, “…Barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim.” (QS.al-Hujurat: 11).
18. Mudah mendapat anak
Allah berfirman, “Maka aku katakan kepada mereka: “Mohonlah ampun (istighfar) kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula didalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS.Nuh: 10-12).
19. Mudah mendapatkan air hujan
Ibnu Shabih berkata, “Hasan al-Bashri pernah didatangi seseorang dan mengadu bahwa lahannya tandus, ia berkata, ‘Perbanyaklah istighfar’. Lalu ada orang lain yang mengadu bahwa kebunnya kering, ia berkata, ‘Perbanyaklah istighfar’. Lalu ada orang lain lagi yang mengadu bahwa ia belum punya anak, ia berkata, ‘Perbanyaklah istighfar’. (Kitab Fathul Bari: 11/98).
20. Bertambah kekuatannya
Allah berfirman, “Dan (dia berkata):”Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.” (QS.Hud: 52).
21. Bertambah kesejahteraanya
Allah berfirman, “Maka aku katakan kepada mereka:”Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS.Nuh: 10-12).
22. Menjadi orang-orang yang beruntung
Allah berfirman, “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS. An-Nur: 31).
Aisyah berkata, “Beruntunglah, orang-orang yang menemukan istighfar yang banyak pada setiap lembar catatan harian amal mereka.” (HR. Bukhari).
23. Keburukannya diganti dengan kebaikan
Allah berfirman, “Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Furqan: 70).
“Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.” (QS. Hud: 114).
24. Bercitra sebagai orang mukmin
Rasulullah bersabda, “Tidak seorangpun dari umatku, yang apabila ia berbuat baik dan ia menyadari bahwa yang diperbuat adalah kebaikan, maka Allah akan membalasnya dengan kebaikan. Dan tidaklah ia melakukan suatu yang tercela, dan ia sadar sepenuhnya bahwa perbuatannya itu salah, lalu ia mohon ampun (beristighfar) kepada Allah, dan hatinya yakin bahwa tiada Tuhan yang bisa mengampuni kecuali Allah, maka dia adalah seorang Mukmin.” (HR. Ahmad).
25. Berkeperibadian sebagai orang bijak
Seorang ulama berkata, “Tanda orang yang arif (bijak) itu ada enam. Apabila ia menyebut nama Allah, ia merasa bangga. Apabila menyebut dirinya, ia merasa hina. Apabila memperhatikan ayat-ayat Allah, ia ambil pelajarannya. Apabila muncul keinginan untuk bermaksiat, ia segera mencegahnya. Apabila disebutkan ampunan Allah, ia merasa gembira. Dan apabila mengingat dosanya, ia segera beristighfar.” (Kitab Tanbihul Ghafilin: 67).
Wallahu a’lam bish showab..
CARA MENGGAPAI HATI YANG BERSIH
Hidup di dunia ibarat menyinggahi kefanaan untuk menuju keabadian.
Maka, tak ada yang layak dilakukan kecuali melakukan yang terbaik dan
beramal saleh dalam upaya menyiapkan bekal akhirat. Tentu merugi jika di
panggung kehidupan kita meluangkan waktu untuk sekadar mengalirkan
kalimat-kalimat kasar, sikap yang menyakitkan, bahkan perasaan benci.
Dalam panggung kehidupan ini, kita adalah aktor yang selalu berada dalam pengawasan-Nya. Jika ingin berakhir khusnul khatimah dan menjadi aktor yang kelak didekatkan bersama para kekasih-Nya, tak ada hal yang pantas kita lakukan kecuali menyediakan yang terbaik.
Menyediakan hati yang terbaik ketika beribadah kepada-Nya, hati yang suci dari penyakit jiwa, sungguh tak mudah. Pun, bagi hamba-hamba-Nya yang telah berupaya menyediakan diri terbaiknya untuk beribadah, Allah SWT membentangkan pahala, kemudahan, dan curahan rahmat. Orang-orang yang berhati bersih merupakan figur Muslim utama yang mencintai dan dicintai-Nya. Lantas, seperti apakah karakteristik orang yang berhati bersih?
Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash, beliau berkata, “Rasulullah SAW pernah ditanya, ‘Siapakah orang yang paling utama?’ Beliau menjawab, ‘Setiap orang yang bersih hatinya dan benar ucapannya.’ Para sahabat berkata, ‘Orang yang benar ucapannya telah kami pahami maksudnya. Lantas apakah yang dimaksud dengan orang yang bersih hatinya?’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Dia adalah orang yang bertakwa (takut) kepada Allah, yang suci hatinya, tidak ada dosa dan kedurhakaan di dalamnya, serta tidak ada pula dendam dan hasad.” (HR Ibnu Majah).
Hati yang bersih akan selalu memancarkan sikap dan perilaku yang suci. Orang berhati bersih akan selalu menyediakan kalimat yang tak membuat hati orang lain ternoda, apalagi terluka. Orang lain yang berinteraksi dengan pemilik hati yang bersih hanya akan dilimpahi kata-kata yang lezat dinikmati, menenteramkan, dan menyegarkan jiwa. Hati yang bersih hanya akan memberikan sikap santun, tulus, dan terpuji. Sungguh membahagiakan jika hidup disertai hati yang bersih. Segala hal yang dialami akan tampak nikmat karena dilimpahi dengan dua sikap, syukur dan sabar.
Menggapai hati yang bersih memerlukan upaya sepanjang waktu, tiada henti. Sebab, bisa saja orang lain (tak sengaja) mengotori hati. Dan, begitu sikap orang lain memantikkan emosi negatif, seyogianya kita harus buru-buru membersihkannya. Setiap Muslim dianjurkan membersihkan kotoran hati dengan membaca istighfar.
Allah SWT berfirman dalam Alquran surah Hud ayat 13, “Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus-menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan-keutamaannya (balasan). Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat.”
Semoga kita diberi kemudahan untuk menjaga kebersihan hati, setidaknya dengan gemar membaca istighfar. Dan seiring itu, semoga limpahan ampunan dan nikmat-Nya semakin limpah, meruah, dan berkesinambungan di dunia hingga akhirat.
Dalam panggung kehidupan ini, kita adalah aktor yang selalu berada dalam pengawasan-Nya. Jika ingin berakhir khusnul khatimah dan menjadi aktor yang kelak didekatkan bersama para kekasih-Nya, tak ada hal yang pantas kita lakukan kecuali menyediakan yang terbaik.
Menyediakan hati yang terbaik ketika beribadah kepada-Nya, hati yang suci dari penyakit jiwa, sungguh tak mudah. Pun, bagi hamba-hamba-Nya yang telah berupaya menyediakan diri terbaiknya untuk beribadah, Allah SWT membentangkan pahala, kemudahan, dan curahan rahmat. Orang-orang yang berhati bersih merupakan figur Muslim utama yang mencintai dan dicintai-Nya. Lantas, seperti apakah karakteristik orang yang berhati bersih?
Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash, beliau berkata, “Rasulullah SAW pernah ditanya, ‘Siapakah orang yang paling utama?’ Beliau menjawab, ‘Setiap orang yang bersih hatinya dan benar ucapannya.’ Para sahabat berkata, ‘Orang yang benar ucapannya telah kami pahami maksudnya. Lantas apakah yang dimaksud dengan orang yang bersih hatinya?’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Dia adalah orang yang bertakwa (takut) kepada Allah, yang suci hatinya, tidak ada dosa dan kedurhakaan di dalamnya, serta tidak ada pula dendam dan hasad.” (HR Ibnu Majah).
Hati yang bersih akan selalu memancarkan sikap dan perilaku yang suci. Orang berhati bersih akan selalu menyediakan kalimat yang tak membuat hati orang lain ternoda, apalagi terluka. Orang lain yang berinteraksi dengan pemilik hati yang bersih hanya akan dilimpahi kata-kata yang lezat dinikmati, menenteramkan, dan menyegarkan jiwa. Hati yang bersih hanya akan memberikan sikap santun, tulus, dan terpuji. Sungguh membahagiakan jika hidup disertai hati yang bersih. Segala hal yang dialami akan tampak nikmat karena dilimpahi dengan dua sikap, syukur dan sabar.
Menggapai hati yang bersih memerlukan upaya sepanjang waktu, tiada henti. Sebab, bisa saja orang lain (tak sengaja) mengotori hati. Dan, begitu sikap orang lain memantikkan emosi negatif, seyogianya kita harus buru-buru membersihkannya. Setiap Muslim dianjurkan membersihkan kotoran hati dengan membaca istighfar.
Allah SWT berfirman dalam Alquran surah Hud ayat 13, “Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus-menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan-keutamaannya (balasan). Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat.”
Semoga kita diberi kemudahan untuk menjaga kebersihan hati, setidaknya dengan gemar membaca istighfar. Dan seiring itu, semoga limpahan ampunan dan nikmat-Nya semakin limpah, meruah, dan berkesinambungan di dunia hingga akhirat.
Wednesday, 21 September 2016
KEUTAMAAN SHALAT TAHAJUD
Bismillaahir Rahmaanir Rahiim …
“Jika matahari sudah terbenam, aku gembira dengan datangnya malam dan manusia tidur karena inilah saat hanya ada Allah dan aku.”
Sejarah telah mencatat bahwa Rasulullah Saw dan para sahabat selalu melaksanakan SHALAT TAHAJUD.
SHALAT TAHAJUD adalah shalat yang sangat mulia. Keajaiban melaksanakan shalat tahajud telah tercatat dalam alquran.
Ada beberapa keajaiban shalat tahajud SHALAT TAHAJUD berikut ini:
1. SHALAT TAHAJUD sebagai tiket MASUK SURGA
Abdullah Ibn Muslin berkata “kalimat yang pertama kali ku dengar dari Rasulullah Saw saat itu adalah, “Hai sekalian manusia! Sebarkanlah salam, bagikanlah makanan, sambunglah silaturahmi, tegakkan lah shalat malam saat manusia lainnya sedang tidur, niscaya kalian masuk surga dengan selamat.” (HR. Ibnu Majah).
2. AMAL YANG MENOLONG AKHIRAT
Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa berada di dalam taman-taman surga dan di mata air-mata air, seraya mengambil apa yang Allah berikan kepada mereka. Sebelumnya mereka adalah telah berbuat baik sebelumnya (di dunia), mereka adalah orang-orang yang sedikit tidurnya di waktu malam dan di akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah).” (QS. Az Zariyat: 15-18)
Ayat di atas menunjukkan bahwa orang yang senantiasa bertahajud Insya Allah akan mendapatkan balasan yang sangat nikmat di akhirat kelak.
3. PEMBERSIH PENYAKIT HATI DAN JASMANI
Salman Al Farisi berkata, Rasulullah Saw bersabda, “Dirikanlah shalat malam, karena sesungguhnya shalat malam itu adalah kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kamu, (shalat malam dapat) mendekatkan kamu kepada tuhanmu, (shalat malam adalah) sebagai penebus perbuatan buruk, mencegah berbuat dosa, dan menghindarkan diri dari penyakit yang menyerang tubuh.” (HR. Ahmad)
4. SARANA MERAIH KEMULIAAN
Rasulullah Saw bersabda, “Jibril mendatangiku dan berkata, “Wahai Muhammad, hiduplah sesukamu, karena engkau akan mati, cintailah orang yang engkau suka, karena engkau akan berpisah dengannya, lakukanlah apa keinginanmu, engkau akan mendapatkan balasannya, ketahuilah bahwa sesungguhnya kemuliaan seorang muslim adalah shalat waktu malam dan ketidakbutuhannya di muliakan orang lain.” (HR. Al Baihaqi)
5. JALAN MENDAPATKAN RAHMAT ALLAH
Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Semoga Allah merahmati laki-laki yang bangun malam, lalu melaksanakan shalat dan membangunkan istrinya. Jika sang istri menolak, ia memercikkan air di wajahnya. Juga, merahmati perempuan yang bangun malam, lalu shalat dan membangunkan suaminya. Jika sang suami menolak, ia memercikkan air di wajahnya.” (HR. Abu Daud)
6. SARANA PENGABULAN PERMOHONAN
Allah SWT berjanji akan mengabulkan doa orang-orang yang menunaikan shalat tahajud dengan ikhlas. Rasulullah Saw Bersabda, “Dari Jabir berkata, bahwa nabi Saw bersabda, “Sesungguhnya di malam hari , ada satu saat yang ketika seorang muslim meminta kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah memberinya, Itu berlangsung setiap malam.” (HR. Muslim)
7. PENGHAPUS DOSA DAN KESALAHAN
Dari Abu Umamah al-Bahili berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Lakukanlah Qiyamul Lail, karena itu kebiasaan orang saleh sebelum kalian, bentuk taqarub, penghapus dosa, dan penghalang berbuat salah.” (HR. At-Tirmidzi)
8. JALAN MENDAPAT TEMPAT YANG TERPUJI
Allah berfirman, “Dan pada sebagian malam bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al-Isra’:79)
9. PELEPAS IKATAN SETAN
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Setan akan mengikat kepala seseorang yang sedang tidur dengan ikatan, menyebabkan kamu tidur dengan cukup lama. Apabila seseorang itu bangkit seraya menyebut nama Allah, maka terlepaslah ikatan pertama, apabila ia berwudhu maka akan terbukalah ikatan kedua, apabila di shalat akan terbukalah ikatan semuanya. Dia juga akan merasa bersemangat dan ketenangan jiwa, jika tidak maka dia akan malas dan kekusutan jiwa.”
10. WAKTU UTAMA UNTUK BERDO’A
Amru Ibn ‘Abasah berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah Saw, “Ya Rasulullah! Malam apakah yang paling di dengar?”, Rasulullah Saw menjawab, “Tengah malam terakhir, maka shalat lah sebanyak yang engkau inginkan, sesungguhnya shalat waktu tersebut adalah maktubah masyudah (waktu yang apabila bermunajat maka Allah menyaksikannya dan apabila berdoa maka didengar doanya)” (HR. Abu Daud)
11. MERAIH KESEHATAN JASMANI
“Hendaklah kalian bangun malam. Sebab hal itu merupakan kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian. Wahana pendekatan diri pada Allah Swt, penghapus dosa, dan pengusir penyakit dari dalam tubuh.” (HR. At-Tarmidzi)
12. PENJAGA KESEHATAN ROHANI
Allah SWT menegaskan bahwa orang yang shalat tahajud akan selalu mempunyai sifat rendah hati dan ramah. Ketenangan yang merupakan refleksi ketenangan jiwa dalam menjalani kehidupan sehari-hari di masyarakat.
Allah Berfirman, “Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik. Dan orang yang melewati malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.” (QS. Al-Furqan: 63-64)
Keajaiban SHALAT TAHAJUD sudah terbukti, maka bertahajudlah …
SHALAT TAHAJUD MINIMAL 2 RAKAAT atau 3 RAKAAT (2 rakaat tahajud + 1 rakaat witir) bagi yang belum melakukan shalat witir pada permulaan malam atau juga 4 rakaat atau sesuai dengan kelapangan yang Allah swt berikan, MESKIPUN HANYA BEBERAPA MENIT SAJA. (Ibnul Qayyim)
Mungkin masih banyak lagi keajaiban shalat tahajud yang mungkin terlewat dari tulisan ini. Yang pasti shalat tahajud merupakan shalat yang bagus sebagai ibadah tambahan bagi kita.
SUBHANALLAH .. SHALAT TAHAJUD benar-benar dahsyat dalam meraih kebaikan dunia akhirat ..
Doa Untuk Ibu Bapa
Orang tua kita tak pernah berharap apa pun dari anaknya. Kecuali ketaatannya pada Allah dan pada mereka.
Cukuplah menjadi anak yang menyenangkan bagi orang tua, adalah kebahagiaan luar biasa untuk mereka. Mendokan mereka saat sujud-sujud panjang kita dan membahagiakan mereka sepanjang waktu kita bersamanya.
Sebagai seorang anak tentunya kita harus berterima kasih kepada orang tua kita yang telah memberikan seluruh hidupnya hanya untuk kita. Salah satu cara yang dapat kita lakukan untuk membalas jasa orang tua yaitu dengan kita mendoakan kepadanya.
Cukuplah menjadi anak yang menyenangkan bagi orang tua, adalah kebahagiaan luar biasa untuk mereka. Mendokan mereka saat sujud-sujud panjang kita dan membahagiakan mereka sepanjang waktu kita bersamanya.
Sebagai seorang anak tentunya kita harus berterima kasih kepada orang tua kita yang telah memberikan seluruh hidupnya hanya untuk kita. Salah satu cara yang dapat kita lakukan untuk membalas jasa orang tua yaitu dengan kita mendoakan kepadanya.
Doa untuk orang tua dapat kita lakukan atau doakan ketika telah selesai
shalat, dan saat-saat mustajabah doa seperti malam lailatul qadr, saat
turunnya hujan dan lainya. Perlu di ketahui bahwa doa yang kita
panjatkan kepada kedua orang tua tidak ada yang menghalanginya dan akan
Allah terima langsung.
Doa seorang anak sangat dibutuhkan oleh kedua orang tua apalagi kalau keduanya telah meninggal dunia ini, doa yang kita hantarkan kepada beliau merupakan sesuatu yang dapat meringankan siksaannya sewaktu dalam kubur. Begitupun doa yang kita minta kepada Allah di saat kedua orang tua masih ada itupun cepat sekali Allah mengabulkan karena doa dari anaknya sendiri.
Seperti hadits Rasulullah Saw salah satu amalan yang tidak akan putus-putus ialah doa anak yang shaleh untuk kedua orang tuanya. Jangan bingung jika anda tidak bisa atau tidak tahu doa untuk orang tua apa yang seharusnya kita berikan kepada keduanya.
“ALLAHUMMAGFIRLII WALIWAALIDAYYA WARHAMHUMAA KAMAA RABBAYAA NIISHAGIIRAA”
Artinya: Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan Ibu Bapakku, sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku diwaktu kecil.
Doa untuk orang tua bisa kita minta setiap hari kepada-Nya dan jika keduanya masih hidup hendaknya kita merawatnya dan selalu patuh kepadanya. Semoga bermanfaat
Doa seorang anak sangat dibutuhkan oleh kedua orang tua apalagi kalau keduanya telah meninggal dunia ini, doa yang kita hantarkan kepada beliau merupakan sesuatu yang dapat meringankan siksaannya sewaktu dalam kubur. Begitupun doa yang kita minta kepada Allah di saat kedua orang tua masih ada itupun cepat sekali Allah mengabulkan karena doa dari anaknya sendiri.
Seperti hadits Rasulullah Saw salah satu amalan yang tidak akan putus-putus ialah doa anak yang shaleh untuk kedua orang tuanya. Jangan bingung jika anda tidak bisa atau tidak tahu doa untuk orang tua apa yang seharusnya kita berikan kepada keduanya.
“ALLAHUMMAGFIRLII WALIWAALIDAYYA WARHAMHUMAA KAMAA RABBAYAA NIISHAGIIRAA”
Artinya: Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan Ibu Bapakku, sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku diwaktu kecil.
Doa untuk orang tua bisa kita minta setiap hari kepada-Nya dan jika keduanya masih hidup hendaknya kita merawatnya dan selalu patuh kepadanya. Semoga bermanfaat
Siapa Pemilik Tulang Rusuk ini ….???
Ketika Nabi Adam dan Siti Hawa terpisah kemudian bertemu kembali, memang telah menjadi ketetapanNya. Tapi tidak semata-mata Adam yang bergerak mencari Hawa sementara Hawa hanya berdiam diri. Berkat kerja keras usaha Nabi Adam serta Siti Hawa akhirnya mereka bertemu.
Begitulah jodoh kita, walau kita dan dia berada diujung dunia, dia dimana dan kita dimana jika kita berjodoh pasti akan dipertemukan tentunya juga dengan usaha. Janganlah risau, terkadang kita sudah yakin dia jodoh kita namun ternyata bukan. Allah maha tahu atas diri kita, Allah mengerti apa yang kita butuhkan bukan sekedar yang kita inginkan. Baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah. Terkadang kita merasakan patah hati, diputuskan atau memutuskan suatu hubungan, memang sakit tapi yakinlah Allah mengajari kita dengan mencintai orang yang salah sebelum mendapatkan jodoh kita yang sebenarnya.
Jangan sesalkan cinta kita yang salah, Rasa cinta itu bisa hadir karena Anugerah. Allah menganugerahi cinta untuk dia walau akhirnya tidak berjodoh. Positif thinking bahwa Allah ingin memberikan banyak pelajaran kepada kita. Jangan patah arang ketika suatu hubungan telah berakhir, ……..
Jangan sedih lama-lama,..Yakin Allah menyayangi kita, Allah tidak ingin melihat kita berlama-lama menyayangi orang yang salah. Jodoh itu tidak bisa dipaksakan sekuat apa kita memaksa bila menurut Allah dia bukan jodoh kita, kita tidak akan pernah berjodoh dengan dia. Jangan pernah risau lagi, jodoh kita belum datang tidak bertemu didunia pasti akan bertemu diakhirat. Jodoh kita tidak akan tertukar, jodoh kita sudah tertulis di Lauhul Mahfudz. Ayo kita harus berusaha mencari jodoh kita, tentu tetap berpegang teguh pada janji Allah.
“Yakinlah, bahwa jika Allah mentakdirkan sesuatu untuk kita, walau seluruh alam menghalangi kita mendapatkannya kita akan tetap memilikinya begitupun sebaliknya” Jadi,marilah kita berdoa kepada Allah memohon jodoh terbaik dari Allah,.jodoh yang akan semakin mendekatkan diri kita kepada Allah. jodoh yang menjadi pelengkap tulang rusuk ini, jodoh yang akan menyayangi kita seperti Rosullulah menyayangi khadijah, jodoh yang melindungi dan menyayangi hingga maut memisahkan. Namun harus diingat cinta kepada Allah tetaplah menduduki posisi teratas.
“Jangan mencintai seseorang setinggi langit karena langit akan runtuh, Jangan mencintai seseorang sedalam lautan, karena lautan akan surut Jangan pula mencintai seseorang seluas dunia, karena dunia akan hancur Tapi cintailah seseorang seperti ujung kuku, biarpun kecil namun setiap hari akan tumbuh”
Ya Allah Dekatkanlah jodoh kami, segera pertemukanlah kami, lindungi dia dimanapun dia berada dan segera ikat cinta kami dalam ikatan pernikahan Aamiiin …. Yarobbal Alamin …
Kebenaran hanya milik Allah
Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang
adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka
keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang,
maka seluruh permasalahan akan semakin bermasalah.
“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153)
Ayat-ayat yang serupa [Ali Imran: 200], [An-Nahl: 127], [Al-Anfal: 46]
“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153)
Ayat-ayat yang serupa [Ali Imran: 200], [An-Nahl: 127], [Al-Anfal: 46]
“Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar.” (QS. Ali Imran: 146)
“…dan tidaklah seseorang itu diberi sesuatu yang lebih baik dan lebih lapang daripada kesabaran.” (HR. Bukhari)
Rasulullah bersabda:
“Sesungguhnya Allah berfirman, “Apabila Aku menguji hamba-Ku, kemudian dia bersabar, maka aku gantikan surga baginya.”(HR. Bukhari)
Kesabaran merupakan salah satu sifat mulia sekaligus ciri orang mukmin.
Bersabarlah saudaraku, hidup ini hanyalah sementara untuk kita jalani, jalanilah dengan sabar, sabarlah dalam ketaatan kepada Allah, sabarlah dalam menghadapi ujian, sabarlah dalam berbuat kebaikan-kebaikan, semoga Allah ridhai.
“…dan tidaklah seseorang itu diberi sesuatu yang lebih baik dan lebih lapang daripada kesabaran.” (HR. Bukhari)
Rasulullah bersabda:
“Sesungguhnya Allah berfirman, “Apabila Aku menguji hamba-Ku, kemudian dia bersabar, maka aku gantikan surga baginya.”(HR. Bukhari)
Kesabaran merupakan salah satu sifat mulia sekaligus ciri orang mukmin.
Bersabarlah saudaraku, hidup ini hanyalah sementara untuk kita jalani, jalanilah dengan sabar, sabarlah dalam ketaatan kepada Allah, sabarlah dalam menghadapi ujian, sabarlah dalam berbuat kebaikan-kebaikan, semoga Allah ridhai.
Tuesday, 20 September 2016
DHUHA
Shalat
Dhuha mempunyai kedudukan mulia. Disunnahkan untuk kita kerjakan sejak
terbitnya matahari sampai menjelang datangnya shalat dzuhur.
Seperti diungkap oleh Sayid Muhammad bin Alwi al-Maliki dalam bukunya Khasais al-Ummah al-Muhamadiyah tentang keutamaannya, penulis membeberkan keutamaan-keutamaan yang disediakan oleh Allah bagi hamba yang menunaikannya lengkap dengan sumber haditsnya.
Pertama, orang yang shalat Dhuha akan diampuni dosa-dosanya oleh Allah. “Barangsiapa yang selalu mengerjakan shalat Dhuha niscaya akan diampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan.” (HR. Turmudzi)
Seperti diungkap oleh Sayid Muhammad bin Alwi al-Maliki dalam bukunya Khasais al-Ummah al-Muhamadiyah tentang keutamaannya, penulis membeberkan keutamaan-keutamaan yang disediakan oleh Allah bagi hamba yang menunaikannya lengkap dengan sumber haditsnya.
Pertama, orang yang shalat Dhuha akan diampuni dosa-dosanya oleh Allah. “Barangsiapa yang selalu mengerjakan shalat Dhuha niscaya akan diampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan.” (HR. Turmudzi)
Kedua, barangsiapa yang menunaikan shalat Dhuha ia tergolong sebagai
orang yang bertaubat kepada Alah. “Tidaklah seseorang selalu mengerjakan
shalat Dhuha kecuali ia telah tergolong sebagai orang yang bertaubat.”
(HR. Hakim).
Ketiga, orang yang menunaikan shalat Dhuha akan dicatat sebagai ahli ibadah dan taat kepada Allah. “Barangsiapa yang shalat Dhuha dua rakaat, maka dia tidak ditulis sebagai orang yang lalai. Barangsiapa yang mengerjakannya sebanyak empat rakaat, maka dia ditulis sebagai orang yang ahli ibadah. Barangsiapa yang mengerjakannya enam rakaat, maka dia diselamatkan di hari itu. Barangsiapa mengerjakannya delapan rakaat, maka Allah tulis dia sebagai orang yang taat. Dan barangsiapa yang mengerjakannya dua belas rakaat, maka Allah akan membangun sebuah rumah di surga untuknya.” (HR. At-Thabrani).
Keempat, orang yang istiqamah melaksanakan shalat Dhuha kelak ia akan masuk surga lewat pintu khusus, pintu Dhuha yang disediakan oleh Allah. “Sesungguhnya di dalam surga terdapat sebuah pintu bernama pintu Dhuha. Apabila Kiamat telah tiba maka akan ada suara yang berseru, ‘Di manakah orang-orang yang semasa hidup di dunia selalu mengerjakan shalat Dhuha? Ini adalah pintu buat kalian. Masuklah dengan rahmat Allah Subhanahu Wata’ala.” (HR. At-Thabrani).
Kelima, Allah menyukupkan rezekinya. “Wahai anak Adam, janganlah engkau merasa lemah dari empat rakaat dalam mengawali harimu, niscaya Aku (Allah) akan menyukupimu di akhir harimu.” (HR. Abu Darda`).
Keenam, orang yang mengerjakan shalat Dhuha ia telah mengeluarkan sedekah. “Hendaklah masing-masing kamu bersedekah untuk setiap ruas tulang badanmu pada setiap pagi. Sebab tiap kali bacaan tasbih itu adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada yang ma’ruf adalah sedekah, mencegah yang mungkar adalah sedekah. Dan sebagai ganti dari semua itu, maka cukuplah mengerjakan dua rakaat sholat Dhuha.” (HR Muslim).
Ketiga, orang yang menunaikan shalat Dhuha akan dicatat sebagai ahli ibadah dan taat kepada Allah. “Barangsiapa yang shalat Dhuha dua rakaat, maka dia tidak ditulis sebagai orang yang lalai. Barangsiapa yang mengerjakannya sebanyak empat rakaat, maka dia ditulis sebagai orang yang ahli ibadah. Barangsiapa yang mengerjakannya enam rakaat, maka dia diselamatkan di hari itu. Barangsiapa mengerjakannya delapan rakaat, maka Allah tulis dia sebagai orang yang taat. Dan barangsiapa yang mengerjakannya dua belas rakaat, maka Allah akan membangun sebuah rumah di surga untuknya.” (HR. At-Thabrani).
Keempat, orang yang istiqamah melaksanakan shalat Dhuha kelak ia akan masuk surga lewat pintu khusus, pintu Dhuha yang disediakan oleh Allah. “Sesungguhnya di dalam surga terdapat sebuah pintu bernama pintu Dhuha. Apabila Kiamat telah tiba maka akan ada suara yang berseru, ‘Di manakah orang-orang yang semasa hidup di dunia selalu mengerjakan shalat Dhuha? Ini adalah pintu buat kalian. Masuklah dengan rahmat Allah Subhanahu Wata’ala.” (HR. At-Thabrani).
Kelima, Allah menyukupkan rezekinya. “Wahai anak Adam, janganlah engkau merasa lemah dari empat rakaat dalam mengawali harimu, niscaya Aku (Allah) akan menyukupimu di akhir harimu.” (HR. Abu Darda`).
Keenam, orang yang mengerjakan shalat Dhuha ia telah mengeluarkan sedekah. “Hendaklah masing-masing kamu bersedekah untuk setiap ruas tulang badanmu pada setiap pagi. Sebab tiap kali bacaan tasbih itu adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada yang ma’ruf adalah sedekah, mencegah yang mungkar adalah sedekah. Dan sebagai ganti dari semua itu, maka cukuplah mengerjakan dua rakaat sholat Dhuha.” (HR Muslim).
Wednesday, 14 September 2016
GAŔAM
Sihir atau santau dapat di halang dengan MENGAMALKAN GARAM mengikut cara NABI S.A.W.
~ Sebelum makan Nabi letak secubit garam di lidah untuk elak santau dan tapis makanan yang akan di makan.
~ Sampai di tempat baru, Nabi ambil garam dulu untuk sesuaikan hormon terlebih di tempat baru.
~ Untuk ubat penyakit rohani, air perlu di campur garam terutama sihir dan santau. Kenapa ye? Allah dah cipta garam untuk penarik toksid/asid/racun dalam darah atau tubuh dan juga penarik unsur2 negatif.
~ Pengamalan Pengamal Perubatan Islam untuk bersih rumah atau pagar rumah perlu tabur garam di sekeliling rumah.
~ Garam juga unsur yang boleh 'balance' balik sistem tubuh kita.
~ Garam boleh jadi rosak apabila dimasak atau bertindakbalas dengan suhu yang tinggi/panas, maksudnya kalau nak masak. Guna garam bukit dan jangan bubuh garam masa makanan menggelegak atas dapur. Tutup api dan biar suhu turun dulu, baru letak garam.
~ Kita panggil bubuh garam atas darat macam org arab buat. Bubuh garam masa nak makan. Sebab? Garam ada sodium dan potassium... Tubuh perlu potassium lebih. Kalau panas garam hanya tinggal sodium, potassium rosak dalam suhu panas. Sebab tu kena darah tinggi.
~ Selok-eloknya di tempat makan sentiasa ada mangkuk kecil garam dan sunnah Rasulullah SAW mencalit secubit garam menggunakan jari kelingking kanan dan dletakkan ke lidah bahagian depan. Ianya akan mngaktifkan kelenjar enzim penghadaman.
Khasiat Garam dalam Perubatan Islam ada beberapa petua penggunaannya.
1. Merendam kerang supaya hilang tahinya. Dalam kaedah perubatan Islam, sesuatu perkara yang buruk diubat dengan asalnya. Kerang berasal dari laut dan garam digunakan untuk meneutralkan keburukannya (tahi).
2. Mengurang tahap kemasinan ikan masin. Ikan kering yang terlalu masin boleh dikurangkan kadar kemasinannya dengan merendam dalam air garam juga.
3. Mengubat gout. Gout disebabkan pemakanan makanan laut yang berlebihan. Orang yang tinggal berhampiran pantai boleh menanam badan dalam pasir laut. Bagi mereka yang tinggal di bandar, garam kasar digoreng dan didemahkan di tempat sakit ketika garam masih panas.
4. Merawat cirit-birit. Minum air yang dicampur sedikit garam.
5. Merawat mabuk perjalanan. Untuk merawat mabuk perjalanan, garam dicampur madu dan air kemudian di minum sebelum memulakan perjalanan.
6. Garam diguna untuk merawat kegatalan. Air yang dicampur garam disapukan pada kulit yang gatal.
7. Menambah imuniti badan akibat perubahan hawa/angin. Hal ini berlaku di sesetengah tempat di negeri Arab. Misalnya pelajar Malaysia yang berkunjung ke Arab akan mengalami alahan terhadap hawa/angin tempat baharu. Air garam diminum sebagai ubatnya.
8. Menghilangkan penat kerana kerja berat. Amalan orang-orang Melayu tradisional yang bertani, bersawah atau bertukang ialah meminum air sejuk yang dicampur garam.
9. Mengelak sihir/gangguan jin bagi mereka yang bermalam di hutan. Garam adalah sumpahan jin. Garam yang dibaca padanya dengan Al-Fatihah (sekali) dan ayat al-Kursi (ayat 255 surah al-Baqarah – 7 kali) ditabur di sekeliling khemah.
10. Mengelak gangguan syaitan/jin kepada bayi. Ada ketikanya bayi kerap menangis waktu malam. Untuk mengatasi masalah ini, garam dicampur dengan bawang merah, bawang putih dan lada hitam. Campuran itu diletak dalam gelas/cawan/bekas yang terbuka. Bekas itu diletakkan di bahagian kepala bayi.
11. Mengubat orang yang diganggu jin. Bagi orang dewasa yang dikhianati (disihir), cara mengubatnya ialah dengan meletakkan garam yang dibaca al-Fatihah di perdu lidah. Perdu lidah ialah bahagian bawah lidah yang apabila diangkat akan nampak urat hijau lidah.
Semoga bermanafaat. Inshaa Allah
GARAM: Penyembuh@Pembunuh?
Nabi SAW bersabda: "Sebaik-baik LAUK adalah GARAM"(Al-baihaqi)
Garam bukanlah penyebab penyakit, malah ubat yang paling mujarab SEKIRANYA diambil dengan cara yang betul.
GARAM TIDAK BOLEH DIMASAK!
Kesilapan kita (kebanyakan orang Melayu) ialah kita memasak garam iaitu memasukkan garam kedalam masakan ketika masakkan sedang MENDIDIH/PANAS.
Ia akan menyebabkan garam menjadi racun/toksik.
Garam, bahasa saintifiknya adalah sodium.
Jika garam dimasak dengan cara diatas, ia akan menyebabkannya berasid dan membahayakan kesihatan serta mengundang pelbagai penyakit.
Cara yang betul penggunaan garam:
Kaedah Pertama:
- Masakkan makanan yang ingin dimasak sehingga selesai.
Contohnya: Kari Ikan..
- Kemudian masukkan garam dalam masakan tadi serta gaulkan apabila ianya beransur suam.
- @ Kacau air garam dan tuangkan kedalam kuah.
Kaedah kedua:
- Masak makanan tanpa masukkan garam.
- Semasa makan, sediakan semangkuk garam disebelah dan taburkan diatas makanan yang ingin dimakan mengikut tahap selera masing2.
"Antara amalan yang diamalkan oleh para Salafussoleh ialah dengan mengambil garam sebelum memulakan makan "
- Ia bertindak sebagai pembuka selera dan juga sebagai mineral bagi badan.
GARAM IALAH MINERAL!!
- Antara kelebihannya ialah:
* mengubati LEBIH dari 70 penyakit serta seseorang itu tidak akan mati dalam keadaan mati mengejut.
Tuesday, 13 September 2016
TIGA CARA SYUKURI NIKMAT ALLAH SWT
Banyak cara mengekspresikan rasa syukur. Namun, sebagian umat Islam lebih banyak mengucapkan Alhamdulillah. Apakah memang demikian? Ada beberapa cara mensyukuri nikmat Allah SWT.
Pertama, syukur dengan hati. Ini dilakukan dengan mengakui sepenuh hati apa pun nikmat yang diperoleh bukan hanya karena kepintaran, keahlian, dan kerja keras kita, tetapi karena anugerah dan pemberian Alloh Yang Maha Kuasa. Keyakinan ini membuat seseorang tidak merasa keberatan betapa pun kecil dan sedikit nikmat Allah yang diperolehnya.
Kedua, syukur dengan lisan. Yaitu, mengakui dengan ucapan bahwa semua nikmat berasal dari Allah SWT. "Pengakuan ini diikuti dengan memuji Allah melalui ucapan alhamdulillah. Ucapan ini merupakan pengakuan bahwa yang paling berhak menerima pujian adalah Allah.
Ketiga, syukur dengan perbuatan. Hal ini dengan menggunakan nikmat Allah pada jalan dan perbuatan yang diridhai-Nya, yaitu dengan menjalankan syariat , menta'ati aturan Alloh dalam segala aspek kehidupan
Sikap syukur perlu menjadi kepribadian setiap Muslim. Sikap ini mengingatkan untuk berterima kasih kepada pemberi nikmat (Allah) dan perantara nikmat yang diperolehnya (manusia). Dengan syukur, ia akan rela dan puas atas nikmat Allah yang diperolehnya dengan tetap meningkatkan usaha guna mendapat nikmat yang lebih baik.
Selain itu, bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah merupakan salah satu kewajiban seorang muslim. Seorang hamba yang tidak pernah bersyukur kepada Allah, alias kufur nikmat, adalah orang-orang sombong yang pantas mendapat adzab Allah SWT.
Allah telah memerintahkan hamba-hambaNya untuk mengingat dan bersyukur atas nikmat-nikmatNya: “Karena itu, ingatlah kamu kepadaKu niscaya Aku ingat pula kepadamu, dan bersyukurlah kepadaKu dan janganlah kamu mengingkari nikmatKu.” (QS al-Baqarah:152)
Akantetapi, belum termasuk orang yang bersyukur mengucapkan hamdalah tetapi juga menggunakan rizki Allah untuk maksiat.
“Syukur berasal dari kata syakaro-yasykuru yang artinya mensyukurinya,memujinya atau berterima kasih. Ada juga yang mengartikan syukur ini adalah membuka lawan dari kafaro (menutup)
Ketika Muslim bersyukur maka syukur itu akan membuka nikmat lainnya. Sebaliknya, ketika seorang Muslim kufur sesungguhnya itu perbuatan dosa. “Allah SWT berfirman dalam Alqurqan surat Ibrahim ayat 7 yang artinya Jika kamu bersyukur pasti akan aku tambah (nikmat-Ku) untukmu dan jika kamu kufur maka sesungguhnya siksa-Ku amat pedih.
Dalam ayat tersebut dinyatakan bahwa kata syukur lawan katanya adalah kufur (menutupi nikmat). Syukur konsekuensinya adalah bertambah nikmat sedang kufur konsekwensinya adalah siksa.
RAHASIA SEDEKAH DI SAAT KITA LAPANG DAN SEMPIT
Sedekah di saat lapang merupakan hal biasa, meski banyak juga yang enggan melakukannya. Sedekah di saat sempit…itu baru luar biasa. Mampukah kita melakukan sedekah di saat sempit…? Hanya orang-orang yang diberi keteguhan iman yang kuat yang mampu melakukannya. Semoga kita termasuk di dalamnya.
Pernahkah kita mengalami pada suatu saat dimintai sumbangan untuk keperluan umat, dan pada saat itu kita hanya memberikan uang ala kadarnya, yang penting sudah nyumbang.
Padahal uang yang dikeluarkan untuk sedekah itu tidak seberapa jumlahnya dibandingkan uang yang kita keluarkan untuk hura-hura, kumpul dengan teman makan di restoran, beli baju mewah di mall ekslusif, beli sepatu bermerk dari luar negeri, beli parfum dengan harga ratusan ribu rupiah.
Pernahkan kita merenungkan hal ini? Betapa beratnya kita mengeluarkan uang banyak untuk bersedekah dan betapa ringannya kita menghambur-hamburkan uang hanya untuk hal-hal yang sifatnya komsumtif dan duniawi semata.
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (Yaitu) orang-orang yag menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun di waktu sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya, dan itulah sebaik-baik pahala orang yang beramal.” (QS Ali Imron: 133-136).
Anjuran mulia dari Allah swt ini bermakna, bahwa dalam kondisi sesulit apapun, manusia masih bisa memberikan sesuatu di jalan Allah. Meski cuma sedikit, yang terpenting adalah pemberian itu diberikan dengan keikhlasan dan hanya mengharap ridho ilahi. Namun terkadang, kita sangat sulit memberikan sedikit apa yang kita punya dalam kondisi lapang, apalagi dalam kondisi sempit dengan berbagai pertimbangan.
Padahal anjuran dan perintah Allah swt berinfaq pada waktu lapang tujuannya untuk menghilangkan perasaan sombong, serakah dan cinta yang berlebihan terhadap harta. Sedangkan bersedekah di waktu sulit dianjurkan agar sifat manusia yang lebih suka diberi dari pada memberi bisa berubah menjadi suka memberi daripada diberi. Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.
“Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekedar) apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.” (QS At Thalak: 7)
Rasulullah saw pun mengingatkan kita untuk jangan segan bersedekah, meski hanya dengan sebutir kurma. “Jauhkanlah dirimu dari api neraka walaupun dengan (bersedekah) sebutir kurma.” (HR Muttafaq alaih).
Semoga kita senantiasa menjadi umat yang selalu ingat bersedekah baik dalam kondisi lapang maupun sulit. Jika kita sudah tidak memiliki apapun untuk diberikan, bersedekahlah dengan doa. Sesungguhnya Allah swt senantiasa memberi kemudahan bagi kita untuk beramal shalih dengan keikhalasan dan hanya berharap ridho darinya.
Bila artikel ini bermanfaat, silahkan share kepada teman, keluarga, kerabat, dan orang-orang terdekat yang Anda sayangi. “Barang siapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia mendapat pahala seperti pahala orang yang melakukannya” (HR Muslim).
BANGUNLAH KALIAN DI SEPERTIGA MALAM TUNAIKAN SHALAT TAHAJUD
Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan. (Al-Muzammil:1-4)
Ayat-ayat tersebut diatas adalah merupakan perintah bagi Rasulullah saw untuk selalu bertahajjud. Sedangkan bagi umatnya, shalat tahajud adalah salah satu sunnah yang sangat dianjurkan/ ditekankan (Sunnah muakkadah). Sehingga sungguh sebisa mungkin seorang muslim untuk dapat melakukan shalat tahajjud secara rutin.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Shalat yang paling utama setelah shalat yang fardhu adalah shalat di waktu tengah malam.” [Hadits shahih: Diriwayatkan oleh Muslim (no. 1163 (203)), dari Shahabat Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu.]
Rosululloh SAW menganjurkan, agar setiap umat muslim selalu melakukan sholat tahajud pada setiap malam. Adapun waktu yang paling utama melakukan sholat tahajud adalah sepertiga malam.
Shalat tahajjud memiliki manfaat yang luar biasa baik bagi jiwa maupun raga. Keistimewaan yang paling utama adalah diangkatnya derajat manusia yang selalu menjalankan sholat tahajud secara istiqomah ke maqom mahmudah.
Keistimewaan Shalat Tahajjud ...
Sebaik-baiknya shalat setelah shalat fardhu adalah shalat tahajjud. Shalat Tahajjud merupakan kebiasaan orang yang shalih, dan merupakan jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah, menjauhkan dosa dan juga menghapuskan keasalahan.
Shalat malam atau tahajjud adalah wasiat yang pertama kali Rasulullah saw sampaikan kepada penduduk Madinah ketika beliau memasukinya.
Diriwayatkan dari Zaid bin Aslam (wafat th. 136 H) rahimahullaah bahwa ‘Umar radhiyallaahu ‘anhu melakukan shalat malam dalam waktu yang cukup lama hingga di akhir malam beliau membangunkan keluarganya untuk melakukan shalat.
Beliau berkata, “Shalatlah kalian! Shalatlah kalian!” Kemudian beliau membaca ayat berikut: "Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rizki kepadamu, Kamilah yang memberi rizki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.' [Thaahaa: 132]” [9]
Subscribe to:
Posts (Atom)