Monday, 26 September 2016

JANGAN MENGELUH

TADABBUR QS AL MA’ARIJ 19-35, JANGAN MENGELUH
Bismillahirrohmaniirohiim
Pernahkan sobat melihat orang stress, gila karena tiba-tiba perusahaannya bangkrut? Atau pernahkah kita membaca berita di Koran tentang seorang yang bunuh diri karena cinta nya bertepuk sebelah tangan? Atau mungkin ini yang sering kita lihat di social media saat ini, update status MENGELUH terjebak macet dan hujan di facebook atau nge-tweet GALAU diputusin pacar di twitter ?
Sobat, banyak hal terjadi dalam kehidupan ini yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Dan Alloh, sebagai Khaliq dari manusia, memang menciptakan ujian-ujian bagi manusia untuk mengetahui mana manusia pilihan yang Dia cintai atau yang Dia murkai. Sobat tau ga kalau ternyata secara default, Alloh menciptakan manusia dalam keadaan lemah dan suka berkeluh kesah?
Coba dibuka Al Quran juz 29, surah Al Ma’arij, ayat 19-21 deh.
إِنَّ الْإِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا {19}
Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.
إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا {20}
Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,
وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا {21}
dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir,
Tuh kan bener, Alloh menciptakan kita, manusia, defaultnya suka mengeluh jika ditimpa kesusahan ataupun hal-hal yang tidak kita harapkan. Disadari atau tidak, kita sering mengeluh dan ngomel-ngomel jika terjebak macet di jalan, tidak jarang juga kita mengeluh saat sakit yang diderita tidak kunjung sembuh, kadang kita “complain” pada Alloh mengapa kita dikaruniakan rezeki yang pas-pas an padahal sudah berusaha maksimal. Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata: “Tuhanku menghinakanku”. (QS Al Fajr : 16)
Selain bersifat keluh kesah, ternyata sifat alami manusia yang lain itu adalah “matre”, suka ijo matanya lihat duit, kikir! sehingga ketika ia mendapat rezeki yang lebih, ia cenderung berpikir bagaimana hartanya bisa bertambah banyak lagi dan jangan dikeluarkan hartanya tersebut untuk kebaikan.
Susah-susah ngumpulin harta kok dibagi ke orang lain?
Tetapi jangan khawatir sobat, Alloh adalah dzat yang Maha Bijaksana dan Adill. Tidak mungkin Alloh memberi manusia suatu penyakit tanpa obat, suatu permasalahan tanpa solusi. Begitu juga dengan keluh kesah yang sering kita lakukan itu, Alloh sudah mempersiapkan obat dan solusi agar manusia tidak bekeluh kesah dalam menjalani hidup ini. Coba kita lanjutin baca surah AL Ma’arij nya sobat, ayat 22 – 34.
Di ayat ini, solusi keluhan dan obat galau di sebutkan secara jelas seperti berikut :
1. Sholat
إِلَّا الْمُصَلِّينَ {22}
kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat,
الَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَاتِهِمْ دَائِمُونَ {23}
yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya,
Dengan sholat, galau bisa hilang sob. Di ayat 22-23 bisa kita pahami bahwa obat galau yang pertama adalah sholat yang “daiim” atau istiqomah. Jalankan sholat lima waktu, berjamaah bagi laki-laki tanpa udzur, on time! Jangan lupa sholat sunnahnya juga dilakukan sebagai tambahan ya. Keampuhan sholat mengatasi galau dan keluh kesah akan berkurang jika sholatnya hanya dilakukan saat kita tertimpa musibah atau sedang galau berat. Sholat yang dimaksud disini adalah sholat wajib ya. Galau tidak galau, senang susah, tertimpa musibah atau tidak, sholat lima waktu WAJIB dilakukan sob ya.
2. Menafkahkan Harta nya
وَالَّذِينَ فِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ مَعْلُومٌ {24}
dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu,
لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ {25}
bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta),
Menafkahkan harta ini lebih baik di planning, kita rencanakan berapa persen bagian dari rezeki yang kita dapatkan tiap bulanya untuk bersedekah, infaq dan juga zakat. Insya Alloh, dengan berbagi kita bisa menghilangkan sifat kikir dan keluh kesah. Dengan mensedekahkan harta kita ke kaum dhuafa, kita bisa tahu terrnyata masih banyak manusia yang diuji Alloh lebih berat daripada kita. Dan betapa seharusnya kita malu sob jika mengeluh tentang keadaan ekonomi kita yang masih bisa makan tiga kali sehari dengan lauk yang enak. Mereka para penghuni bantaran kali yang tinggal di kolong jembatan harus mengais sampah untuk mendapatkan nasi basi untuk dimakan.
3. Percaya hari pembalasan dan takut adanya adzab.
وَالَّذِينَ يُصَدِّقُونَ بِيَوْمِ الدِّينِ {26}
dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan,
وَالَّذِينَ هُمْ مِنْ عَذَابِ رَبِّهِمْ مُشْفِقُونَ {27}
dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya.
إِنَّ عَذَابَ رَبِّهِمْ غَيْرُ مَأْمُونٍ {28}
Karena sesungguhnya azab Tuhan mereka tidak dapat orang merasa aman (dari kedatangannya).
Sobat, ayo dibayangkan bagaimana mencekamnya hari kiamat kelak dimana matahari tinggal sejengkal jaraknya dari kepala, gunung-gunung berterbangan dan manusia berlarian tidak peduli lagi pada anaknya, ibu bapaknya maupun sahabatnya. Saat itu, mereka hanya sibuk menyelamatkan dirinya. Coba kita bayangkan pedihnya adzab neraka yang jika api itu menyentuh telapak kaki kita maka ubun-ubun ini akan mendidih.
Ah.. sungguh mencekamnya musibah di dunia tidak sebanding mencekamnya hari kiamat kelak. Sungguh menderitanya kita di dunia tidak ada apa-apanya disbanding derita di neraka kelak. Kalau sudah begini, masih mau galau dan mengeluh sob?
4. Memelihara kemaluan dari zina
وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ {29}
Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya,
إِلَّا عَلَىٰ أَزْوَاجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ {30}
kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak-budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.
فَمَنِ ابْتَغَىٰ وَرَاءَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْعَادُونَ {31}
Barangsiapa mencari yang di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.
Zina adalah salah satu dosa besar dari sepuluh dosa besar versi ustadz Yusuf Mansyur yang hukumannya di dunia bisa dicambuk/dera seratus kali sampai dirajam. Memang zina ini dilarang dalam islam, jangankan zina mendekatinya saja kita dilarang kok. Oleh karena itu, bagi sobat-sobat yang pacaran, segera tanggalkan status “pacaran” nya. Kalau berani ya dilanjutkan ke pernikahan, kalau belum mampu mendingan jomblo aja sampai aqadmitsaqan ghalidho diucapkan.
5. Memelihara amanat, menepati janji
وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ {32}
Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.
وَالَّذِينَ هُمْ بِشَهَادَاتِهِمْ قَائِمُونَ {33}
Dan orang-orang yang memberikan kesaksiannya.
6. Memelihara sholat nya
وَالَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ {34}
Dan orang-orang yang memelihara shalatnya.
Orang yang memelihara sholat nya, sudah disebutkan di poin satu ya. Kata “yuhaafidzzun” disini bisa diartikan dengan khusyuk. sedangkan “daaimuun” pada poin satu bisa diartikan istiqomah, konsisten. Jadi, sholatnya khusyuk dan istiqomah sob.
Setelah Alloh menjabarkan solusi dari berkeluh kesah dan kikir diatas, maka bagi manusia yang lulus ujian dengan tidak berkeluh kesah dan termasuk kriteria-kriteria diatas, maka syurga lah tempat mereka kelak di akhirat. Dan ini adalah janji Alloh yang pasti dan benar.
أُولَٰئِكَ فِي جَنَّاتٍ مُكْرَمُونَ {35}
Mereka itu (kekal) di surga lagi dimuliakan.
Ternyata Alloh sudah mempersiapkan semuanya. Sifat dasar manusia, ujian-ujian dalam kehidupan, cara-cara melewati ujian tersebut dan akhir dari kehidupan manusia. Sekarang tinggal manusia nya, mau mengikuti petunjuk yang haq dari penciptanya atau tidak.
Masalah itu ibarat sesendok garam, dan hati kita adalah air. Jika garam sesendok tadi kita taruh di segelas air, maka air tadi akan terasa asin yang sangat. Tetapi jika sesendok garam tadi kita taburkan di kolam air, maka air tetaplah tawar.
Stop complaining, keep moving, Semoga tidak ada lagi GALAU diantara kita.

No comments:

Post a Comment