Sudah Khusyu’ kah Solat Kita?
“Sungguh beruntung orang-orang yang beriman
*Yaitu orang yang khusyuk dalam shalatnya”Qs. Al-Mu:minun
Pernahkah kita tergiur untuk menjadi orang-orang beriman yang beruntung?. Jika ya, semoga rasa tergiur untuk menjadi ahli khusyu’ membuat kita semakin mengevaluasi shalat kita. Apakah sudah khusyu’ apa belum. Karena pada hakikatnya kewajiban shalat bukan hanya agar kita mudah dihisab ketika yaumul akhir kelak. Fungsi shalat lebih dari itu. Shalat adalah penyegar jiwa, penyembuh dari penyakit-penyakit, terminal istirahat, mencegah dari perbuatan keji, membesarkan jiwa dan didalamnya terdapat tempat-tempat dimana doa tidak tertolak.
Kemudian apa hubungannya tentang khusyu’? Mengapa Allah menjadikannya syarat agar kita menjadi orang yang beruntung? Rasulullah pernah menjelaskan resiko orang-orang yang tidak khusyu’ shalatnya dalam hadits “Betapa banyak orang yang menegakkan shalat hanya memperoleh letih dan payah”HR Nasa’i. Yang dimaksudkan beliau adalah kita hanya merasa berat dan merasa shalat kita tidak berguna karena dalam seharian kita letih. Paling tidak lima kali kita merasakannya.
Khusyu’ secara bahasa berarti ketundukan hati. Khusyu’ dalam shalat menurut imam Ghazali adalah kehadiran hati ketika shalat, konsentrasi, tunduk, pasrah dan penghormatan yang tinggi kepada Allah. Dan kondisi khusyu’ lah yang dapat memberikan pencerahan batin. Maka tempat khusyu’ berada di dalam hati. Jika hati telah khusyu’ anggota tubuhpun akan khusyu’ pula. Orang yang hatinya terbiasa menyibukkan diri dari hal-hal yang Allah tidak sukai seperti berbohong, menuduh, melakukan riba, menganiyaya orang lain dan lainnya maka sukar hatinya untuk menjadi khusyu’. Dapat kita simpulkan erat kaitannya kondisi hati kita dengan khusyu’.
Lalu bagaimanakah caranya agar shalat kita selalu khusyu’ dalam shalat? Lekaslah untuk membiasakan hati kita agar terus terhubung dengan Allah di luar shalat. Hidupkanlah hati kita dengan banyak membaca ayat-ayat-Nya. Seringlah berdzikir kepada-Nya. Lihatlah segala ciptaan Allah dan segala peristiwa apapun dengan semakin menyuburkan ingatan kita pada Allah. Sehingga ketika mendapatkan nikmat hati bersyukur pada Allah. Ketika mendapatkan musibah hati bersabar.
Selain cara diatas, ada hal penting yang harus kita ingat. Agar kita sukses dalam shalat maka kita harus mementingkan shalat dalam kehidupan kita. Nantikanlah waktu shalat sebagaimana kita rindu pada kekasih hati. Sempurnakanlah wudhu kita. Pahamilah bacaan Shalat karena sebenarnya ketika kita shalat, kita sedang menghadap-Nya. Dan bacalah bacaan tersebut perlahan-lahan (thu’ma’ninah) tidak tergesa-gesa. Periksalah shalat kita apakah sudah sesuai Rasulullah SAW. Jika belum betulkanlah. Dan seringlah berdoa kepada-Nya:
Allahumma innii a’udzubika min Qalbin laa takhsya’
Ya Allah sesungguhnya aku berlindung dari hati yang tidak khusyu’
No comments:
Post a Comment