Assalamualaikum....
30/7/2015 11:02AM
Aku ni kat opis...nak tau tak..hari isnin arituh..aku sedih sgt sgttttttt!!!!! Uwaaaaaa..sebabnya boipren aku mintak aku penjelasan mengenai fitnah isterinya yang mengatakan aku ni cam hampeh...yang ckp aku pela....and suka berpoya poya....hati aku sgt sedih...mcm dihiris hiris jer..yelah orang yang aku sayang tanya aku macam tuh seolah olah tak percaya kan aku..Demi Allah aku ckp aku tk pernah buat dan tak akan buat kerja terkutuk tu....aku siap ckp lagi ngn dier kalu tak caye aku ckp esok biler aku pg keje aku eksiden kalu aku tipu... barulah cm caye sikit sikit...tapi seriously aku takkk buatttttt Ya Alllahhhhhhhhh.....
tu semua Fitnahhhhhhh...aku sedih sgttt weii...nak hadap fitnah ni....ni tentang nama baik aku tau...maruah aku tau.......eeeee gerammnya aku...aku harap Allah balas balik aper yang dier fitnah kat aku tu...pastuh aku tgk ar balik status watsup dier...dier siap buat symbol tangan good lagiiii...siot betull....sembahyang pun tinggal...nyampah betullll tauuu...mulut dahler mcm jamban.....sedap jer mulut dier fitnah aku ni..aku tak usikkk dier punnnn....Ya Allah...tolonggggggg aku Ya Allah..tunjukkanlah kebenarannyaaaaaaaa...aku tak buat pun Ya Allah.....tolong aku Ya Allahhhh.....
Hukum Menabur Fitnah Dan Menyebarkan Keburukan Orang lain
Rasulullah SAW menjelaskan, tatkala ditanya oleh seorang sahabat, "Wahai Rasulullah, apakah itu ghibah?"
Lalu jawab Baginda, "Menyebut sesuatu yang tidak disukai oleh saudaramu di belakangnya!".
Kemudian beliau ditanya lagi, "Bagaimana jika apa yang disebutkan itu benar?"
Jawab beliau, "Kalau sekiranya apa yang disebutkan itu benar, maka
itulah ghibah, tetapi jika hal itu tidak benar, maka engkau telah
melakukan buhtan (kebohongan besar)." ~ Hadits Riwayat Muslim, Abu Daud
dan At-Tarmizi.
Ghibah maksudnya menyebutkan keburukan orang lain meskipun benar.
Buhtan maksudnya memfitnah dan menciptakan keburukan orang.
Orang yang mendengar ucapan ghibah juga turut memikul dosa ghibah
kecuali dia mengingkari dengan lidah atau menerima dengan hatinya (yakni
tidak menyampaikan cerita itu).
Bila ada kesempatan, maka lebih utama baginya mengalihkan ghibah tersebut dengan pembicaraan yang lebih manfaat.
Ghibah bukan hanya pada ucapan lidah, tetapi setiap gerakan, isyarat,
ungkapan, celaan, tulisan atau gelar yang berbaur hinaan.
Mendengarkan ghibah dengan sikap kagum dan menyetujui apa yang
dikatakannya, hukumnya sama dengan ghibah. Pahala amal kebaikan orang
yang melakukan ghibah akan diberikan kepada orang yang menjadi sasaran
ghibahnya.
Islam mengharamkan dan melarang ghibah
karena bisa mengakibatkan putus ukhwah, rusak kasih sayang, timbul
permusuhan, tersebar aib dan lahir kehinaan.
Rasulullah SAW
bersabda: "Seseorang hamba yang membicarakan sesuatu yang belum jelas
baginya (hakikat dan akibatnya), akan dilempar ke neraka jahanam sejauh
antara timur dan barat." ~ Riwayat Muslim
Kata "fitnah"
berasal dari bahasa Arab yang berarti kekacauan, bencana, cobaan dan
penyesatan. Fitnah sering dimaksudkan dengan berita bohong atau tuduhan
yang diada-adakan untuk membinasakan seseorang. Al-Quran dalam surat
Al-Hujarat ayat 12 jelas menguraikan persoalan fitnah.
"Wahai
orang yang beriman jauhilah kebanyakan dari prasangka, (sehingga kamu
tidak menyangka sangkaan yang dilarang) karena sesungguhnya sebagian
dari prasangka itu adalah dosa dan janganlah sebagian kamu menggunjing
setengahnya yang lain. Apakah seseorang dari kamu suka memakan daging
saudaranya yang telah mati? ( Jika demikian kondisi mengumpat) maka
sudah tentu kamu jijik kepadanya. (Jadi patuhilah larangan2 tersebut)
dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Penerima Taubat lagi
Maha Penyayang ".
Rasulullah SAW bersabda: "Barang
siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, maka hendaklah ia
mengucapkan kata yang baik dan kalau tidak, harus diam." ~ Riwayat
Bukhari dan Muslim.
Rasulullah SAW ditanya tentang perilaku
apakah yang paling banyak memasukkan seseorang ke dalam surga. Jawab
Baginda "Taqwa kepada Allah dan keindahan akhlak, dan ketika beliau
ditanya:" Apakah yang paling banyak memasukkan orang ke dalam neraka.
"Beliau menjawab:" Kejahatan mulut dan kemaluan ".
Allah telah
memperingatkan kaum yang suka berbohong dan berdusta di dalam firmanNya
berarti: "Maka nyatalah bahwa tidak ada yang lebih zhalim dari orang
yang mereka-reka perkara2 yang dusta terhadap Allah, dan mendustakan
sebaik2 saja kebenaran itu disampaikan kepadanya. Bukankah (telah
diketahui bahwa) dalam neraka jahanam tersedia tempat tinggal bagi
orang2 kafir? " ~ Surah az-Zumar ayat 32.
Allah berfirman:
"Maukah Aku beritakan kepadamu, kepada siapakah syaitan2 itu selalu
turun? Mereka turun ke tiap2 pendusta yang berdosa, yang mendengar
sungguh2 (apa yang disampaikan oleh syaitan2 itu) sedangkan kebanyakan
beritanya adalah dusta." ~ Surah asy-Syuras 'ayat 221-223.
Sabda
Rasulullah SAW bermaksud: "Barangsiapa mengendalikan lidahnya (dari
membicarakan kehormatan orang) maka Allah akan menutup kecelaannya (hal2
yang memalukan). Siapapun yang menahan amarahnya, Allah akan melindungi
dari siksa Nya. Dan siapa yang meminta kelonggarannya kepada Allah,
maka Allah akan menerima permintaan kelonggarannya. " ~ Hadits Riwayat
Ibnu Abib-Duanya.
Hadis Rasulullah SAW diriwayatkan dari
Hudzaifah ra berkata: Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda:
"Tidak akan masuk surga orang yang suka menebar fitnah."
Allah
SWT menempatkan dosa membuat fitnah lebih buruk dampaknya daripada
membunuh. Firman Allah: "... fitnah itu besar (dahsyat) dari melakukan
pembunuhan ..." ~ Surah al-Baqarah, ayat 217.
Jadi,
hidup ini janganlah asyik mencari keburukan orang lain, apalagi asyik
suka memfitnah demi mencari kepuasan diri agar diri berkuasa dan ingin
dipercayaiiiiiiiii. -aku stresssssssssssss.......
No comments:
Post a Comment