karena ada besar hati di dalamnya...
karena ada berani untuk bisa melakukannya...
Mengalah bukan berarti kalah....
Karena itulah awal dari menjalani hidup yang baru
Membutuhkan keberanian yang juga baru....
"tertutup satu pintu... bukan akhir dari segalanya....
Karena ketika kita menengok ke arah lain..
Masih ada banyak pintu yang terbuka untuk kita dan bisa kita masuki dengan lebih lapang...
Dan itu adalah 'THE BEST REWARD' dari satu hal yang katanya 'KALAH'...
Masalahnya sikap ini sering kali kita bawa ke dalam aspek2 kehidupan termasuk dalam kehidupan
bermasyarakat.penyebab Kita tidak mau mengalah adalah:
1. kita merasa kita lebih tahu
Kita menganggap kitalah yang mengetahui kebenaran dan mengharapkan pihak
yang satunya mengiakan pandangan kita. Sifat dasar pengetahuan adalah
sombong artinya kalau tidak hati-hati pengetahuan mudah sekali membuat
orang sombong. Pengetahuan sejati bukanlah pengetahuan yang bersifat
intelektual atau pengetahuan yang bersifat kognitif yakni dalam pikiran
kita. Kita
dianggap berpengetahuan jika kita mempunyai Mengerti dan Bijaksana
2. Kita merasa diri berhak,
Kita dengan pendapat kita merasa yang paling berhak, berhak tidak sakit
hati, berhak atas pemahaman kita, dan berhak atas yang lainya,Sebenarnya
hak-hak yang paling baik adalah melepaskan hak pribadi untuk
Kemaslahatan kita bersama.
3. Kita Mera Diri Paling Benar
Karena kita merasa lebih berpengetahuan, atau peningkatan ego kita yang
luar biasa, atau kita memiliki kekuasaan yang lebih, maka kita merasa
diri kita paling benar, sehingga kita sangat sulit untuk mengalah, walau
kita tahu sebenarnya kita adalah salah
Sama-sama mengetahui bahwa dalam menyelesaikan suatu masalah, bila kedua
belah pihak selalu mau menang sendiri, tidak ada yang mau mengalah,maka
pasti tidak akan berhasil dengan baik, bahkan selamanya tidak bisa
membereskan masalah-masalah tersebut. Padahal dengan mengalah dapat
menetralisir segala pertikaian, masalah besar akan menjadi kecil dan
masalah kecil akan dinihilkan, suasana tegang akan berubah menjadi
tenang damai.
Mengalah juga menunjukkan kelapangan dada seseorang, juga memperlihatkan
pandangan orang itu tidak sama dengan orang-orang pada umumnya.
Perbedaan pendapat atau keinginan dengan seseorang dalam hubungan
interaksi sosial kita sebagai manusia, perbedaan pendapat atau keinginan
tidak akan terjembatani hanya dengan perdebatan-perdebatan,apalagi
diwarnai saling menyalahkan dan pemaksaan kehendak. Sikap saling
menyalahkan dan pemaksaan kehendak hanya akan mengakibatkan sakit hati
pada kedua belah pihak. Jalan keluar yang rasional dan manusiawi dari
perbedaan pendapat atau keinginan justru adalah sikap "mengalah dalam
pengertian yang benar".
Artinya, tidak memaksakan kehendak atau kesukaan diri sendiri,tetapi
membiarkan diri mengikuti kehendak orang lain, demi terjadinya
perubahan-perubahan rasional dan manusiawi (perbaikan-perbaikan) dalam
diri sendiri maupun diri orang lain. Langkah ini memungkinkan
terjembataninya
perbedaan-perbedaan di antara mereka yang berbeda.
Perbuatan mengalah, walaupun kadang menyesakkan dada, tetapi lebih
banyak membuahkan kebaikan ketimbang sikap bersikukuh menganggap diri
sendiribenar. Mengalah juga merupakan pilihan sikap yang jauh lebih
dewasa dan bijaksana, merendahkan hati dan mengalah menepis keegoisan
dan rasa
direndahkan atau meninggikan harga diri tak jarang merupakan jawaban
dari rentetan kegalauan dan gejolak hati yang ingin selalu dimenangkan,
coba berbicara sejenak dengan hati nurani. apa ruginya sih mengalah? toh
hasilnya adalah perdamaian bukan...
Pernah dengar kata pepatah bijak "mengalah bukan berarti kalah".
Sifat mengalah dikatakan akan membawa berkah. Setidaknya, menghindari
sesuatu hal yang tidak diinginkan. tetapi mengapa kita sulit dalam
mengalah, hal itu disebabkan karena faktor ego yang besar dari manusia,
yang selalu ingin menang dan juara. Karena ego manusia, kadang sifat
mengalah malah membawa penurunan gengsi. Banyak orang beranggapan
mengalah dikategorikan kalah, sehingga menurunkan gengsi. Padahal secara
spiritual, mengalah sifat yang sangat mulia.
Banyak mengalah dan tidak bertengkar, menunjukkan kebesaran jiwa seseorang.
Bisa memaafkan orang lain, juga menunjukkan intelektual seseorang.
Pada umumnya setelah urusan terselesaikan dengan baik, lawan itu akan
merasa menyesal atau menyalahkan diri sendiri.Maka apabila mengalami
suatu permasalahan, bila bisa mundur selangkah, biarpun ini urusan yang
ruwet, juga akan bisa diatasi dengan sempurna, dari pada harus bertahan
dan akan menyebabkan kehancuran.
CUBA kita biasakan diri kita mengalah, untuk mendapat kemenangan yang lebih besar bukan.
Kata bijak mengatakan:Barangsiapa berani mengalah, maka pada akhirnya ia
akan mendapatkan kebahagiaan dan kemuliaan,seperti Firman Allah :
~Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah
kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (diperbatasan negerimu) dan
bertaqwalah kepada Allah agar kamu beruntung.~(QS.Ali-Imran:200)
No comments:
Post a Comment