Sunday, 14 February 2016

mengalah bukan berarti kalah

karena ada besar hati di dalamnya...
karena ada berani untuk bisa melakukannya...

Mengalah bukan berarti kalah....
Karena itulah awal dari menjalani hidup yang baru
Membutuhkan keberanian yang juga baru....
"tertutup satu pintu... bukan akhir dari segalanya....
Karena ketika kita menengok ke arah lain..
Masih ada banyak pintu yang terbuka untuk kita dan bisa kita masuki dengan lebih lapang...
Dan itu adalah 'THE BEST REWARD' dari satu hal yang katanya 'KALAH'...

Masalahnya sikap ini sering kali kita bawa ke dalam aspek2 kehidupan termasuk dalam kehidupan
bermasyarakat.penyebab Kita tidak mau mengalah adalah:

1. kita merasa kita lebih tahu

Kita menganggap kitalah yang mengetahui kebenaran dan mengharapkan pihak yang satunya mengiakan pandangan kita. Sifat dasar pengetahuan adalah sombong artinya kalau tidak hati-hati pengetahuan mudah sekali membuat orang sombong. Pengetahuan sejati bukanlah pengetahuan yang bersifat intelektual atau pengetahuan yang bersifat kognitif yakni dalam pikiran kita. Kita
dianggap berpengetahuan jika kita mempunyai Mengerti dan Bijaksana

2. Kita merasa diri berhak,

Kita dengan pendapat kita merasa yang paling berhak, berhak tidak sakit hati, berhak atas pemahaman kita, dan berhak atas yang lainya,Sebenarnya hak-hak yang paling baik adalah melepaskan hak pribadi untuk Kemaslahatan kita bersama.

3. Kita Mera Diri Paling Benar

Karena kita merasa lebih berpengetahuan, atau peningkatan ego kita yang luar biasa, atau kita memiliki kekuasaan yang lebih, maka kita merasa diri kita paling benar, sehingga kita sangat sulit untuk mengalah, walau kita tahu sebenarnya kita adalah salah

Sama-sama mengetahui bahwa dalam menyelesaikan suatu masalah, bila kedua belah pihak selalu mau menang sendiri, tidak ada yang mau mengalah,maka pasti tidak akan berhasil dengan baik, bahkan selamanya tidak bisa membereskan masalah-masalah tersebut. Padahal dengan mengalah dapat menetralisir segala pertikaian, masalah besar akan menjadi kecil dan masalah kecil akan dinihilkan, suasana tegang akan berubah menjadi tenang damai.

Mengalah juga menunjukkan kelapangan dada seseorang, juga memperlihatkan
pandangan orang itu tidak sama dengan orang-orang pada umumnya.

Perbedaan pendapat atau keinginan dengan seseorang dalam hubungan interaksi sosial kita sebagai manusia, perbedaan pendapat atau keinginan tidak akan terjembatani hanya dengan perdebatan-perdebatan,apalagi diwarnai saling menyalahkan dan pemaksaan kehendak. Sikap saling menyalahkan dan pemaksaan kehendak hanya akan mengakibatkan sakit hati pada kedua belah pihak. Jalan keluar yang rasional dan manusiawi dari perbedaan pendapat atau keinginan justru adalah sikap "mengalah dalam pengertian yang benar".

Artinya, tidak memaksakan kehendak atau kesukaan diri sendiri,tetapi membiarkan diri mengikuti kehendak orang lain, demi terjadinya perubahan-perubahan rasional dan manusiawi (perbaikan-perbaikan) dalam diri sendiri maupun diri orang lain. Langkah ini memungkinkan terjembataninya
perbedaan-perbedaan di antara mereka yang berbeda.

Perbuatan mengalah, walaupun kadang menyesakkan dada, tetapi lebih banyak membuahkan kebaikan ketimbang sikap bersikukuh menganggap diri sendiribenar. Mengalah juga merupakan pilihan sikap yang jauh lebih dewasa dan bijaksana, merendahkan hati dan mengalah menepis keegoisan dan rasa
direndahkan atau meninggikan harga diri tak jarang merupakan jawaban dari rentetan kegalauan dan gejolak hati yang ingin selalu dimenangkan, coba berbicara sejenak dengan hati nurani. apa ruginya sih mengalah? toh hasilnya adalah perdamaian bukan...

Pernah dengar kata pepatah bijak "mengalah bukan berarti kalah".

Sifat mengalah dikatakan akan membawa berkah. Setidaknya, menghindari sesuatu hal yang tidak diinginkan. tetapi mengapa kita sulit dalam mengalah, hal itu disebabkan karena faktor ego yang besar dari manusia, yang selalu ingin menang dan juara. Karena ego manusia, kadang sifat mengalah malah membawa penurunan gengsi. Banyak orang beranggapan mengalah dikategorikan kalah, sehingga menurunkan gengsi. Padahal secara spiritual, mengalah sifat yang sangat mulia.

Banyak mengalah dan tidak bertengkar, menunjukkan kebesaran jiwa seseorang.
Bisa memaafkan orang lain, juga menunjukkan intelektual seseorang.

Pada umumnya setelah urusan terselesaikan dengan baik, lawan itu akan merasa menyesal atau menyalahkan diri sendiri.Maka apabila mengalami suatu permasalahan, bila bisa mundur selangkah, biarpun ini urusan yang ruwet, juga akan bisa diatasi dengan sempurna, dari pada harus bertahan dan akan menyebabkan kehancuran.

CUBA kita biasakan diri kita mengalah, untuk mendapat kemenangan yang lebih besar bukan.

Kata bijak mengatakan:Barangsiapa berani mengalah, maka pada akhirnya ia akan mendapatkan kebahagiaan dan kemuliaan,seperti Firman Allah :


~Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (diperbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah agar kamu beruntung.~(QS.Ali-Imran:200)

No comments:

Post a Comment