Wednesday, 27 April 2016

BAHAYA LIDAH


Sesungguhnya kehidupan kita didunia ini sangat mencabar dan menyakitkan. Seringkali kita diuji dengan pelbagai tohmahan, kejian dan kritikkan yang terkadang melampaui batas kesabaran kita. Adakalanya kita rasa sakit hati atas perbuatan seseorang itu. Mungkin sakitnya hati itu tidak dirasai oleh orang yang menyakiti. Namun kita tidak sedar bahawa dia mengajar kita erti kehidupan lebih banyak dari apa yang dia sakitkan hati kita.
Hendaklah seseorang berfikir dulu sebelum berbicara. Siapa tahu kerana lisannya, dia akan dilempar ke neraka. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya ada seorang hamba yang berbicara dengan suatu perkataan yang tidak dipikirkan bahayanya terlebih dahulu, sehingga membuatnya dilempar ke neraka dengan jarak yang lebih jauh dari pada jarak antara timur dan barat.” (HR. Muslim)
Ulama besar Syafi’iyyah, An Nawawi rahimahullah dalam Syarh Muslim tatkala menjelaskan hadits ini mengatakan, ”Ini merupakan dalil yang mendorong setiap orang agar selalu menjaga lisannya sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,‘Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik dan jika tidak maka diamlah.’ (HR. Bukhari dan Muslim).
Oleh kerana itu, selayaknya setiap orang yang berbicara dengan suatu perkataan atau kalimat, hendaknya merenungkan dalam dirinya sebelum berucap. Jika memang ada manfaatnya, maka dia baru berbicara. Namun jika tidak, hendaklah dia menahan lisannya.” Itulah manusia, dia menganggap perkataannya seperti itu tidak apa-apa, namun di sisi Allah itu adalah suatu perkara yang kecil. Allah Ta’ala berfirman, “Kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar.” (QS. An Nur [24] : 15)

No comments:

Post a Comment