Apakah Anda pernah menyetel alarm untuk bangun di sepertiga malam, tetapi dengan mudahnya langsung dimatiin saat alarm itu menyala? Matiin alarm, tapi nggak bangkit bangun untuk melaksanakan shalat tahajud.
Gampang banget buat kita untuk tidur lagi dan bablas dari shalat tahajud. Apa yang bikin kita sering malas untuk shalat tahajud? Padahal kalau untuk begadang nonton bola kita dengan mudahnya melakukan itu. Berikut ini ulasannya:
Ustadz Arifin Ilham menjelaskan ada 6 hal yang menyebabkan seseorang susah dan malas melaksanakan shalat tahajud.
1. Lemah Iman (Adh dho’ful iimaani)
Iman yang lemah membuat seorang muslim berat menunaikan shalat tahajud. Kalau seorang muslim mempunyai iman yang kuat, pasti ia sangat cinta, rindu, dan sangat bahagia menghadap-Nya di penghujung malam.
Seperti yang tertera dalam al Quran, “Sesungguhnya bangun tengah malam lebih tepat untuk khusyu’, dan bacaan kala itu sungguh sangat berkesan mendalam.” (QS Al Muzammil: 6).
Bukankah kekasih senang berjumpa dan berduaan dengan kekasihnya?
2. Awam Ilmu Agamanya (Al jahlu)
Seandainya mengetahui dalil, keutamaan, rahasia, hikmah, keajaiban, manfaat, indahnya tahajud, pastilah ia menjaganya, bahkan sebelum tidur pun sudah senang karena nanti malam menghadap Allah SWT.
Allah SWT berfirman, “Apakah sama hamba Allah yang bangun malam sujud berdiri yang takut dengan dahsyatnya akhirat dan mengharapkan rahmat Allah dengan mereka yang lelap dalam peraduan tidur? Apakah sama hamba Allah yang berilmu dengan yang tidak berilmu? Sesungguhnya hanya hamba Allah yang berilmu yang mengingat Allah di penghujung malam.” (QS: Az Zumar 9).
3. Budak Dunia (Hubbud Dunya)
Kecintaan terhadap dunia yang berlebihan sehingga dilelahkan dan disibukkan dengannya siang dan malam. Bangun malam pun karena target dunia.
Allah SWT berfirman, “Bermegah-megahan telah melalaikan kamu sampai kamu masuk ke dalam kubur.” (QS At-Takatsur 1-2).
4. Budak Nafsu (Abdul Hawa)
Kebiasaan melakukan perbuatan maksiat seperti zina, judi, mabuk membuat diri susah untuk menunaikan tahajud.
“Dan Aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Yusuf 53).
5. Banyak Makan dan Minum yang Haram (Tho Mul Haraami)
Makanan dan minuman haram yang kita konsumsi dapat menjadi pemberat diri kita untuk menunaikan shalat lima waktu apalagi shalat malam.
Yang harus diingat adalah bahwa tubuh yang tumbuh dari energi makanan-minuman yang haram bisa menjadi energi maksiat dan membuat lemas dalam beribadah.
“Mereka tidak mengerjakan shalat, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan denga rasa enggan.” (QS At-Taubah 54).
Bila poin 1-5 sudah terjadi pada diri, kita akan dengan mudah dikuasai setan. Seperti firman Allah SWT dalan surat Al A’raf ayat 175, “Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian dia melepaskan diri daripada ayat-ayat itu lalu dia diikuti oleh setan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat.”
Bisikan dan godaan setan itu akan membuat kita malas melaksanakan shalat tahajud, bahkan susah ketika bangun untuk shalat subuh.
Hadits dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu ’alaih wa sallam bersabda, “Setan akan mengikat tengkuk salah seorang di antara kamu apabila ia tidur dengan tiga ikatan. Setan men-stempel setiap simpul ikatan atas kalian dengan mengucapkan, ‘Bagimu malam yang panjang maka tidurlah.’
Apabila ia bangun dan berdzikir kepada Allah maka terbukalah satu ikatan. Apabila ia wudhu, terbuka pula satu ikatan. Apabila ia shalat, terbukalah satu ikatan. Maka, di pagi hari ia penuh semangat dan segar. Jika tidak, niscaya di pagi hari perasaannya buruk dan malas.” (HR Bukhari no. 1142 dan Muslim no. 776).
Dari Abu Wa’il, dari Abdullah, beliau berkata, “Ada yang mengatakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa terdapat seseorang yang tidur malam hingga shubuh (maksudnya tidak bangun malam). Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas mengatakan, “Demikianlah setan telah mengencingi kedua telinganya.” (HR. An Nasa’i no. 1609 dan Ibnu Majah no. 1330. Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targib wa At Tarhib no. 640 mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Wallahu a’lam.
No comments:
Post a Comment