Banyak orang menangis sebab si pemilik lidah tak dapat menjaga lidahnya. Akan tetapi, banyak juga orang tersenyum setelah mendengar beberapa rangkaian kalimat. Semua itu bergantung pada niat dan jenis ucapan yang dilontarkan. Jadi, keselamatan dunia dan akhirat bergantung pada usaha menjaga lidah.
Subhaanallaah, ternyata lidah sangat berperanan dalam menghadirkan
syurga dunia. Cuba bayangkan, jika berbagai macam makanan dan minuman
yang lazat tak dapat kita rasakan. Atau jika semua makanan dan minuman
terasa manis, masam, masin atau tawar sekaligus? Tentunya, tak akan ada
makanan yang sedap bagi suatu hidangan.
Mensyukuri kesempurnaan indra pengecap, dengan melakukan hal2 berikut:
Membiasakan membasahi bibir dengan berdzikir kepada Allah.
Mengajak orang-orang sekeliling kita kepada kebaikan.
Berkata jujur dan berusaha menjauhi perkataan bohong sekalipun bergurau.
Hendaknya percakapan ke arah ke dalam kebaikan.
Tidak membicarakan sesuatu yang tak berguna bagi diri kita mahupun orang lain yang akan mendengarkan.
Tidak membicarakan semua yana kita dengar.
Menghindari perdebatan dan saling membantah, sekalipun kita berada di pihak yang benar.
Tenang dalam berbicara dan tak tergesa-gesa.
Marilah kita dapat menjaga lidah kita dari mengejek, merendahkan dan menzalimi orang lain. Jadikanlah lidah ini membawa keberkahan. Jangan sampai ia menuntun kita menjadi penghuni neraka kelak. Apalagi Rasulullah saw. sudah mengingatkan, “Sesungguhnya seseorang yang sebab mengeluarkan perkataan dengan ucapan yang mengandung maksud meremehkan (menzalimi) orang lain, maka, sebab ucapannya tersebut, ia dimasukkan ke dalam neraka jahannam selama tujuh puluh tahun.”
Lidah atau lisan sangat berpontensi mendatangkan bahaya, jika tak dapat dijaga dan dikendalikan dengan baik. Semoga kita menjadi sebahagian dari orang yang mampu menjaga lidah.
Mensyukuri kesempurnaan indra pengecap, dengan melakukan hal2 berikut:
Membiasakan membasahi bibir dengan berdzikir kepada Allah.
Mengajak orang-orang sekeliling kita kepada kebaikan.
Berkata jujur dan berusaha menjauhi perkataan bohong sekalipun bergurau.
Hendaknya percakapan ke arah ke dalam kebaikan.
Tidak membicarakan sesuatu yang tak berguna bagi diri kita mahupun orang lain yang akan mendengarkan.
Tidak membicarakan semua yana kita dengar.
Menghindari perdebatan dan saling membantah, sekalipun kita berada di pihak yang benar.
Tenang dalam berbicara dan tak tergesa-gesa.
Marilah kita dapat menjaga lidah kita dari mengejek, merendahkan dan menzalimi orang lain. Jadikanlah lidah ini membawa keberkahan. Jangan sampai ia menuntun kita menjadi penghuni neraka kelak. Apalagi Rasulullah saw. sudah mengingatkan, “Sesungguhnya seseorang yang sebab mengeluarkan perkataan dengan ucapan yang mengandung maksud meremehkan (menzalimi) orang lain, maka, sebab ucapannya tersebut, ia dimasukkan ke dalam neraka jahannam selama tujuh puluh tahun.”
Lidah atau lisan sangat berpontensi mendatangkan bahaya, jika tak dapat dijaga dan dikendalikan dengan baik. Semoga kita menjadi sebahagian dari orang yang mampu menjaga lidah.
No comments:
Post a Comment