Thursday, 7 January 2016

Cara-cara Memupuk Sabar

Sabar. Sabar adalah suatu sifat mulia. Bayangkan betapa sulitnya memiliki sifat yang satu ini. Saya sendiri masih mengalami kesulitan untuk benar-benar memiliki sifat ini.

Bagaimana caranya menjadi sabar?
Menurut saya sabar adalah suatu sifat yang tidak boleh dimiliki begitu saja. Ia memerlukan proses yang panjang dan bertahap. Sabar harus dipupuk. Tidak boleh hanya dengan berniat: "okay, esok saya akan menjadi orang yang sabar", maka *triiinngg* esoknya saya adalah orang yang sabar.
Jadi yang boleh kita lakukan adalah memupuk sifat sabar ini. Kita hanya boleh mengusahakan bahawa dari hari ke hari kita boleh lebih bersabar dalam menghadapi segala sesuatu. Pada saat diri kita kesal dengan sesuatu dan kemudian kita mengungkapkan kekesalan itu dengan suatu cara.. mengomel, misalnya... atau menjadi geram dan kemudian marah-marah dengan orang lain... pada saat itu pulalah harusnya kita sadar bahawa kita 'masih kurang sabar'.
Jadi seharusnya bagaimana kita harus bereaksi?

Saya sendiri tidak tahu jawapannya. Itu bergantung dari masing-masing individu. Tapi yang boleh saya lakukan hanyalah istighfar, dan mengingatkan diri sendiri untuk sabar.. lebih sabar.. dan lebih sabar.
Namun, mengungkapkan sesuatu adalah lebih mudah daripada melakukannya.
Saya masih sering mendapati diri saya geram dan marah-marah kerana sesuatu perkara. Rasa geram itu wajar, marah juga wajar. Tapi sejauh mana kita membiarkan hal itu menguasai diri kita? Disitulah letak perbezaannya antara orang-orang yang sabar, agak sabar, sedikit sabar, kurang sabar, dan tidak sabar.
Jadi, seberapa penyabarkah Anda?
Demi Masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal soleh dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.
(Surah al-Asr ayat 1-3)

Perkara yang dapat dilakukan untuk memupuk sikap sabar:

1. Melatih diri untuk bersifat baik dan positif spt lemah lembut, baik hati, sabar, tenang dlm menghadapi apa2 situasi.

2. Hendaklah seseorang itu menguatkan jiwanya ketika mana dia hendak marah, kemudian igt tentang akibat buruk marah dan mengingati kelebihan org yg menahan marah dan memaafkn kesalahan org lain.


3. Meminta perlindungan kepada Allah Ta’ala daripada syaitan yg direjam.

4. Hendaklah seseorang itu menguatkn jiwanya ketika mana dia hendak marah, kemudian ingat tentang akibat buruk marah dan mengingati kelebihan org yg menahan marah dan memaafkn kesalahan org lain.


5. Meminta perlindungan kepada Allah Ta’ala daripada syaitan yg direjam.

6. Berwudhuk

No comments:

Post a Comment