1-Barang siapa yang menetapkan niat nya dalam bulan2 tersebut untuk mengerjakan haji, maka janganlah ia bercakap lucah (rafath), melakukan kerja fasiq (fusuq), & bergaduh dalam masa mengerjakan haji" [ Al-Baqarah :197 ]
2-Menurut Ibnu Umar "rafath" bermaksud bersetubuh & bercakap mengenai nya. "Ata' Bin Abi Rabah pula berpendapat, "Rafath ialah bersetubuh & bercakap lucah. Hukumnya adalah haram". "Fusuq" pula, Ibnu Abbas mentafsirkan sebagai, "Semua bentuk maksiat". Manakala Ibnu Umar mengatakan, "Fusuq ialah maki". Al-Dahhak pula mentafsirkannya dengan, "Menggelarkan seseorang dengan gelaran yang keji"
3-"Hendaklah kamu menjauhkan diri daripada menutur kata2 yang keji, kerana Allah tidak suka kata2 yang keji dan perbuatan menyebarkan kekejian" (al-Hakim dan Ibnu Hibban)
4-"Bukanlah mukmin (yang baik) itu: Pencela, pelaknat, penutur kata2 yang keji dan orang yang lucah percakapannya" (al-Hakim dan al-Darqutni);
5-"Syurga adalah haram dimasuki oleh orang yang keji percakapannya" (Ibnu Abi al-Dunya dan Abu Naim);
6-"Wahai Aisyah! Kalaulah kata2 yang keji itu seorang lelaki, maka ia adalah lelaki yang jahat" (Ibnu Abi al-Dunya);
7-"Kata2 yang lucah dan perbuatan mendedahkan perkara yang tidak harus didedahkan itu adalah dua cabang daripada sifat2 munaflk" (al-Tirmizi).
8-"Diriwayatkan bahawa orang yang keji percakapannya dan suka menyebarkan kekejian akan didatangkan pada hari kiamat dalam bentuk anjing atau dalam usus anjing"(Ibrahim Bin Maisarah)
Kepada pencarut, pemaki & pengeji yang bekerja secara full time or part time, bertaubatlah. Apa barang cakap menda tu semua? Cuba sebut Qalamullah ada berani? Dah jom taubat, jangan tunggu lama2 nanti masuk neraka. Wallahhua'lam.
Manusia Psycho karena
Zaman
07 November 2012 15:12:17 Diperbarui: 24 Juni 2015 21:48:17 Dibaca :
2,664 Komentar : 0 Nilai : 0
"Psycho alias orang yang jiwanya sakit atau terganggu. Biasanya orang
psycho itu mudah terobsesi dengan satu hal, sadis dan cenderung menutup
dirinya. Psycho itu ada bermacam-macam, tergantung bagaimana dia
menyikapi suatu masalah.." (Sebuah pengertian "psycho" yang aku kutip
dari sebuah situs bebas di internet)
Seperti penyakit kanker aku merasa orang yang masuk kategori "psycho"
itu ada stadium atau tingkatannya. Bukan itu saja seperti ada
kategorinya...
Menurut aku (ini opini)...
Psycho itu umumnya ada tingkat I (bisa disembuhkan), II (sulit
disembuhkan), III (sangat sulit disembuhkan) dan IV (tidak bisa
disembuhkan kecuali muzizat). Seperti kanker tentu saja stadium IV yang
paling berbahaya dan disebut-sebut sudah tidak ada obatnya. Bersyukur
ada beberapa orang ada yang mengaku sembuh kanker berkat muzizat. Yah,
ilmu kedokteran pun percaya bahwa penyakit yang tidak ada obatnya hanya
bisa disebuhkan oleh "Muzizat" dan Muzizat itu adalah milik Tuhan Sang
Pencipta.
Kembali soal Psycho.. Aku tertarik berpikir dan merumuskan sendiri
sikap-sikap manusia yang sudah bisa dikategorikan psycho. Aku membahas
psycho khususnya dalam fenomena sosial terkait hubungan percintaan
antara dua insan manusia dan banyak terjadi pada anak muda bahkan hingga
usia 30-an. Bukan pada "psycho" yang suka ambil barang orang, ngintip
orang mandi dan lain-lain yang aneh2... Aku lebih melihat psycho yang
menjalar pada hubungan keluarga atau orang yang sakit jiwa di dalam
keluarganya. Tentu saja yang lebih terkait pada masalah keluarga yang
sekarang ini faktanya hanya sedikit KELUARGA UTUH yang bertahan.
Tentu berangkat dari sejumlah orang-orang yang ada disekitarku dan dari
informasi-informasi yang aku peroleh dari berbagai sumber termasuk di
internet. (Prinsip: memanfaatkan internet untuk hal positif).
Aku melihat ada banyak perubahan gaya hidup manusia yang di hidup di
bawah ABAD 21. Khususnya mereka yang hidup diatas tahun 2000. Dan semua
perubahan itu merusak nilai-nilai moral satu diantaranya makna sebuah
keluarga yang utuh.
Ada banyak hal yang berubah. Ketika kaum gay, lesbi, bisekxual,
trangender dan interseks (LGBTI) mulai diakui komunitasnya secara
terang-terangan aku (pribadi) merasa dunia ini makin aneh. Keluarga
dengan suami dan isteri perempuan atau laki-laki termasuk pria atau
wanita yang bisa berhubungan (maaf intim) dengan sesama jenis atau lawan
jenis secara bersamaan... Aneh tapi nyata TAPI makin menjamur hingga ke
negeri TIMUR yang mengenal AGAMA ini. Di barat dan negara maju lainnya
di dunia sudah terjadi dari beberapa tahun silam dan di Indonesia? Pun
demikian. Kota Bali bahkan menjadi pilihan lokasi yang memudahkan
pernikahan sesama jenis.
Ada semacam 'pergeseran (bahkan loncatan) perubahan nilai modal' menurut
aku (opiniku) yang kini menjadi bagian dari seorang manusia yang sudah
terjangkit penyakit (jiwa) "psycho" tingkat III. Jika 'masih berpikir
atau coba-coba' untuk menjadi bagian dari kaum LGBTI maka itu sudah
termasuk "psycho" tingkat I.
"Psycho" tingkat II menurut aku cocok disematkan pada mereka yang
jatuh-bangun dalam usaha untuk tetap atau keluar dari komunitas LGBTI.
Sedangkan "Psycho" tingkat IV pantas disematkan pada mereka orang per
orangan yang sudah terbiasa dengan kondisi tersebut.
SIAPA yang PSYCHO disekitar kita?
Yang aneh-aneh seperti orang yang suka ngambil barang, orang yang suka
ngintip orang mandi, etc... tentunya tidak akan masalah karena faktanya
mereka jumlahnya sedikit. Tapi orang per orang yang masuk kategori
'psycho' menurut aku secara tidak sadar banyak disekitar kita.
MEREKA adalah para laki-laki atau perempuan yang tidak pernah merasa
puas dengan pasangannya. Mereka yang suka selingkuh, aku berpikir mereka
adalah manusia 'psycho.' Dalam kategorinya tentu saja ini adalah kasus
yang hampir tiap hari terjadi dan sudah seperti hal biasa dalam
kehidupan zaman modern ini.
Inilah yang aku sebut lompatan moralitas atau lompatn etika dalam
kehidupan masyarakat. Ketika seseorang menjadikan "selingkuh" sebagai
hobi maka aku menyebutnya 'psycho' stadium VI. Mengapa? Orang yang HOBI
SELINGKUH mereka yang dikategorikan playboy/playgirl, suami/isteri tidak
setia, pria hidung belang, tente girang..etc.. dan tentu saja FAKTANYA
jika sudah hobi dan maniak akan "main-main" perempuan maka itu akan
SULIT DISEMBUHKAN. Hanya muzizat yang bisa menyembuhkannya.Dan faktanya
muzizat terjadi karena ada yang berdoa/mendoakan, ada yang sabar
mendoakan dan melakukan terapi, ada obat dan semua itu membutuhkan
pengorbanan waktu, pikiran, tenaga hingga modal. Seperti penyakit kanker
yang butuh banyak duit untuk bisa disembuhkan baik operasi atau
terapinya demikian mereka YANG HOBI SELINGKUH tidak akan mudah untuk
disembuhkan. Butuh kesebaran tingkat dewa...
Mereka yang coba-coba menjadi tukang selingkuh atau berpikir ingin
selingkuh karena menemukan rekan (orang/manusia) yang lebih menarik
(fisik ataupun kepribadian) di lingkungannya namun mampu kontrol dan
tidak jadi melakukan "selingkuh" maka aku menyebutnya sebagai manusia
yang sehat. Tapi, jika dia berpikir lalu KHILAF dan melakukan selingkuh
dan kembali kepada hidup sehat namun dia terkategori sudah 'psycho'
stadium I yang BISA SEMBUH dan BISA juga kambuh lagi.
Selanjutnya? Saya pribadi berpendapat bahwa orang yang melakukan
selingkuh adalah seorang yang menjadi "psycho (gangguan jiwa) karena
zaman." Selingkuh menghancurkan banyak keluarga, merusak masa depan
anak, menciptakan dendam dan permusuhan antar orang tua dan menciptakan
NERAKA dalam kehidupan bermasyarakat.
Lalu? Dimanakah posisi kita? Hati-hati jangan sampai kita masuk kategori
'psycho' tingkat I karena jika demikianpun maka penyakit itu seperti
kanker jika tidak disembuhkan tuntas bisa kembuh dan naik tingkat...
Modal dan etika adalah bagian terpenting dari filsafat kehidupan umat
manusia... Ini pilihan pribadi untuk menentukan dimana hidup kita akan
dibawah... tapi ingatlah zaman sekarang banyak ancaman dan kehancuran
mulai dari orang-orang dalam keluarga... Teknologi bisa membantu kita
tapi bisa juga menjadi penyesat.. Contohnya ponsel (apa saja, apalagi BB
dan ponsel yang bisa Skype).. bisa membuat orang yang tidak niat
selingkuh menjadi tukang selingkuh karena dari semua alat canggih itu
seseorang bisa keliling dunia, berkomunikasi bahkan melihat siapa saja
dalam banyak pilihannya...
Mereka yang cerdas pasti mengerti dan akan memilih untuk yang terbaik
menuju surga dalam hidupnya.. Selamat menjalani hidup di zaman yang
MEMANG BENAR makin banyak godaan ini.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/yudithrondonuwu/manusia-psycho-karena-zaman_551928c4a333118815b6591d
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/yudithrondonuwu/manusia-psycho-karena-zaman_551928c4a333118815b6591d
Manusia Psycho karena
Zaman
07 November 2012 15:12:17 Diperbarui: 24 Juni 2015 21:48:17 Dibaca :
2,664 Komentar : 0 Nilai : 0
"Psycho alias orang yang jiwanya sakit atau terganggu. Biasanya orang
psycho itu mudah terobsesi dengan satu hal, sadis dan cenderung menutup
dirinya. Psycho itu ada bermacam-macam, tergantung bagaimana dia
menyikapi suatu masalah.." (Sebuah pengertian "psycho" yang aku kutip
dari sebuah situs bebas di internet)
Seperti penyakit kanker aku merasa orang yang masuk kategori "psycho"
itu ada stadium atau tingkatannya. Bukan itu saja seperti ada
kategorinya...
Menurut aku (ini opini)...
Psycho itu umumnya ada tingkat I (bisa disembuhkan), II (sulit
disembuhkan), III (sangat sulit disembuhkan) dan IV (tidak bisa
disembuhkan kecuali muzizat). Seperti kanker tentu saja stadium IV yang
paling berbahaya dan disebut-sebut sudah tidak ada obatnya. Bersyukur
ada beberapa orang ada yang mengaku sembuh kanker berkat muzizat. Yah,
ilmu kedokteran pun percaya bahwa penyakit yang tidak ada obatnya hanya
bisa disebuhkan oleh "Muzizat" dan Muzizat itu adalah milik Tuhan Sang
Pencipta.
Kembali soal Psycho.. Aku tertarik berpikir dan merumuskan sendiri
sikap-sikap manusia yang sudah bisa dikategorikan psycho. Aku membahas
psycho khususnya dalam fenomena sosial terkait hubungan percintaan
antara dua insan manusia dan banyak terjadi pada anak muda bahkan hingga
usia 30-an. Bukan pada "psycho" yang suka ambil barang orang, ngintip
orang mandi dan lain-lain yang aneh2... Aku lebih melihat psycho yang
menjalar pada hubungan keluarga atau orang yang sakit jiwa di dalam
keluarganya. Tentu saja yang lebih terkait pada masalah keluarga yang
sekarang ini faktanya hanya sedikit KELUARGA UTUH yang bertahan.
Tentu berangkat dari sejumlah orang-orang yang ada disekitarku dan dari
informasi-informasi yang aku peroleh dari berbagai sumber termasuk di
internet. (Prinsip: memanfaatkan internet untuk hal positif).
Aku melihat ada banyak perubahan gaya hidup manusia yang di hidup di
bawah ABAD 21. Khususnya mereka yang hidup diatas tahun 2000. Dan semua
perubahan itu merusak nilai-nilai moral satu diantaranya makna sebuah
keluarga yang utuh.
Ada banyak hal yang berubah. Ketika kaum gay, lesbi, bisekxual,
trangender dan interseks (LGBTI) mulai diakui komunitasnya secara
terang-terangan aku (pribadi) merasa dunia ini makin aneh. Keluarga
dengan suami dan isteri perempuan atau laki-laki termasuk pria atau
wanita yang bisa berhubungan (maaf intim) dengan sesama jenis atau lawan
jenis secara bersamaan... Aneh tapi nyata TAPI makin menjamur hingga ke
negeri TIMUR yang mengenal AGAMA ini. Di barat dan negara maju lainnya
di dunia sudah terjadi dari beberapa tahun silam dan di Indonesia? Pun
demikian. Kota Bali bahkan menjadi pilihan lokasi yang memudahkan
pernikahan sesama jenis.
Ada semacam 'pergeseran (bahkan loncatan) perubahan nilai modal' menurut
aku (opiniku) yang kini menjadi bagian dari seorang manusia yang sudah
terjangkit penyakit (jiwa) "psycho" tingkat III. Jika 'masih berpikir
atau coba-coba' untuk menjadi bagian dari kaum LGBTI maka itu sudah
termasuk "psycho" tingkat I.
"Psycho" tingkat II menurut aku cocok disematkan pada mereka yang
jatuh-bangun dalam usaha untuk tetap atau keluar dari komunitas LGBTI.
Sedangkan "Psycho" tingkat IV pantas disematkan pada mereka orang per
orangan yang sudah terbiasa dengan kondisi tersebut.
SIAPA yang PSYCHO disekitar kita?
Yang aneh-aneh seperti orang yang suka ngambil barang, orang yang suka
ngintip orang mandi, etc... tentunya tidak akan masalah karena faktanya
mereka jumlahnya sedikit. Tapi orang per orang yang masuk kategori
'psycho' menurut aku secara tidak sadar banyak disekitar kita.
MEREKA adalah para laki-laki atau perempuan yang tidak pernah merasa
puas dengan pasangannya. Mereka yang suka selingkuh, aku berpikir mereka
adalah manusia 'psycho.' Dalam kategorinya tentu saja ini adalah kasus
yang hampir tiap hari terjadi dan sudah seperti hal biasa dalam
kehidupan zaman modern ini.
Inilah yang aku sebut lompatan moralitas atau lompatn etika dalam
kehidupan masyarakat. Ketika seseorang menjadikan "selingkuh" sebagai
hobi maka aku menyebutnya 'psycho' stadium VI. Mengapa? Orang yang HOBI
SELINGKUH mereka yang dikategorikan playboy/playgirl, suami/isteri tidak
setia, pria hidung belang, tente girang..etc.. dan tentu saja FAKTANYA
jika sudah hobi dan maniak akan "main-main" perempuan maka itu akan
SULIT DISEMBUHKAN. Hanya muzizat yang bisa menyembuhkannya.Dan faktanya
muzizat terjadi karena ada yang berdoa/mendoakan, ada yang sabar
mendoakan dan melakukan terapi, ada obat dan semua itu membutuhkan
pengorbanan waktu, pikiran, tenaga hingga modal. Seperti penyakit kanker
yang butuh banyak duit untuk bisa disembuhkan baik operasi atau
terapinya demikian mereka YANG HOBI SELINGKUH tidak akan mudah untuk
disembuhkan. Butuh kesebaran tingkat dewa...
Mereka yang coba-coba menjadi tukang selingkuh atau berpikir ingin
selingkuh karena menemukan rekan (orang/manusia) yang lebih menarik
(fisik ataupun kepribadian) di lingkungannya namun mampu kontrol dan
tidak jadi melakukan "selingkuh" maka aku menyebutnya sebagai manusia
yang sehat. Tapi, jika dia berpikir lalu KHILAF dan melakukan selingkuh
dan kembali kepada hidup sehat namun dia terkategori sudah 'psycho'
stadium I yang BISA SEMBUH dan BISA juga kambuh lagi.
Selanjutnya? Saya pribadi berpendapat bahwa orang yang melakukan
selingkuh adalah seorang yang menjadi "psycho (gangguan jiwa) karena
zaman." Selingkuh menghancurkan banyak keluarga, merusak masa depan
anak, menciptakan dendam dan permusuhan antar orang tua dan menciptakan
NERAKA dalam kehidupan bermasyarakat.
Lalu? Dimanakah posisi kita? Hati-hati jangan sampai kita masuk kategori
'psycho' tingkat I karena jika demikianpun maka penyakit itu seperti
kanker jika tidak disembuhkan tuntas bisa kembuh dan naik tingkat...
Modal dan etika adalah bagian terpenting dari filsafat kehidupan umat
manusia... Ini pilihan pribadi untuk menentukan dimana hidup kita akan
dibawah... tapi ingatlah zaman sekarang banyak ancaman dan kehancuran
mulai dari orang-orang dalam keluarga... Teknologi bisa membantu kita
tapi bisa juga menjadi penyesat.. Contohnya ponsel (apa saja, apalagi BB
dan ponsel yang bisa Skype).. bisa membuat orang yang tidak niat
selingkuh menjadi tukang selingkuh karena dari semua alat canggih itu
seseorang bisa keliling dunia, berkomunikasi bahkan melihat siapa saja
dalam banyak pilihannya...
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/yudithrondonuwu/manusia-psycho-karena-zaman_551928c4a333118815b6591d
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/yudithrondonuwu/manusia-psycho-karena-zaman_551928c4a333118815b6591d
Manusia Psycho karena
Zaman
07 November 2012 15:12:17 Diperbarui: 24 Juni 2015 21:48:17 Dibaca :
2,664 Komentar : 0 Nilai : 0
"Psycho alias orang yang jiwanya sakit atau terganggu. Biasanya orang
psycho itu mudah terobsesi dengan satu hal, sadis dan cenderung menutup
dirinya. Psycho itu ada bermacam-macam, tergantung bagaimana dia
menyikapi suatu masalah.." (Sebuah pengertian "psycho" yang aku kutip
dari sebuah situs bebas di internet)
Seperti penyakit kanker aku merasa orang yang masuk kategori "psycho"
itu ada stadium atau tingkatannya. Bukan itu saja seperti ada
kategorinya...
Menurut aku (ini opini)...
Psycho itu umumnya ada tingkat I (bisa disembuhkan), II (sulit
disembuhkan), III (sangat sulit disembuhkan) dan IV (tidak bisa
disembuhkan kecuali muzizat). Seperti kanker tentu saja stadium IV yang
paling berbahaya dan disebut-sebut sudah tidak ada obatnya. Bersyukur
ada beberapa orang ada yang mengaku sembuh kanker berkat muzizat. Yah,
ilmu kedokteran pun percaya bahwa penyakit yang tidak ada obatnya hanya
bisa disebuhkan oleh "Muzizat" dan Muzizat itu adalah milik Tuhan Sang
Pencipta.
Kembali soal Psycho.. Aku tertarik berpikir dan merumuskan sendiri
sikap-sikap manusia yang sudah bisa dikategorikan psycho. Aku membahas
psycho khususnya dalam fenomena sosial terkait hubungan percintaan
antara dua insan manusia dan banyak terjadi pada anak muda bahkan hingga
usia 30-an. Bukan pada "psycho" yang suka ambil barang orang, ngintip
orang mandi dan lain-lain yang aneh2... Aku lebih melihat psycho yang
menjalar pada hubungan keluarga atau orang yang sakit jiwa di dalam
keluarganya. Tentu saja yang lebih terkait pada masalah keluarga yang
sekarang ini faktanya hanya sedikit KELUARGA UTUH yang bertahan.
Tentu berangkat dari sejumlah orang-orang yang ada disekitarku dan dari
informasi-informasi yang aku peroleh dari berbagai sumber termasuk di
internet. (Prinsip: memanfaatkan internet untuk hal positif).
Aku melihat ada banyak perubahan gaya hidup manusia yang di hidup di
bawah ABAD 21. Khususnya mereka yang hidup diatas tahun 2000. Dan semua
perubahan itu merusak nilai-nilai moral satu diantaranya makna sebuah
keluarga yang utuh.
Ada banyak hal yang berubah. Ketika kaum gay, lesbi, bisekxual,
trangender dan interseks (LGBTI) mulai diakui komunitasnya secara
terang-terangan aku (pribadi) merasa dunia ini makin aneh. Keluarga
dengan suami dan isteri perempuan atau laki-laki termasuk pria atau
wanita yang bisa berhubungan (maaf intim) dengan sesama jenis atau lawan
jenis secara bersamaan... Aneh tapi nyata TAPI makin menjamur hingga ke
negeri TIMUR yang mengenal AGAMA ini. Di barat dan negara maju lainnya
di dunia sudah terjadi dari beberapa tahun silam dan di Indonesia? Pun
demikian. Kota Bali bahkan menjadi pilihan lokasi yang memudahkan
pernikahan sesama jenis.
Ada semacam 'pergeseran (bahkan loncatan) perubahan nilai modal' menurut
aku (opiniku) yang kini menjadi bagian dari seorang manusia yang sudah
terjangkit penyakit (jiwa) "psycho" tingkat III. Jika 'masih berpikir
atau coba-coba' untuk menjadi bagian dari kaum LGBTI maka itu sudah
termasuk "psycho" tingkat I.
"Psycho" tingkat II menurut aku cocok disematkan pada mereka yang
jatuh-bangun dalam usaha untuk tetap atau keluar dari komunitas LGBTI.
Sedangkan "Psycho" tingkat IV pantas disematkan pada mereka orang per
orangan yang sudah terbiasa dengan kondisi tersebut.
SIAPA yang PSYCHO disekitar kita?
Yang aneh-aneh seperti orang yang suka ngambil barang, orang yang suka
ngintip orang mandi, etc... tentunya tidak akan masalah karena faktanya
mereka jumlahnya sedikit. Tapi orang per orang yang masuk kategori
'psycho' menurut aku secara tidak sadar banyak disekitar kita.
MEREKA adalah para laki-laki atau perempuan yang tidak pernah merasa
puas dengan pasangannya. Mereka yang suka selingkuh, aku berpikir mereka
adalah manusia 'psycho.' Dalam kategorinya tentu saja ini adalah kasus
yang hampir tiap hari terjadi dan sudah seperti hal biasa dalam
kehidupan zaman modern ini.
Inilah yang aku sebut lompatan moralitas atau lompatn etika dalam
kehidupan masyarakat. Ketika seseorang menjadikan "selingkuh" sebagai
hobi maka aku menyebutnya 'psycho' stadium VI. Mengapa? Orang yang HOBI
SELINGKUH mereka yang dikategorikan playboy/playgirl, suami/isteri tidak
setia, pria hidung belang, tente girang..etc.. dan tentu saja FAKTANYA
jika sudah hobi dan maniak akan "main-main" perempuan maka itu akan
SULIT DISEMBUHKAN. Hanya muzizat yang bisa menyembuhkannya.Dan faktanya
muzizat terjadi karena ada yang berdoa/mendoakan, ada yang sabar
mendoakan dan melakukan terapi, ada obat dan semua itu membutuhkan
pengorbanan waktu, pikiran, tenaga hingga modal. Seperti penyakit kanker
yang butuh banyak duit untuk bisa disembuhkan baik operasi atau
terapinya demikian mereka YANG HOBI SELINGKUH tidak akan mudah untuk
disembuhkan. Butuh kesebaran tingkat dewa...
Mereka yang coba-coba menjadi tukang selingkuh atau berpikir ingin
selingkuh karena menemukan rekan (orang/manusia) yang lebih menarik
(fisik ataupun kepribadian) di lingkungannya namun mampu kontrol dan
tidak jadi melakukan "selingkuh" maka aku menyebutnya sebagai manusia
yang sehat. Tapi, jika dia berpikir lalu KHILAF dan melakukan selingkuh
dan kembali kepada hidup sehat namun dia terkategori sudah 'psycho'
stadium I yang BISA SEMBUH dan BISA juga kambuh lagi.
Selanjutnya? Saya pribadi berpendapat bahwa orang yang melakukan
selingkuh adalah seorang yang menjadi "psycho (gangguan jiwa) karena
zaman." Selingkuh menghancurkan banyak keluarga, merusak masa depan
anak, menciptakan dendam dan permusuhan antar orang tua dan menciptakan
NERAKA dalam kehidupan bermasyarakat.
Lalu? Dimanakah posisi kita? Hati-hati jangan sampai kita masuk kategori
'psycho' tingkat I karena jika demikianpun maka penyakit itu seperti
kanker jika tidak disembuhkan tuntas bisa kembuh dan naik tingkat...
Modal dan etika adalah bagian terpenting dari filsafat kehidupan umat
manusia... Ini pilihan pribadi untuk menentukan dimana hidup kita akan
dibawah... tapi ingatlah zaman sekarang banyak ancaman dan kehancuran
mulai dari orang-orang dalam keluarga... Teknologi bisa membantu kita
tapi bisa juga menjadi penyesat.. Contohnya ponsel (apa saja, apalagi BB
dan ponsel yang bisa Skype).. bisa membuat orang yang tidak niat
selingkuh menjadi tukang selingkuh karena dari semua alat canggih itu
seseorang bisa keliling dunia, berkomunikasi bahkan melihat siapa saja
dalam banyak pilihannya...
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/yudithrondonuwu/manusia-psycho-karena-zaman_551928c4a333118815b6591d
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/yudithrondonuwu/manusia-psycho-karena-zaman_551928c4a333118815b6591d
No comments:
Post a Comment