Monday, 21 December 2015

Pahala Untuk Orang Yang Dihina dan Dicaci

Mencaci adalah suatu perbutan tercela yang tidak di sukai oleh allah swt,karena mencaci ini sama saja dengan menyakiti orang lain ,baik itu dengan ucapan atau mengeluarka kata-kata yang mengandung  makian dan hinaan kepada orang lain . Sedangkan alloh tidak menyukai umatnya yang saling menyakiti antar sesama muslim . edangkan alloh tidak menyukai umatnya yang saling menyakiti antar sesame muslim . Dan allah pun berfirman di dalam QS.Al-hujurat ayat 11 tentang larangan mencaci antar sesama..
Bunyi surat Al – Hujurat ayat 11

Artinya :

Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
Rosullullah SAW pernah bersabda “Mencaci orang Islam (Muslim) adalah perbuatan fasiq dan membunuhnya adalah perbuatan kufur.” (HR. Bukhari, Muslim)
Allah SWT berfirman, “Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin laki-laki atau perempuan tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Al. Ahzab : 58 yang berbunyi :
Yang artinya :
Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.
Orang yang suka mencaci seorang muslim, semua amal kebaikan yang dilakukannya akan sia-sia. Seperti disebutkan dalam sebuah hadis, “Rasulullah SAW ditanya, “Wahai Rasulullah, jika ada seorang wanita yang melakukan shalat malam, siang harinya ia berpuasa, tetapi ia menyakiti tetangganya dengan lisannya?” Rasulullah SAW menjawab, “Tiada kebaikan sedikitpun dalam amal perbuatannya, dan ia kelak akan masuk neraka.” (HR. Al Hakim, Ibnu Hibban dan Ahmad).
Bila engkau dicela, dihina, dan direndahkan oleh orang lain.. Maka jangan terlalu bersedih. Sesungguhnya pencelamu sedang berbuat baik kepadamu dari dua sisi :

- Pertama : Ia sedang menghadiahkan kebaikannya kepadamu

- Kedua : Dengan sebab celaannya Allah menghapus dosa-dosamu

Seorang salaf berkata : Kalau aku boleh berghibah maka kedua orangtuakulah yg paling berhak untuk aku ghibahi, karena mereka berdualah yg paling berhak untuk kuserahkan kebaikanku..

Salah seorang salaf juga berkata :

KALAU SAMPAI kepadamu PERKATAAN dari SAUDARAMU (berupa CELAAN –pent) yang MENYAKITIMU, maka JANGANLAH engkau RISAU..

SEANDAINYA PERKATAAN SAUDARAMU itu BENAR, maka ITU adalah HUKUMAN BAGIMU yang DISEGERAKAN (daripada mendapatkan hukuman di akhirat –pent).

SEANDAINYA PERKATAAN SAUDARAMU itu TIDAK BENAR, maka ITU menjadi PAHALA KEBAIKAN untukmu TANPA engkau HARUS BERBUAT BAIK"

Karenanya.. Kaum syiah yg selalu mencela para sahabat sesungguhnya menguntungkan para sahabat, Allah menghendaki kebaikan terus mengalir kpd para sahabat meskipun mereka dalam liang lahad..

Demikian juga halnya dengan Ibnu Taimiyyah, Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab, Syaik Al Bani, maupun Ulama' lainnya yang senantiasa dicela dan dituduh dengan tuduhan dusta hingga saat ini, semoga pahala terus mengalir kepada mereka.. Aamiin..

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

'Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka.' (HR.Muslim No.4678)
Agama islam tidak mengajarkan untuk mencaci . Namun pada kenyataanya hal tersebut sering di lakukan . Banyak  yang tidak menyadari kata-katanya merupakan cacian ,namun mereka menganggap itu hanya lelucon . Contohnya mengatakan kata-kata yang tidak enak dengan hasil karya seseorang , menirukan gaya teman kita yang mempunyai kelainan  baik itu cacat fisik ataupun yang lainnya.

Demikianlah penjelasan tentang pahala yang akan didapatkan untuk mereka yang dihina dan dicaci. Semoga dengan penjelasan di atas dapat memberikan sebuah petuah atau sebagai nasehat untuk kita semua untuk tidak mencela atau mencaci saudara – saudara kita.

No comments:

Post a Comment