Apa itu PSYCHO
Masih ingat artikel saya
tentang psikopat yang saya tulis awal tahun ini di milis TDA Bekasi ? Di
artikel tsb diprediksi beberapa tahun mendatang 1 dari tiap 10 orang
adalah psikopat. Jadi jika anda punya 10 karyawan, maka salah satunya
adalah psikopat.
"seorang psikopat merayu lawan jenisnya untuk kesenangan dia sendiri"
Psikopat adalah kelainan
kejiwaan dimana seseorang tak memiliki rasa bersalah ketika melakukan
perbuatan yang melanggar norma dan moralitas. Alih-alih, malah mereka
justru membenarkan tindakan kejahatan tsb. Seorang psikopat, tak pernah
merasa bersalah ketika perbuatannya merugikan orang lain. Rumitnya,
perilaku psikopat ini tak mudah ditandai dalam keseharian. Mereka bisa
nampak baik hati dan penolong. Tapi jangan salah, kebaikan itu
sebenarnya kedok dan strategi agar korbannya tak curiga. Karena tak
punya nurani, perencanaan kejahatan mereka pun bisa sangat cerdas dan
sistematis. Ngeri ya.
Nah, belum lagi masuk tahun
2015, saya dikejutkan dengan tren psikopatis yang kian meningkat pada
kasus2 yang ditangani di klinik saya. Diskusi dengan teman yang
menangani kejahatan di perbankan dan korporasi, ternyata tren psikopatik
nya juga naik baik dari kuantitas dan kualitas. Artinya jumlah psikopat
makin banyak, makin cerdas kekejamannya dan makin tak bermoral.
Penasaran
ya, apa sih kejahatan yang mereka buat? Mari saya sharing sejumlah
kasus yang ditangani klinik semester akhir 2014 ini. Anak-anak balita
sampai usia 15 tahun yang secara sistematis dilecehkan dan dipaksa
menggunakan Narcotics Drug untuk meningkatkan libido dan menahan rasa
sakit selama proses pelecehan berlangsung. Beberapa nyawa mereka
melayang karena over dosis. Kakek usia 82 tahun melecehkan bocah 9
tahun di depan adiknya yang baru berumur 5 tahun. Remaja-remaja yang
disekap dan dipaksa berhubungan dengan sesamanya beramai-ramai di sebuah
pesta sex. Jika menolak, mereka ditelanjangi, dipukul dan tak diberi
makan berhari-hari. Sadis ya. Uniknya para pelaku merasa tak bersalah,
justru merasa melindungi mereka.
Mau dengar kisah psycho lain?
Siapa pun orang normal yang
berurusan dengan polisi pasti gentar kan? Tapi ada orang yang ternyata
punya nyali mengarang dirinya diculik berkali-kali dan disiksa
penculiknya lalu minta perlindungan pada polisi. Ternyata setelah
diselidiki, dalang penculikan itu adalah dirinya sendiri. Hmm.. crazy ya
ada yang rela menyundut dan menyilet dirinya sendiri. Mengarang aneka
penyiksaan untuk menjebloskan orang-orang tak bersalah.
Di kejahatan perbankan dan
korporasi juga ada modus serupa. Melaporkan pada polisi adanya kebocoran
dan siapa saja yang terlibat. Setelah melalui penyelidikan intensif,
terungkap otak pelaku justru si pelapor tsb. Bukan main, dimana-mana
pelaku kejahatan berupaya mencegah orang terutama aparat agar tidak
mencium kejahatannya. Lha orang-orang ini ini justru dengan sengaja
menghampiri penegak hukum. Hanya orang yang bernyali tinggi dan psikopat
yang berani mengumpankan dirinya sendiri, blak-blakan membuka data dan
memancing pihak berwajib untuk menyelidiki. Ya itulah... saking
cerdasnya, saking pede nya, saking sakitnya, hahha... #ketawa miris.
Semakin psycho otak si
penjahat, semakin sulit memindai kejahatan dari bahasa tubuhnya. Tak
punya moral dan merasa benar membuat mereka menjadi seorang poker face
atau pengecoh yang mahir. Sangat pandai membangun alibi dan meyakinkan
orang lain bahwa mereka tak bersalah.
No comments:
Post a Comment