Allah tidak akan membiarkan orang yang
teraniaya terus menerus dalam penderitaannya akibat perbuatan buruk
orang yang zalim. Salah satunya ialah bahwa Allah akan mengabulkan
do’a-do’anya. Selain itu, Allah akan kembalikan hak-haknya yang telah di
rampas. Sementara orang-orang yang berlaku aniaya segera akan mendapatkan laknat, siksaan dan kebinasaan.
Allah berfirman:
Artinya:
“Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah
lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya
Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata
(mereka) terbelalak.” (QS. Ibrahim: 42)
Ayat ini menegaskan, bahwa Allah SWT tidak akan membiarkan perbuatan
orang yang menganiaya, sekaligus memberi hiburan kepada orang yang
teraniaya, bahwa dengan kesabarannya ia pasti akan memperoleh hak-haknya
(kemenangan) yang telah dirampas oleh pelaku kezaliman.
Yah, Allah akan menjadi penolong baginya, cepat atau lambat ia pasti
akan memperoleh hak-haknya dan Dia juga akan menimpakan azab kepada
mereka yang aniaya (zalim) terhadap orang lain. Dalam sebuah hadits
qudsi dinyatakan, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Dan Allah berfirman, “Demi kemuliaan-Ku, Aku akan menolongmu (wahai
hamba yang terzalimi) sekalipun tidak segera.” (HR. Turmudzi)
Salah satu pertolongan Allah kepada hamba-Nya yang teraniaya ialah
dengan mengabulkan do’a-do’anya terhadap orang yang menganiaya dirinya.
Hal mana sama seperti Allah mengabulkan do’anya seorang ibu kepada
anaknya, atau do’anya kaum muslimin kepada saudaranya dari kejauhan.
Sungguh do’a-do’a mereka itu adalah do’a yang sangat dahsyat mustajab.
Di ijabahnya do’a orang teraniaya, semata-mata adalah agar orang tidak
seenaknya melakukan penganiayaan terhadap orang lain, atau terhadap
pihak manapun.
Demikian inilah tuntunan Islam, yang memberi hak kepada manusia untuk
dapat menjalani hidupnya dengan bebas mandiri tanpa tekanan pihak mana
pun.
No comments:
Post a Comment